Padangpariaman - Iven Tour de Singkarak tahun depan bakal dilaksanakan dalam skala yang lebih besar, demikian ungkap Dirjen Pemasaran Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI Sapta Nirwanda kepada dua bupati dan wali kota se-Sumbar baru-baru ini.
Wakil Bupati Padangpariaman Drs H Ali Mukhni melalui Kabag Humas dan Inforkom M Fadhly mengatakan, masukan mengenai Tour de Singkarak diberikan oleh dua bupati dan dua wali kota sepulang menghadiri rapat yang diadakan di ruang rapat Direktorat Jenderal Pemasaran, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Jakarta, kepada POSMETRO, kemarin.
“Pada kesempatan tersebut, bupati dan wali kota menyampaikan beberapa upaya untuk pengembangan acara Tour de Singkarak agar dapat dilaksanakan dalam skala yang lebih besar dan banyak melibatkan daerah-daerah wisata di Sumatera Barat,” katanya.
Rapat yang dihadiri Ali Mukhni (Wabup Padangpariaman), Aristo Munandar (bupati Agam), Mukhlis Rahman (wali Kota Pariaman) dan Amran Nur (wali Kota Sawahlunto) itu, kata dia, juga membahas diantaranya Tour yang dapat melewati Kabupaten Padangpariaman, Kota Pariaman dan Agam melalui danau Maninjau.
Pada kesempatan itu, bupati dan wali kota juga menyampaikan iven-iven pariwisata yang perlu dikemas secara nasional. Karena banyak dikunjungi oleh negara-negara tetangga. “Di antaranya adalah iven tabuik di Pariaman, basafa di Ulakan, Kabupaten Padang Pariaman, paralayang di Maninjau dan sebagainya,” ujarnya. (efa)
“Pada kesempatan tersebut, bupati dan wali kota menyampaikan beberapa upaya untuk pengembangan acara Tour de Singkarak agar dapat dilaksanakan dalam skala yang lebih besar dan banyak melibatkan daerah-daerah wisata di Sumatera Barat,” katanya.
Rapat yang dihadiri Ali Mukhni (Wabup Padangpariaman), Aristo Munandar (bupati Agam), Mukhlis Rahman (wali Kota Pariaman) dan Amran Nur (wali Kota Sawahlunto) itu, kata dia, juga membahas diantaranya Tour yang dapat melewati Kabupaten Padangpariaman, Kota Pariaman dan Agam melalui danau Maninjau.
Pada kesempatan itu, bupati dan wali kota juga menyampaikan iven-iven pariwisata yang perlu dikemas secara nasional. Karena banyak dikunjungi oleh negara-negara tetangga. “Di antaranya adalah iven tabuik di Pariaman, basafa di Ulakan, Kabupaten Padang Pariaman, paralayang di Maninjau dan sebagainya,” ujarnya. (efa)
Sumber:
http://www.posmetropadang.com
