Biasanya, tahu sumedang tak selalu disantap sebagai lauk pauk, tapi disantap sebagai camilan dengan sambel petis khas Sunda. Sambel petis khas Sunda ini terbuat dari kecap, kacang tanah, gula, garam dan cabe rawit. Rasanya gurih bercampur dengan rasa pedas dan manis.
''Kami punya pabrik tahu sumedang sendiri di kampung Belian,'' ujarnya.
Pabrik tahu Sumedang tersebut hanya memasok ke Rumah Makan Tahu Sumedang yang kini punya dua cabang , yaitu di Seraya dan di Batuaji.
Pihaknya sengaja tidak memasok tahu yang diproduksi ke pedagang lain demi menjaga tahu sumedang sebagai ciri khas Rumah makan Tahu Sumedang.
Sejak dibuka rumah makan ini setahun lalu, kian lama penggemar tahu sumedang semakin banyak. Setiap hari bisa habis 15 ancak (cetakan tahu-red), dimana settiap ancak bisa jadi 100 buah tahu.
Catur menuturkan Tahu Sumedangnya tak pakai pengawet. Dalam tempo delapan jam disimpan di suhu biasa langsung basi.
Selama ini, untuk produksi tahunya sendiri biasanya berpatokan pada pembelian tahu sumedang di rumah makannya. ”Kalau tahu sumedang di rumah makan tinggal sedikit, saya kontek ke pabrik untuk segera memproduksi tahu sumedang,” katanya.(ann)
Sumber:
http://batampos.co.id
