Depbudpar Gelar Pekan Budaya, Seni, dan Film di Cirebon, Jabar 15-20 Juni

Direktorat Jenderal Nilai Budaya, Seni dan Film, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) akan menggelar Pekan Budaya, Seni dan Film di kota Cirebon, Jawa Barat (Jabar) pada 15-20 Juni 2009. Pekan Budaya, Seni dan Film (PBSF) ini dimaksudkan untuk melestarikan kebudayaan bangsa serta mengembangkan potensi industri budaya untuk mensejahterakan masyarakat.

Pelaksanaan kegiatan PSBF 2009 ini akan melibatkan secara sinergis seluruh unit kerja di lingkungan Ditjen NBSF yang meliputi seluruh direktorat, UPT Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional, Galeri Nasional Indonesia, dan Lembaga Sensor Film (LSF).

Kegiatan PBSF 2009 yang meliputi pawai/karnaval, pesta permainan tradisional anak, pegelaran seni tari, pameran produk budaya, workshop, dialog, pemutaran film apresiatif, diskusi kesejarahan, dan upacara tradisional ini akan dipusatkan di alun-alun Keraton Kasepuhan, Kanoman, Kacirebonan dan Keprabon. "Pekan Seni Budaya dan Film berskala nasional dan baru pertama kali diselenggarakan ini diharapkan menjadi model dan secara berkala akan dilaksanakan di daerah-daerah lain di seluruh Indonesia," kata Dirjen NBSF, Tjetjep Suparman, dalam jumpa pers di gedung Sapta Pesona Jakarta, Kamis (11/6).

Untuk menyelenggarakan PBSF 2009 Direktorat Jenderal Nilai Budaya, Seni dan Film yang didukung Ditjen Sejarah dan Purbakala dan Ditjen Pemasaran telah bekerjasama dengan Pemprov Jabar, Pemkot Cirebon dan seluruh keraton di Cirebon (Kasepuhan, Kanoman, Kacirebonan, dan Keprabon).

Menurut panitia penyelenggara Pekan Budaya, Seni dan Film 2009, pada hari pertama (15/6) akan digelar serangkaian acara antara lain pawai/karnaval, acara pembukaan, pameran produk/karya bidang budaya, seni, dan film, serta pegelaran kesenian dan permaian bola api. Kegiatan hari kedua (16/6) berupa dialog nilai budaya spiritual I , pameran produk/karya di bidang budaya, seni, dan film, pesta permainan tradisional anak, pegelaran kesenian (tari Cingcowong, topeng Betawi, dan akrobat Cirebon), dialog & pemutaran film apresiatif I, dan pegelaran kesenian (wayang wong Cirebon).

Acara hari ketiga (17/6) akan digelar dialog nilai budaya spiritual II, pesta permainan anak, pameran produk/karya bidang budaya, seni, dan film, dialog & pemutaran film apresiatif II, lomba tari kreasi untuk siswa, dialog wawasan kebangsaan, dan pegelaran kesenian (tari jarling dan tari ronggeng mendren).


Acara hari keempat (17/6) akan digelar workshop seni lukis, dialog & pemutaran film apresiatif III, workshop dan festival kesenian tradisional, serta pameran produk/karya bidang budaya, seni, dan film. Sedangkan pada hari kelima (19/6) akan digelar acara; dialog & pemutaran film apresiatif IV, peragaan busana pengantin adat Cirebon, pegelaran kesenian (Calung Darso), serta pameran produk/karya bidang budaya, seni, dan film.

Pada hari keenam atau penutupan (20/6) akan digelar serangkaian acara pameran tosan aji, final lomba penulisan dan diskusi sejarah lokal, penayangan film dan diskusi kesejarahan & nalai tradisional, upacara mudun lemah, pegelaran tari (tari topeng Cirebon, atraksi seni sintren debus Cirebon, penganugerahan gelar Ki Ngabehi), acara penutupan dan pegelaran wayang kulit semalam suntuh dengan dalang Ki Matthew Isaac Cohn. (Pusformas)

Sumber: http://www.budpar.go.id