Menggagas Membaca Sebagai Rekreasi

Oleh Ari Satoto

Tidak sedikit kita mendengar keluhan dan keprihatinan terhadap generasi penerus kita. Salah satu keprihatinan kita adalah bila melihat anak-anak dan remaja yang enggan menyentuh buku. Keengganan membaca buku terutama di kalangan remaja memang sangat memprihatinkan, terutama di Riau tercinta ini. Jangankan buku ilmiah, buku fiksi bahkan yang populer seperti novel pun banyak yang enggan membaca.

Pergeseran minat generasi muda dalam mencari sumber informasi dan ilmu mungkin sudah terjadi. Dulu di saat program dan jumlah stasiun televisi belum sebanyak ini jumlah pembaca buku bisa dikatakan banyak. Sementara saat ini televisi berlomba-lomba memberikan program acara yang bagus dan bermutu, meski sekarang jumlah program acara yang bermutu tersebut makin berkurang saja.

Hal yang tidak diketahui oleh generasi muda kita adalah program-program televisi dan film sifatnya sudah mengarahkan karena menggambarkan sesuatu dengan jelas dan nyata. Buku bersifat mengajak pembacanya untuk berimajinasi sehingga otak kanan manusia berfungsi baik dan mengajarkan kita untuk kreatif.

Gagasan membaca sebagai rekreasi bisa dikemukakan. Untuk keberhasilan menjalankan gagasan ini sebenarnya peran orang tua sangat dibutuhkan. Sebagai orang tua janganlah kita memaksakan anak-anak (terutama remaja) harus langsung membaca buku-buku ilmiah. Kita bisa mengajak mereka untuk membaca buku-buku ringan dan populer dulu. Liburan panjang atau sabtu dan minggu adalah saat yang tepat untuk memulai kegiatan ini.

Kalau gagasan ini bisa berjalan dengan baik, maka orang tua tidak perlu berpikir dan sibuk mencari informasi tempat liburan bahkan dana yang besar saat liburan panjang bagi anak-anaknya. Bila anak-anak kita sudah mulai bosan dengan suasana membaca di rumah, kita bisa mengajak mereka ke perpustakaan. Pada tahapan ini peran pengelola perpustakaan sangat dibutuhkan. Pihak perpustakaan perlu mengemas wilayahnya menjadi tempat yang menyenangkan dan nyaman untuk penyaluran minat membaca yang baru tumbuh ini.

Dikatakan menyenangkan apabila koleksi buku-bukunya lengkap dan petugasnya ramah dan benar-benar membantu. Nyaman apabila perpustakaan bisa menghadirkan suasana yang tenang dengan tempat baca yang bersih dan teratur. Bila semua terpenuhi Perpustakaan akan menjadi tempat wisata baca yang menarik dan harus dikunjungi.

Pemerintah Riau dalam mengembangkan perpustakaan mungkin bisa melakukan studi banding dengan Singapore National Library. Tidak muluk-muluk kalau harus ke Singapore untuk pengembangan perpustakaan, karena bukankah kita mengharapkan hasil yang bagus di masa yang akan datang. Memasuki perpustakaan tersebut kita akan dibuat kagum oleh keramahan petugas-petugasnya, kelengkapan koleksi buku dan kenyamanan tempat baca.

Singapore National Library benar-benar ditangani serius bahkan masuk sebagai salah satu tempat tujuan yang ditawarkan oleh pariwisata Singapore. Dengan gedung perpustakaan yang megah di Riau ditambah program pemerintah yang mengajak masyarakatnya gemar membaca, bukan tidak mungkin gagasan di atas dapat berjalan dengan baik.
__________
Ari Satoto adalah Penulis dan Kontributor untuk Media Online www.riauinfo.com.

Sumber :http://www.riauinfo.com