Kete` Kesu, Tempat Segala Kegiatan Berlangsung

Oleh : Tuti Nonka

Kete‘ Kesu adalah salah satu tujuan wisata paling populer di Toraja. Kete‘ Kesu punya arti ‘pusat kegiatan‘. Sebutan itu sesuai dengan apa yang bisa kita temui di sana. Sebagai pusat kegiatan adalah deretan rumah adat yang disebut ‘tongkonan‘, berasal dari kata ‘tongkon‘ yang berarti ‘duduk bersama-sama‘. Deretan tongkonan ini (sebagian masih dihuni), berhadapan dengan deretan lumbung padi yang disebut ‘alang‘. Tongkonan di Kete‘ Kesu sudah sangat tua. Atapnya terbuat dari anyaman daun, hampir semuanya sudah ditumbuhi semak dengan daun-daun rimbun menghijau, jalin menjalin dengan atap daun yang sudah kering.


Perkampungan di Kete‘ Kesu

Di salah satu sisi komplek Kete‘ Kesu , berhadapan dengan sawah yang subur menghijau, terdapat lapangan rumput dengan batu-batu besar berdiri tegak. Batu-batu ini dipakai untuk menambatkan kerbau yang akan dikorbankan pada upacara Rambu Solo‘ (upacara penguburan). Di Kete‘ Kesu juga terdapat pengukir-pengukir yang handal membuat ukiran untuk rumah adat, hiasan dinding, souvenir, dan tau-tau (patung untuk menghormati orang meninggal yang dikuburkan).


Lapangan rumput di Kete‘ Kesu ….

Berjalan ke selatan sedikit dari deretan tongkonan, kita akan sampai di kuburan. Ada dua jenis kuburan di sini, yaitu kuburan di bukit batu dan kuburan yang berupa bangunan. Kuburan di bukit batu ini sudah sangat tua. Tumpukan ‘erong‘ (peti mati) sudah banyak yang lapuk, dan tulang-tulang berserakan di alam terbuka. Beberapa tau-tau yang ada di cerukan bukit batu ditutup dengan teralis besi untuk mencegah pencurian.


Kuburan kuno dengan erong yang sudah lapuk.


Kuburan berupa bangunan.


Tumpukan tulang-belulang di alam terbuka.


Tau-tau di Kete‘Kesu dilindungi dengan teralis besi


Kuburan yang relatif masih agak baru adalah yang berbentuk bangunan. Satu bangunan yang bentuknya menyerupai rumah ini dipakai untuk satu keluarga yang terdiri dari beberapa mayat. Jika sudah penuh, dibuat bangunan yang baru. Pada kuburan baru ini masih bisa dijumpai banyak rangkaian bunga dan ucapan bela sungkawa yang diberikan oleh para kerabat dan handai tolan.

Makam berbentuk rumah dengan tau-tau di bagian depan.


Makam baru dengan banyak rangkaian bunga dan ucapan duka cita.

_______________
Tuti Nonka, Ir. MT., adalah novelis, dosen Pasca Sarjana Fakultas Teknik Sipil Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. Fotografer amatir dan peminat seni dan budaya (arsitektur tradisional) ini mempunyai hobby melakukan perjalanan dan menulis laporan perjalanannya pada blog miliknya http://tutinonka.wordpress.com/, pada rubrik “Jalan-jalan Yuuk...”.
Kredit foto : Koleksi pribadi Tuti Nonka.