BERTERNAK dan Budidaya ayam pelung, kata Asep, cukup menjanjikan untung. Sepasang ayam yang masih kecil, berumur satu bulan bisa laku antara Rp 40.000 sampai Rp 50.000, berusia dua bulan Rp 75.000 sampai Rp 100.000, tiga bulan hingga enam bulan Rp 100.000 sampai Rp 300.000. Ketika menginjak umur tujuh bulan, saat ayam mulai berkokok dijual per ekor antara Rp 100.000 sampai Rp 400.000. Dan, lebih dewasa lagi, kalau suaranya bagus bisa laku Rp 1 juta/ ekor.
Cuma saja merawatnya yang harus ulet, karena ayam butuh perhatian dalam erawatannya. Misalnya, makanannya juga harus disesuaikan tingkat perkembangan si pelung. Pada ayam pelung berusia sehari sampai dengan satu minggu, sebaiknya diberi makan menir dengan jumlah 18 gram per ekor setiap hari. Untuk yang berumur lebih dari satu minggu diberikan dedak mulai dari 25 gram per ekor setiap hari. Setelah itu sesuai perkembangan usianya, makanannya bisa ditambah sampai 127 gram per ekor setiap hari.
Ayam pelung jantan dewasa yang sudah bersuara mengalun dan indah, makanannya diberi campuran dedak halus, ditambah dengan gabah, nasi setengah matang, katak kecil dicincang, ikan kecil atau belut serta pisang.
Sementara pakan jadi buatan pabrik dapat diberikan sesuai tingkatan umur. Namun pakan buatan pabrik tidak baik diberikan untuk ayam pelung jantan yang sudah berkokok merdu.
Ketika ayam mulai terlihat kurang sehat pemiliknya juga harus segera memberi obat. Untuk mencegah penyakit ND (cekak/tetelo/eluk), ayam pelung harus di-vaksinasi ND secara tepat dan benar sesuai program yang ditentukan, sehingga dapat menekan
kematian.
Sebenarnya, program vaksinasi ND ayam pelung sama dengan program vaksinasi ND untuk ayam buras biasa. Program vaksinasi itu diberikan sesuai tahapan usia, yaitu umur empat hari, empat minggu, empat bulan, dan kemudian diulang setiap empat bulan.
Sedang lokasi yang baik untuk pemeliharaan ayam pelung di tempat yang agak dingin dan teduh, dengan ketinggian antara 500-1.500 dpl. Dengan lokasi yang teduh, ayam pelung diharapkan bisa hidup nyaman, sehingga menghasilkan suara yang baik.
Pada umumnya pemeliharaan ayam pelung dilakukan di kandang. Pada awal ertumbuhan, ayam pelung sebaiknya ditempatkan di kandang postal atau kandang berpagar. Namun setelah ayam jantan dewasa sudah berkokok indah, ditempatkan di kandang yang disebut ajeng, yakni kandang khusus yang ditempatkan kurang lebih dua meter dari permukaan tanah.
Sumber : http://rivafauziah.wordpress.com
Foto : http://3.bp.blogspot.com
Cuma saja merawatnya yang harus ulet, karena ayam butuh perhatian dalam erawatannya. Misalnya, makanannya juga harus disesuaikan tingkat perkembangan si pelung. Pada ayam pelung berusia sehari sampai dengan satu minggu, sebaiknya diberi makan menir dengan jumlah 18 gram per ekor setiap hari. Untuk yang berumur lebih dari satu minggu diberikan dedak mulai dari 25 gram per ekor setiap hari. Setelah itu sesuai perkembangan usianya, makanannya bisa ditambah sampai 127 gram per ekor setiap hari.
Ayam pelung jantan dewasa yang sudah bersuara mengalun dan indah, makanannya diberi campuran dedak halus, ditambah dengan gabah, nasi setengah matang, katak kecil dicincang, ikan kecil atau belut serta pisang.
Sementara pakan jadi buatan pabrik dapat diberikan sesuai tingkatan umur. Namun pakan buatan pabrik tidak baik diberikan untuk ayam pelung jantan yang sudah berkokok merdu.
Ketika ayam mulai terlihat kurang sehat pemiliknya juga harus segera memberi obat. Untuk mencegah penyakit ND (cekak/tetelo/eluk), ayam pelung harus di-vaksinasi ND secara tepat dan benar sesuai program yang ditentukan, sehingga dapat menekan
kematian.
Sebenarnya, program vaksinasi ND ayam pelung sama dengan program vaksinasi ND untuk ayam buras biasa. Program vaksinasi itu diberikan sesuai tahapan usia, yaitu umur empat hari, empat minggu, empat bulan, dan kemudian diulang setiap empat bulan.
Sedang lokasi yang baik untuk pemeliharaan ayam pelung di tempat yang agak dingin dan teduh, dengan ketinggian antara 500-1.500 dpl. Dengan lokasi yang teduh, ayam pelung diharapkan bisa hidup nyaman, sehingga menghasilkan suara yang baik.
Pada umumnya pemeliharaan ayam pelung dilakukan di kandang. Pada awal ertumbuhan, ayam pelung sebaiknya ditempatkan di kandang postal atau kandang berpagar. Namun setelah ayam jantan dewasa sudah berkokok indah, ditempatkan di kandang yang disebut ajeng, yakni kandang khusus yang ditempatkan kurang lebih dua meter dari permukaan tanah.
Sumber : http://rivafauziah.wordpress.com
Foto : http://3.bp.blogspot.com