Penulis : Adinda Putri
JIKA Anda diminta untuk menyebutkan kawasan wisata terindah di Indonesia, pasti yang langsung teringat di kepala Anda mungkin hanya Kuta di Bali, Pantai Senggigi di Lombok atau Taman Nasional Bunaken. Mengapa tidak mencoba memasukkan Tana Toraja menjadi dalam daftar perjalanan liburan Anda berikutnya?
Terletak sekitar 350 km sebelah utara Makassar, Tana Toraja ini terkenal dengan bentuk bangunan rumah adatnya bernama Tongkongan. Tongkongan terlihat unik karena beratapkan daun nipa dan memiliki strata sesuai derajat kebangsawanan masyarakat seperti emas, perunggu, besi dan kuningan.
Selain itu, batu grafit dan batuan lainnya, serta birunya pegunungan di kejauhan setelah melewati pasar Desa Mebali, akan terlihat masyarakat yang sedang beternak domba. Pemandangan terlihat kontras dengan padang rumput yang hijau subur, limpahan makanan di tanah tropis yang indah.
Daya tarik lainnya adalah upacara pemakaman yang biasa disebut Rambu Tuka. Di Tana Toraja, mayat untuk sementara waktu disimpan di Tongkanan. Jangka waktu ini tidak ditentukan, bahkan bisa lebih dari 15 tahun berada disana sampai keluarganya memiliki biaya untuk melakukan upacara yang pantas bagi si mayat. Selanjutnya setelah upacara selesai digelar, barulah mayat di masukkan dalam goa.
Tengkorak-tengkorak itu menunjukan pada kita bahwa mayat itu tidak dikuburkan tapi hanya diletakan di batuan, atau di bawahnya, atau di dalam lubang. Biasanya, musim festival pemakaman dimulai ketika padi terakhir telah dipanen. Biasanya akhir Juni atau Juli, dan paling lambat bulan September.
Tidak hanya sampai di situ, Anda juga dapat mengunjungi batu Tomonga yang artinya adalah batu yang mengarah kea wan. Dari tempat ini kita bisa melihat banyaknya batuan vulkanik yang bermunculan dari hamparan sawah. Dan beberapa batu raksasa yang menjadi Goa. Benar-benar pemandangan yang indah dan menjadikan Tana Toraja terlihat subur dan hijau.
Masih kurang puas? Anda juga wajib melakukan perjalanan dari Rantepao ke Kete yang merupakan desa tradisional dengan kerajinan tangan khas Toraja. Di belakang desa di bagian bukit ada goa yang ukuranya sudah lebih tua dari ukuran orang hidup.
Bagi Anda yang ingin menginap di tengah kota, di sana terdapat banyak pilihan hotel. Namun jika Anda ingin liburan yang tak terlupakan, Anda bisa tidur di salah satu rumah bersama masyarakat sekitar desa.(*/Ol-5)
Sumber : http://www.mediaindonesia.com
JIKA Anda diminta untuk menyebutkan kawasan wisata terindah di Indonesia, pasti yang langsung teringat di kepala Anda mungkin hanya Kuta di Bali, Pantai Senggigi di Lombok atau Taman Nasional Bunaken. Mengapa tidak mencoba memasukkan Tana Toraja menjadi dalam daftar perjalanan liburan Anda berikutnya?
Terletak sekitar 350 km sebelah utara Makassar, Tana Toraja ini terkenal dengan bentuk bangunan rumah adatnya bernama Tongkongan. Tongkongan terlihat unik karena beratapkan daun nipa dan memiliki strata sesuai derajat kebangsawanan masyarakat seperti emas, perunggu, besi dan kuningan.
Selain itu, batu grafit dan batuan lainnya, serta birunya pegunungan di kejauhan setelah melewati pasar Desa Mebali, akan terlihat masyarakat yang sedang beternak domba. Pemandangan terlihat kontras dengan padang rumput yang hijau subur, limpahan makanan di tanah tropis yang indah.
Daya tarik lainnya adalah upacara pemakaman yang biasa disebut Rambu Tuka. Di Tana Toraja, mayat untuk sementara waktu disimpan di Tongkanan. Jangka waktu ini tidak ditentukan, bahkan bisa lebih dari 15 tahun berada disana sampai keluarganya memiliki biaya untuk melakukan upacara yang pantas bagi si mayat. Selanjutnya setelah upacara selesai digelar, barulah mayat di masukkan dalam goa.
Tengkorak-tengkorak itu menunjukan pada kita bahwa mayat itu tidak dikuburkan tapi hanya diletakan di batuan, atau di bawahnya, atau di dalam lubang. Biasanya, musim festival pemakaman dimulai ketika padi terakhir telah dipanen. Biasanya akhir Juni atau Juli, dan paling lambat bulan September.
Tidak hanya sampai di situ, Anda juga dapat mengunjungi batu Tomonga yang artinya adalah batu yang mengarah kea wan. Dari tempat ini kita bisa melihat banyaknya batuan vulkanik yang bermunculan dari hamparan sawah. Dan beberapa batu raksasa yang menjadi Goa. Benar-benar pemandangan yang indah dan menjadikan Tana Toraja terlihat subur dan hijau.
Masih kurang puas? Anda juga wajib melakukan perjalanan dari Rantepao ke Kete yang merupakan desa tradisional dengan kerajinan tangan khas Toraja. Di belakang desa di bagian bukit ada goa yang ukuranya sudah lebih tua dari ukuran orang hidup.
Bagi Anda yang ingin menginap di tengah kota, di sana terdapat banyak pilihan hotel. Namun jika Anda ingin liburan yang tak terlupakan, Anda bisa tidur di salah satu rumah bersama masyarakat sekitar desa.(*/Ol-5)
Sumber : http://www.mediaindonesia.com