Arnold Alois Schwarzenegger


Nama: Arnold Alois Schwarzenegger
Nama panggilan: Arnie
Lahir: Graz, Austria, 30 Juli 1947
Isteri: Maria Shriver (1986 - sekarang)
Anak: 4 orang anak
Pekerjaan: Gubernur California

Film:
Hercules in New York (1970), The Long Goodbye (1973), Stay Hungry (1976), The Terminator (1984), Commando (1985), The Running Man (1987), Predator (1987), Red Heat (1988), Twins (1989), Total Recall (1990), Terminator 2: Judgment Day (1991), Last Action Hero (1993), True Lies (1994), Eraser (1996), Batman & Robin (1997), End of Days (1999), The 6th Day (2000), Collateral Damage (2002), Terminator 3: Rise of the Machines (Juli 2003), Red Heat / Lock Up (2003)

Terminator Menjadi Gubernur
Dalam kurun waktu 20 tahun, publik mengenalnya melalui film laga box-office seperti Total Recall, True Lies dan Terminator, yang meledak di bioskop-bioskop dunia. Namun, kini ia juga dikenal sebagai Gubernur ke-38 sebuah negara bagian terbesar dan terkuat di Negeri Paman Sam, California.

Bintang Hollywood kelahiran Austria bernama Arnold Alois Schwarzenegger ini berhasil memenangkan pemilihan gubernur California di Los Angeles, Amerika Serikat, 7 Oktober 2003, menyingkirkan 135 kandidat lainnya seperti Gubernur Gray Davis yang sudah dua periode menjabat sebagai gubernur, Larry Flynt, penerbit majalah porno Hustler, Arianna Huffington, komentator politik dari kekuatan independen, dan sebagainya. Keputusannya untuk masuk ke dunia politik menjadikannya sebagai bintang layar lebar kedua setelah Ronald Reagan yang juga sukses menjadi gubernur.

Jauh sebelum menjadi terkenal seperti sekarang, Arnold harus berjuang dan meniti karir dari bawah. Di usianya yang masih muda, Arnold mempunyai keinginan yang kuat untuk menjadi binaragawan terbesar dalam sejarah. Ia berlatih keras dan memaksakan dirinya berlatih hingga batas maksimal kemampuan tubuhnya. Mimpinya akhirnya terwujud tahun 1967 di mana Arnold yang waktu itu berusia 20 tahun, berhasil menang dalam kontes Mr. Universe. Kini, ia sudah menggondol lima gelar Mr. Universe dan tujuh gelar Mr. Olympia.

Tahun 1968, Arnold pindah ke Amerika Serikat coba mengadu nasib bermodalkan tubuh yang kekar-bugar sembari belajar di Universitas Wisconsin mengambil jurusan ekonomi dan bisnis. Lima belas tahun kemudian setelah kepindahannya ke AS, Arnold menjadi warga negara AS. Setelah lulus, ia menginvestasikan uang pendapatan dari kontes yang dimenangkannya dalam berbagai proyek real estat dan perusahaan perlengkapan olahraga. Sekitar tahun 70-an, Arnold mulai berakting dalam beberapa film. Ia berakting dalam film petualangan berjudul Hercules in New York tahun 1970. Beberapa tahun kemudian setelah berjuang mencari pekerjaan yang layak di dunia perfilman, ia kemudian berakting dalam Stay Hungry (1976). Berkat film ini, ia mendapat penghargaan Golden Globe Award sebagai artis pendatang baru.

Pada awal tahun 80-an, ia berakting dalam film Conan the Barbarian (1981) dan Conan the Destroyer (1984). Aksen Austrianya yang kental dan bentuk tubuhnya yang berotot semakin mengangkat namanya dalam film The Terminator (1984). Kalimat-kalimat khasnya di film-film yang ia bintangi, seperti “I’ll be back” dan “asta la vista”, kini menjadi frasa paling populer di AS dan menjadi senjata andalan dalam membangkitkan antusiasme pendukungnya.

Pada 1977, ia bertemu dengan Maria Shriver, seorang jurnalis televisi, keponakan mantan presiden AS John F Kennedy. Setelah melalui masa perkenalan yang cukup lama, mereka akhirnya menikah tahun 1986 dan kini mempunyai empat orang anak.

Meskipun selama ini dikenal dunia sebagai insan Hollywood, Arnold sebenarnya tidak awam politik dan bukan orang baru dalam dunia politik. Dalam periode 1991-1999, Arnold aktif di Partai Republik, berurusan dengan olahraga dan mendirikan yayasan yang mendukung aktivitas ekstrakurikuler anak sekolah. Ia juga aktif menggalang dana untuk Partai Politik asal Presiden AS George Walker Bush ini. Selain itu, Arnold sering terlibat dalam perdebatan isu-isu politik seperti masalah aborsi, hak kaum gay, lingkungan dan impeachment.

Keputusannya untuk mencalonkan diri dalam pemilihan gubernur disampaikannya dalam salah satu acara televisi lokal Tonight Show yang dipandu Jay Leno di TV NBC, sebuah acara yang banyak ditonton publik AS. Di acara yang sama pula, setelah kemenangannya, ia berserta istri dan sebagian besar keluarga Shriver dari klan Kennedy menyampaikan terima kasihnya kepada para pendukung mereka. Hal yang unik dalam kampanyenya adalah kenyataan bahwa istrinya berasal dari keluarga besar Partai Demokrat sedangkan Arnold menjadi kandidat gubernur asal Partai Republik. Rupanya perbedaan tidak menghalangi suami-isteri ini untuk menggalang kekuatan memenangkan pemilihan.

Dalam kampanyenya, Arnold yang akrab dipanggil Arnie ini aktif membeberkan kiprahnya selama 10 tahun terakhir untuk memajukan program pendidikan di luar jam sekolah bagi anak-anak California. Menurutnya, pendidikan anak-anak dan generasi muda merupakan hal terpenting. Pernyataannya ini juga didukung oleh isterinya, Maria Shriver, yang mengatakan bahwa selama 30 tahun terakhir, Arnold mencurahkan hidupnya untuk anak-anak, kalangan tak beruntung, para pendidik, dan banyak kalangan lainnya.

Dari segi finansial, Arnold tidak menemukan masalah yang berarti untuk membiayai kampanyenya. Di antara seluruh kandidat yang mendaftar, Arnold adalah kandidat terkaya. Dalam daftar kekayaan wajib pajak yang dirilis untuk 2000 dan 2001, dia memperoleh penghasilan total hingga USD 57 juta. Menurut CNN, USD 742 ribu disumbangkan Arnold ke yayasan amal pada 2000, lantas USD 4,1 juta pada 2001 termasuk untuk korban teror 11 September di New York.

Aktor film laga ini juga memiliki saham di berbagai perusahaan antara lain di Starbucks, PepsiCo, Coca Cola, dan Roto Rooter. Ia juga memiliki jutaan dollar kekayaan dalam bentuk obligasi pemerintah kota serta investasi di bidang real estat. Dengan uang itu, Arnold bisa mengungguli Larry Flynt, penerbit majalah porno Hustler yang tahun lalu dinyatakan mempunyai penghasilan USD 10 juta dari penerbitan majalah dan bisnis patungan real estat. Itulah mengapa dalam berbagai pidato kampanyenya, Arnold dengan percaya diri mengatakan bahwa ia tak bisa disuap demi kepentingan-kepentingan tertentu.

Kini, Arnold sebagai Gubernur California harus ‘bertempur’ mengatasi ganasnya musuh kesulitan ekonomi dan sosial yang sulit dibasmi. Ia juga harus merealisasikan janji-janji yang pernah dijualnya dalam kampanye seperti memulihkan perekonomian California tanpa menaikkan pajak, menciptakan lapangan kerja, pemerintahan yang baik (good governance), menggairahkan kegiatan bisnis, membantu anak-anak, serta lebih meningkatkan pendidikan.

Sumber : http://www.tokohindonesia.com
Photo : http://www.famouspeople.com

Pantai Gedambaan


Pantai Gedambaan terletak sekitar 14 km dari kota Kotabaru, atau tepatnya di Desa Gedambaan, Kecamatan Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru

Pantai Gedambaan menawarkan keindahan yang dapat memberikan kepuasan batin kepada para pengunjungnya. Selain pasir pantainya berwarna putih yang berkilauan tertimpa sinar matahari, pemandangan alamnya juga akan menghipnotis para pengunjung sehingga betah berlama-lama di pantai ini. Dari pantai ini, para pengunjung dapat menyaksikan sunrise dan sunset dengan panorama air laut yang berkilauan. Dengan keindahan tersebut, pantai ini menjadi pantai Gedambaan siapa saja yang akan dan pernah mengunjunginya.

Pantai ini merupakan sebuah pantai yang sangat indah dan merupakan kebanggaan bagi masyarakat Kotabaru. Pantai ini terus dikembangkan dan pasilitasnya terus ditambah. kolam renang di kawasan sekitar pantai tersebut. Pantai ini selalu ramai dikunjungi

Salah satu keindahan alam yang menarik adalah gugusan terumbu karang didaerah Teluk Tamiyang yang berada di dalam kawasan Kecamatan Pulau Laut Barat. Keaslian terumbu karang yang belum tersentuh ini semakin menarik karena kejernihan air laut di daereh tersebut. kawasan ini dapat ditempuh dengan perjalanan darat dan kemudian di lanjutkan dengan menggunakan kapal motor kecil yang kesemuanya mempunyai jarak lebih kurang sekitar 4 Km dari Ibu Kota Kabupaten Kotabaru. Potensi alam yang demikian indah ini dianngap sebagian banyak orang tak kalah bagusnya dengan terumbu karang di kawasan wisata Taman Laut Bunaken yang berada didaerah Sulawesi Utara.

Kegiatan Lomba Perahu Katir ini merupakan kegiatan tahunan yang sudah dijadwalkan dalam agenda kegiatan pariwisata Kabupaten Kotabaru. Kejiatan tersebut merupakan jenis kegiatan bahari yang menyerupai jenis kegiatan pearahu layar dalam olahraga layar yangt tentunya sudah populer pada semua kalangan. Selain diikuti oleh peserta dari daerah sekitar Kabupaten Kotabaru sendiri, kegiatan tersebut juga diikuti oleh peserta dari luar daerah, dan uniknya lagi lomba tersebut juga terbuka untuk umum tidak hanya terbatas untuk warga sekitar saja.

Tak hanya turis lokal maupun domestik yang memadati pantai Gedambaan yang berpasir putih. Tapi juga penuh oleh para pedagang makanan, minuman, yang sengaja datang dari ibukota kabupaten yang berjarak 14 Km.

Pada hari Minggu dan atau pada musim libur, ribuan pengunjung baik dari Kalimantan Selatan sendiri atau dari luar Kalimantan akan memadati lokasi wisata ini. Pada hari-hari libur ratusan bahkan ribuan kendaraan baik angkutan umum maupun kendaraan pribadi akan memadati kawasan pantai ini.

Pantai Gedambaan merupakan sedikit dari pantai yang ada di Indonesia yang masih memiliki hutan mangrove. Hutan mangrove ini merupakan tempat habitat beberapa spesies fauna, seperti: burung, kunang-kunang, dan lebah

Keistimewaan lain dari Pantai Gedambaan adalah lokasinya yang berada di kaki pegunungan Pulau Laut yang masih hijau dan juga berdekatan dengan beberapa objek wisata lainnya, seperti kolam renang dan Pemandian Air Panas Sigam. Dengan kata lain, jika pengunjung telah puas menikmati keindahan Pantai Gedambaan, maka dengan mudah dapat mengunjungi objek wisata lainnya

Akomodasi dan Fasilitas
Selain itu, fasilitas penunjang seperti: tempat istirahat, akuarium besar, taman buah dan bunga, cermin seribu bayangan, sirkuit mini, ruang wahana fisika, studio rekaman mini dan camping ground akan segera diadakan. Juga akan dibangun game stations yang akan diisi tempat bowling dan beberapa sarana olahraga lainnya.

Pantai Gedambaan juga telah memiliki cottage (penginapan), mushola, kolam pemancingan, warung makan, dan tempat duduk di sepanjang pantai. Di area pantai ini juga disediakan tempat parkir yang luas sehingga memudahkan pengunjung untuk memarkir kendaraan secara aman. Bagi para pengunjung yang ingin bermalam di sekitar pantai, dapat menyewa cottage dengan harga terjangkau.

Upacara Adat Maceretassi Pantai Gedambaan
Upacara Adat “Maceretassi merupakan upacara adat masyarakat nelayan tradisional di Kabupaten Kotabaru, khususnya nelayan Desa Gedambaan dan sarang Tiung, ini sudah berlangsung sejak lama dan terus dilakukan secara turun-temurun setiap setahun sekali”.

Kendati intinya hampir sama dengan upacara laut yang biasa dilakukan masyarakat nelayan tradisional lainnya. Namun upacara adat yang digelar selama dua hari (31 Desember dan 1 Januari) lalu itu, punya hiburan tersendiri bagi warga Kotabaru dan sekitarnya.

Prosesi utama Maceretassi adalah penyembelihan kerbau, kambing, dan ayam di pantai kemudian darahnya dialirkan ke laut dengan maksud memberikan darah bagi kehidupan laut. Dengan pelaksanaan upacara adat ini, masyarakat yang tinggal sekitar pantai dan sekitarnya, berharap mendapatkan rezeki yang melimpah dari kehidupan laut, sekaligus sebagai wujud puji syukur kepada sang pencipta Allah SWT.

Sebelum Maceretassi dimulai terlebih dahulu diadakan upacara tapung tawar untuk meminta berkah kepada Allah SWT dipimpin seorang ketua adat bernama Daeng Tolah. Kemudian diadakan pelepasan miniatur Bagang dengan memuat beberapa sesaji yang dilepas beramai-ramai oleh nelayan bagang. Keseluruhan upacara adat ini sekaligus melambangkan keakraban, kekeluargaan antar nelayan didua desa tersebut.

Untuk meramaikan upacara adat ini, juga disuguhkan hiburan berupa kesenian, musik tradisional, musik dangdut dan atraksi pencak silat, serta berbagai pertandingan olahraga.

Akses
Untuk mencapai Pantai Gedambaan, para pengunjung selain menggunakan kendaraan pribadi juga dapat menggunakan angkutan umum seperti bus dan minibus.(dd)

Sumber :
http://jiwafana-traveling.blogspot.com
http://id.kotabarukab.go.id
http://id.kotabarukab.go.id

Pantai Manggar Segarasari


Geografis Balikpapan
Kota Balikpapan terletak diantara 1'LS-1,5'LS dan 116,5'BT-117'BT. Terdiri dari 5 Kecamatan, berbatasan dengan kota Samarinda, Kabupaten Kutai Kertanegara, Selat Makassar, dan Kabupaten Pasir. Luas wilayah kurang lebih 503.306 Km2. Walaupun suku Dayak merupakan suku asli, tapi kehidupan multi-ethnis (heterogen) merupakan salah satu ciri kehidupan Kota ini.

Adalah tidak berlebihan menyebut Kota Balikpapan sebagai "Kota Minyak". Selain terdapat banyak Kilang minyak, hari jadi kota ini tanggal 10-February-1897, diambil dari hari pengeboran minyak pertama (Mathilda) di Kota ini.

Terletak di Pulau Kalimantan, salah satu pulau yang dikenal dunia karena Hutan-Tropisnya, Menjadikan Kota Balikpapan sebuah Kota minyak dan industri yang berwawasan lingkungan. Pribadi yang kental ini tercermin dengan tertatanya Kota Balikpapan sebagai salah satu kota metropolis di Indonesia yang kurang lebih 52% (lima puluh satu persen) dari luas wilayahnya merupakan: wilayah hijau, konservasi, preservasi dan Hutan-Lindung.

Hutan Lindung Sungai Wain (HLSW) adalah hutan Primer yang terletak di sebelah Barat-Laut dari pusat kota. Selain berfungsi sebagai tempat riset tentang tumbuhan dan hewan pulau Kalimantan, hutan ini juga merupakan salah satu obyek wisata pendidikan dan obyek wisata minat khusus yang sangat menarik. Selain HLSW, obyek wisata lain unggulan lain yang terdapat dikota ini adalah : Pantai berpasir putih Manggar Segara Sari; Hutan Mangrove; dan Kawasan Wisata Pendidikan Lingkungan Hidup - "enclosure" Beruang madu. Sistem penataan "enclosure" Beruang madu yang sedemikian ini menjadikan Kota Balikpapan sebagai: Satu-satunya Kota di Dunia yang memiliki Beruang madu yang hidup di "eclosure" yang menyerupai habitat aslinya.

Kota Balikpapan dapat diakses dengan relatif mudah. Bandara Udara Internaional Seppinggan adalah "Jembatan udara" yang menghubungkan Kota Balikpapan secara langsung baik dengan Kota-kota besar dalam dan luar negeri.

Wisata Pantai
Wiasata alam yang terkenal di Balikpapan salah satunya adalah Pantai Manggar segarasari. Pantai ini terletak di Kelurahan Manggar dan Teritip, Kecamatan Balikpapan Timur, Kabupaten Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia.

Pantai Manggar Segarasari merupakan salah satu obyek wisata andalan di Kabupaten Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Air lautnya begitu jernih, pasirnya begitu putih, dan secara keseluruhan pemandangan wilayah pantai tampak masih terasa indah. Luas keseluruhan kawasan pantai ini adalah 13.000 m persegi.

Kawasan Pantai Manggar Segarasari sangat luas, sehingga bisa dimanfaatkan untuk tempat berlibur dan bermain yang menarik. Pengunjung bisa bermain bola, bermain layang-layang, dan lain sebagainya. Air gelombang pantai tidak begitu besar, sehingga pengujung bisa bermain di pinggiran, berenang, bermain perahu karet, dan lain sebagainya, dengan rasa aman. Pantai ini dibuka antara pukul 06.00-18.00 WITA.

Merupakan pantai kebanggaan masyarakat Kota Balikpapan. Pantai landai berpasir putih ini terletak kurang lebih 15 kilometer sebelah timur Kota. Dipantai Manggar selain bisa menikmati berbagai macam permainan/olahraga air seperti: banana boat, perahu santai dan berenang, pengunjung juga bisa menikmati aneka lokal kuliner. Pantai ini juga dilengkapi dengan sarana bermain anak "children play ground" dan panggung terbuka. Dihari-hari besar dan hari-hari tertentu diadakan pertunjukan baik budaya ataupun kreatifitas di panggung terbuka ini. (dd)

Sumber :
http://startdoor.com
http://pariwisata.balikpapan.go.id
http://disbudpar.kaltimprov.go.id
http://pariwisata.balikpapan.go.id
Photo : http://pariwisata.balikpapan.go.id

Program Pengembangan Pernaskahan Melayu

Oleh : Mu‘jizah

1. Pengantar
Produk budaya Nusantara dalam bentuk tradisi tulis yang disebut naskah (manuscript) tersebar luas di beberapa daerah di Indonesia dan menjadi kekayaan bangsa. Naskah ini ditulis dengan aksara dalam bahasa daerah dan sudah berkembang kurang lebih 1,5 milenium, termasuk di dalamnya prasasti, sedangkan tradisi tulis dalam bentuk naskah berusia seribu tahun lebih. Sebagian besar naskah-naskah itu saat ini tersimpan dalam koleksi publik yang jumlahnya mencapai puluhan ribu dan jumlah itu di luar jumlah naskah yang menjadi koleksi pribadi.

Dari sekitar 726 bahasa di Indonesia ada kurang lebih 13 bahasa yang mempunyai sistem tulisan dan meninggalkannya dalam bentuk naskah tertulis. Ketiga belas bahasa itu adalah (1)Aceh, (2) Batak, (3) Melayu, (4) Minangkabau, (5) Bahasa-bahasa Melayu di Sumatra Tengah dan Selatan, (6) Sunda, (7) Jawa, (8) Madura, (9) Bali, (10) Bugis, (11) Sasak, (12) Makassar, (13) Buton.

Khazanah naskah tertulis yang menjadi peninggalan masyarakat Riau adalah Melayu yang ditulis dalam aksara Jawi (Arab gundul) dalam bahasa Melayu. Naskah Melayu ini tidak hanya ada di daerah Riau, tetapi penyebarannya sangat luas di beberapa daerah di Indonensia, seperti (1) Aceh, (2) Minangkabau, (3) Riau, (4) Siak, (5) Bengkulu, (6) Sambas, (7) Kutai, (8) Ternate, (9) Ambon, (10) Bima (11) Palembang, dan (12) Banjarmasin. Naskah-naskah tersebut saat ini disimpan di lembaga-lembaga di dalam dan luar negeri. Di Indonesia naskah-naskah itu disimpan di museum daerah, Perpustakaan Nasional, yayasan-yayasan, pesantren, masjid, dan keluarga-keluarga atau pemilik naskah.

Di Perustakaan Nasional naskah yang disimpan mencapai 9.626 yang ditulis dalam berbagai bahasa. Bagaimana dengan jumlah naskah Melayu? Pendataan yang pasti belum pernah ada karena jumlah terus bertambah dengan ditemukannya koleksi-koleksi baru dan terus berkurang karena banyak naskah yang rusak karena tidak dirawat. Mengenai jumlah naskah Melayu Ismail Husein (1974) pernah mengemukakan angka 5.000, Chambert-Loir (1980) menyebut 4.000, dan Russel Jones sampai pada angka 10.000 (Mulyadi, 1994).

Sampai saat ini naskah Melayu tersimpan hampir di 29 negara (1) Afrika Selatan, (2) Amerika, (3) Austria, (4) Australia, (5) Belanda, (6) Belgia, (7) Brunei, (8) Ceko-Slovakia, (9) Denmark, (10) Hongaria, (11) India, (12) Indonesia, (13) Inggris, (14) Irlandia, (15) Italia, (16) Jerman Barat, (17) Jerman Timur, (18) Malaysia, (19) Mesir, (20) Norwegia, (21) Polandia, (22) Perancis, (23) Rusia, (24) Singapura, (25) Spanyol, (26) Srilangka, (27) Swedia, (28) Swiss, dan (29) Thailand (Chambert-Loir, 1999). Bagaimana dengan naskah Melayu, khusus Riau. Di mana saja naskah tersebut disimpan? Berbagai penelusuran sudah mulai dilakukan. Naskah Melayu yang begitu besar jumlahnya harus segera ditangani dengan perencanaan kerja yang matang. Program pengembangan, pengkajian, dan pembinaan harus terus dilakukan sebab kita berpacu dengan waktu. Semakin lama tidak tertangani, semakin rapuh pula naskah, khususnya naskah yang menjadi koleksi masyarakat (pribadi). Pemeliharaan naskah menjadi prioritas utama karena sampai saat ini sudah banyak naskah yang hilang dan rusak. Hilangnya naskah berarti hilang pula hasil pemikiran bangsa. Padahal di dalam naskah itu berbagai hal yang menjadi kekayaan bangsa termuat, seperti politik, sosial, budaya, keagamaan, sejarah, dan bahasa. Karena penelitian masih kurang dan sosialisasinya belum maksimal, masyarakat saat ini kurang mengenal warisan budaya mereka. Padahal kekayaan ini sangat penting bagi pengembangan kebudayaan.

Sampai saat ini sebenarnya penanganan pernaskahan Melayu dengan kegiatan pengembangan, penelitian, dan pembinaan sudah dilakukan oleh berbagai lembaga di Indonesia, baik lembaga pendidikan tinggi, lembaga penelitian, yayasan-yayasan, baik negeri maupun sawasta. Namun, agaknya kegiatan itu harus terus digalakkan dengan berbagai upaya karena hasilnya belum maksimal. Kerja sama dengan lembaga terkait dan lembaga swasta baik dalam dan luar negeri harus segera dijalin bagi penyelamatan warisan budaya ini.

2. Program Pengembangan Pernaskahan Melayu
Program kegiatan yang harus segera dilakukan dalam pengembangan dunia pernaskahan Melayu adalah (1) inventarisasi dan pembuatan katalog, (2) dokumentasi naskah, (3) penyusunan bahan bacaan, dan (4) pangkalan data (data base)

a. Inventariasai dan Penyusunan Katalog
Sampai saat ini naskah Melayu Riau, tempat penyimpanannya sangat tersebar. Upaya penelusuran harus terus dilanjutkan. Berdasarkan informasi Rudjiati Mulyadi (alm) di Daik Lingga juga banyak tersimpan naskah, tetapi khazanahnya belum diketahui umum. Kemungkinan masih ada masyarakat di daerah di sekitar Riau yang masih menyimpannya. Untuk itu, Naskah Melayu Kuno Daerah Riau I—III yang disusun Hamidy (1985) harus diperkaya lagi dengan data naskah Riau yang lain. Dalam Penelusuran Penyalinan Naskah Riau: Kajian Kodikologis (Mu‘jizah 1999), tercatat sekitar 44 naskah Riau koleksi Yayasan Indra Sakti sekitar 13 yang berada dalam koleksi Perpustakaan Nasional. Jumlah yang 13 itu harus bertambah jika penelusuran dilakukan dalam koleksi naskah warisan Von de Wall, yaitu orang Jerman yang bekerja untuk Pemerintah Hindia-Belanda yang pada tahun 1858 bertugas di Riau. Pada masa itu, ia adalah pengayom untuk kegiatan pernaskahan di Riau. Saat ini koleksinya disimpan di Perpustakaan Nasional. Pada tahun 2003, sebagai penelitian lanjutan saya mendata naskah Riau yang berada dalam koleksi Perpustakaan Universitas Leiden dan Perpustakaan KITLV, Belanda. Dari kedua lembaga ditemukan sekitar 45-an naskah yang berasal dari Riau. Penelusuran ini harus terus dilaksanakan sehingga kita mendapat gambaran yang jelas tentang kekayaan naskah Melayu Riau. Usaha yang dilakukan Chambert-Loir (1999) dalam membuat katalog agaknya perlu diikuti, yakni penelusuran naskah Riau yang berada dalam koleksi lembaga (dalam dan luar negeri) dan koleksi pribadi (masyarakat).

Penyusunan katalog memang bukan pekerjaan mudah karena dalam kegiatan ini diperlukan tim peneliti khusus yang memahami dunia pernaskahan. Langkah awal yang bisa dilakukan adalah menginventarisasi lebih dahulu semua naskah Riau berdasarkan informasi berbagai daftar dan katalog.. Setelah itu, diadakan penelitian lapangan untuk penyusunan katalog. Katalog yang ideal yang banyak membantu peneliti adalah katalog deskriptif, sebuah katalog yang lebih terurai isinya dari hanya suatu daftar.

Katalog deskriptif naskah Melayu yang bisa dijadikan contoh di antaranya katalog yang pernah disusun S. Van Ronkel (1909). Katalop ini berisi khazanah naskah Melayu koleksi Perpustakaan Nasional (dulu adalah koleksi Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenscahppen). Katalog naskah Melayu lain yang rinciannya paling lengkap adalah yang dibuat oleh Wieringa (1998) Catalogue of Malay and Minangkabau Manuscripts. Katalog ini sangat membantu dalam pelacakan berbagai topik yang berhubungan dengan naskah karena katalog ini disertai dengan indeks judul, indeks tempat atau daerah, cap kertas (watermarks), cap kertas tandingan (countermarks), dan indeks surat. Katalog deskriptif naskah Melayu yang lebih baru dan sederhana uraiannya dibuat oleh tim Yanassa (Yayasan Naskah Nusantara) yang diketuai oleh Prof. Achadiati. Lembaga ini bekerja sama dengan Toyota Foundation menyusun Katalog Naskah Buton (2001). Koleksi yang didata adalah naskah milik pribadi, yakni milik Abdul Mulku Zahari. Tahun 2004, lembaga ini juga bekerja sama dengan Tokyo University Of Foreign Studies dalam penyusun Katalog Naskah Palembang. Naskah yang dikatalogkan juga sebagian besar milik pribadi yang disimpan oleh 10 pemilik.

Dalam penyusunan katalog naskah selain keahlian diperlukan juga kesabaran dan ketekunan karena yang hadapi adalah buku kuno yang memerlukan perlakuan khusus. Agar pekerjaan lebih efektif, sebelumnya kita sudah menyiapkan formulir yang diisi dengan data setiap naskah. Setelah formulir ini terisi, kita tinggal menarasikan. Pokok-pokok penting yang dimasukkan dalam formulir pendataan adalah pokok yang berkaitan dengan hal umum, gambaran fisik, dan ringkasan isi naskah.. (1) Tempat penyimpan naskah adalah nama lembaga (yayasan, perpustakaan, masjid, kantor) atau nama pengoleksi naskah (pemilik/perorangan). (2) Judul naskah biasanya terdapat pada halaman judul (halaman awal teks). Kalau tidak ada, peneliti dapat mencatatkan judul berdasarkan bacaan teksnya. (3) Nomor naskah adalah nomor yang tercatat pada sampul muka, punggung naskah, halaman sampul belakang. Catat pula nomor lama jika naskah tersebut memang mempunyai nomor baru. Jika naskah belum dinomori, peneliti bisa memberikannya. (4) Jumlah teks adalah teks-teks yang terdapat dalam satu naskah.(5) Jenis naskah adalah genre naskah, hikayat, syair, atau jenis lain.(6) Bahasa apa yang digunakan dalam naskah. (7) Tanggal penulisan merupakan waktu penulisan yang tercatat dalam teks. (8) Tempat penulisan adalah nama tempat yang tercatat dalam teks. (9) Catat nama penulis/penyalin yang tertera dalam teks. (10) Tuliskan daftar atau katalog lain yang pernah mendata naskah ini.

Hal-hal yang berkaitan dengan fisik naskah yang perlu dicatat adalah pokok-pokok berikut. (1) Bahan naskah adalah alas yang dipakai untuk menulis, jika kertas, kertas apa yang digunakan. (2) Cap kertas dapat dilihat dengan mengangkat kertas dan memberikan cahaya. Cap kertas sangat beragam. Untuk sementara mungkin cap kertas dideskripsi saja lebih dahulu, kemudian deskripsi itu dapat dicocokkan dengan daftar cap kertas. Daftar cap kertas yang agak lengkap dapat dibaca buku Churchill (1935) atau Heawood (1924). (3) Kondisi naskah adalah keadaan naskah saat diteliti, deskripsikan dengan cermat dan rinci sehingga pembaca mendapat gambaran bagaimana keadaan naskah, termasuknya teksnya, apakah huruf masih bisa dibaca. (4) Jumlah halaman dihitung mulai dari awal hingga akhir naskah. (5) Jumlah baris pada halaman kedua, biasanya jumlah halaman awal dan akhir berbeda dengan halaman berikutnya. (6) Ukuran halaman dihitung panjang kali lebar. (7) Penomoran halaman biasanya ditemukan pada pias atas atau pias bawah, ditulis dengan angka Arab atau dengan kata alihan (catcword), yaitu kata yang menjadi penanda halaman berikutnya.

Hal yang berkaitan dengan tulisan yang perlu dicatat adalah (1) aksara atau huruf yang digunakan, (2) hiasan huruf, kata yang penulisannya dihias, seperti kaligrafi, (3) Iluminasi (gambar atau hiasan pada halaman naskah) perlu dicatat dengan menyebutkan halaman dan bentuk gambarnya.

Informasi lain yang perlu didata adalah (1) bahan sampul yang dipakai, (2) ukuran sampul yang dihitung panjang kali lebar. Selain itu, catat pula (3) kolofon, yakni catatan yang menjelaskan waktu, penulis/penyalin, dan tempat penulisan. Bagian ini dapat dikutip seperti apa adanya dalam teks.(4) Kepemilikan adalah nama lembaga atau perorangan yang memiliki naskah ini; informasi sering ditemukan pada bagian sampul (depan atau belakang), halaman pelindung, atau bagian lain. Hal yang berkaitan dengan isi adalah (1) ringkasan isi bisa dinyatakan minimal dalam satu paragraf, (2) kutipan teks awal minimal tiga baris, dan (3) teks akhir juga dikutip minimal tiga baris saja. Idealnya rincian naskah ini juga dilengkapi dengan foto naskah yang dianggap penting.

b. Dokumentasi
Selain katalog sebagai bahan pendamping dilakukan dokumentasi naskah dalam bentuk foto, mikrofilm atau mikrofis. Dokumentasi ini merupakan salah satu bentuk pelestarian yang sangat penting agar isi naskah tidak hilang. Naskah di daerah tropis seperti Indonesia ini sangat rentan dari kerusakan, terutama alasnya sebab alas seperti kertas dan lontar tidak dapat bertahan terhadap iklim tersebut. Di samping itu serangan serangga juga mengancam keberadaan naskah. Untuk itu, perawatan naskah menjadi prioritas utama. Namun, pada kenyataannya perawatan pada benda budaya ini sangat minim, apalagi naskah-naskah yang masih disimpan di dalam koleksi pribadi (masyarakat). Untuk menanggulangi kepunahan ini dokumentasi harus segera dilakukan. Beberapa puluh tahun yang lalu dokumentasi dalam bentuk mikrofilm sudah banyak dilakukan, namun perawatan mikrofilm itu juga tidak memadai sehingga mikrofilm yang dibuat lebih dahulu punah daripada naskahnya.

Saat ini dengan kemajuan teknologi, pendokumentasi yang lebih mudah adalah foto digital. Dokumentasi ini lebih sederhana daripada mikrofilm atau mikrofis. Yang dibutuhkan di antaranya fotografer profesional sehingga foto yang dihasilkan berkualitas. Idealnya dokumentasi ini dilakukan seiring dengan pendataan saat menyusun katalog karena pada saat itu, kita bisa memilih naskah-naskah yang menjadi prioritas. Jika naskah sudah didokumentasi dalam bentuk foto, tentu perawatannya juga harus diupayakan.

c. Penyusunan Buku sebagai Bahan Bacaan
Naskah warisan nenek moyang ini jangan hanya dijaga sebagai benda keramat, tetapi harus diolah. Olahan itu akan menjadi bahan bacaan. Bentuknya bisa penelitian dan penyusunan. Kedua bentuk ini dibuat agar berbagai hasil pemikiran yang ada dalam isi naskah diketahui masyarakat. Caranya yang pengadaan bahan bacaan ini bisa dibuat untuk khalayak ilmiah dan khalayak umum, tergantung kepentingannya. Penyusunan itu bisa dalam bentuk (1) edisi teks, (2) bacaan remaja, (3) antologi atau bunga rampai, dan (4) penyusunan buku sejarah sastra.

Edisi teks merupakan salah satu cara menginformasikan isi naskah, hanya pembacanya lebih terbatas, yakni khalayak ilmiah. Terbitan ini bisa berbentuk edisi faksimile atau edisi kritis. Edisi faksimile yang dimuat dalam Manuscripta Indonesica yang dikelola Universitas Leiden ini perlu ditiru. Edisi ini menampilkan naskah dalam bentuk apa adanya. Belum dilakukan alih aksara; yang perlu disusun hanya pengantar yang lengkap tentang naskah yang dipilih. Salah satu naskah Riau yang pernah diterbitkan dalam edisi ini Tawarikh Alwusta. Edisi kritis adalah penyuntingan terhadap naskah yang banyak dilakukan para peneliti di perguruan tinggi dan lembaga penelitian. Dalam edisi ini, teks sudah dialihaksarakan dan diberi catatan berupa pertangungjawaban, jika penyunting membuat beberapa perubahan atas teks asli. Jika teks yang disunting dalam bahasa daerah, baiknya dibuat juga terjemahannya. Terjemahan ini dilakukan agar pembaca mengerti isinya. Di samping edisi, para peneliti biasanya juga mengkaji isinya. Berbagai pendekatan dipakai dalam pekerjaan ini untuk mengungkap astetika dan etika yang ada di dalamnya.

Penyusunan bahan bacaan bagi siswa atau remaja yang bersumber pada naskah juga harus disusun agar generasi muda mengetahui nilai-nilai dan mempunyai wawasan pengetahuan budaya asli mereka. Kita berharap mereka juga bisa mengapresiasi karya-karya klasik. Berbagai edisi ilmiah yang sudah ada dipakai sebagai sumber. Upaya yang dilakukan Inggris dalam memperkenalkan Hamlet dan Shakespeare kepada anak-anak muda perlu ditiru. Berbagai buku yang pembaca sasarannya siswa atau remaja diciptakan Tahun ini Pusat Bahasa bekerja sama dengan sastrawan membuat bahan bacaan yang bersumber pada naskah. Usaha ini diharapkan berhasil sehingga penulis-penulis muda mengetahui motis-mitos yang menjadi kekayaan daerahnya dan kekayaan itu diungkapkan kembali dalam karya meraka. Bahan bacaan ini diharapkan dapat membangkitkan kreativitas remaja dan menumbuhkan minat terhadap sastra sastra. Di samping itu, bahan bacaan ini juga menjadi alternatif bagi guru sebagai bahan pengajaran sastra di sekolah.

Penyusunan antologi atau bunga rampai merupakan salah satu upaya pemasyarakatan dan penyebaran informasi khazanah naskah. Bahan bacaan yang berupa kumpulan ini diambil dari (1) karya-karya kreatif, seperti hikayat, syair, (2) bahan kajian, (3) tema-tema tertentu dalam naskah. Antologi karya kreatif disusun berdasarkan naskah dan teksnya bisa diambil dari berbagai penelitian dan edisi yang sudah dibuat. Bahan ini diolah dalam bentuk yang lebih pendek, teks diringkas dan rinci. Masyarakat Pernaskahan Nusantara (1999) pernah membuat Antologi Sastra Daerah Nusantara. Pusat Bahasa pernah membuat antologi Naskah Undang-Undang. Majelis Sastera Asia Tenggara (2007) menerbitkan Inti Sari Sastera Klasik Nusantara. Selain karya kreatif, bunga rampai juga disusun berdasarkan berbagai hasil kajian. Misalnya skripsi, tesis, dan disertasi yang mengambil naska. Data dikumpulkan dan masing-masing dibuat ikhtisarnya. Bunga rampai sudah banyak disusun adalah makalah dari berbagai seminar pernaskahan. Di samping itu, berbagai tulisan tentang naskah yang dibuat khusus untuk memperingati suatu peristiwa penting juga sudah ada, di antaranya Al Azhar dan Elmustian, 2001 menyusun Kandil Akal di Pelataran Budi saat wafatnya Raja Hamzah Yunus.

Antologi atau bunga rampai lain berdasarkan tema-tema tertentu juga dapat menjadi alternatif. Dalam pernaskahan Riau, banyak pengarang wanita ditemukan, seperti Aisyah binti Sulaeman, Encik Kamariah, Khatijah Terung, Badariah Muhammad Tahir, dan Salamah binti Ambar. Karya-karya mereka bisa diambil sebagai bahan dan dikumpulkan dalam sebuah buku disertai dengan biodatanya. Karya mereka ditampilkan sebagai teks lengkap atau ikhtisarnya saja. Cara penyajian disesuaikan dengan pembaca sasarannya. Buku seperti ini di perguruan tinggi menjadi pegangan untuk kuliah pokok dan tokoh atau kapita selekta.

Yang penting juga dalam pengadaan bahan bacaan adalah penyusunan sejarah sastra, baik sastra cetak, sastra tulisan tangan, dan sastra yang hidup dalam tradisi lisan. Karya seperti ini perlu disusun, baik dalam kerangka nasional maupun daerah/etnis. Kelemahan dari penyusunan bahan bacaan ini adalah pada data. Kalau data belum terkumpul, kita belum bisa membuat sejarah.

d. Pangkalan Data Sastra
Dalam era teknologi informasi yang berkembang pesat, agaknya keberadaan pangkalan data (data base) mutlak dibutuhkan. Dalam pangkalan data sastra ini semua data yang berkaitan dengan sastra dimasukkan, pengkajian, pertemuan, biodata pengarang, karya, dll. Jika data lengkap, kita bisa mengakses berbagai informasi untuk berbagai keperluan ilmiah. Untuk menciptakan pangkalan data ini kita harus bekerja sama dengan ahli komputer. Selain itu, kita juga memerlukan pencari data dan pengolah data yang andal.

3. Penutup
Akhirul kata, perkembangan pernaskahan Melayu, khususnya Riau, menjadi tanggung jawab kita bersama. Program pengembangan harus disusun dan beberapa kegiatan perlu dibuat. Kegiatan ini harus melibatkan para profesional di bidangnya. Untuk merealisasikan pekerjaan itu diperlukan juga kerja sama dengan lembaga-lembaga lain, swasta dan negeri. Satu masalah yang juga menjadi kegundahan ahli pernaskahan adalah perdagangan naskah. Meskipun kita sudah memiliki UU no.5 tahun 1992 tentang pemeliharaan dan pelestarian cagar budaya, perdagangan itu naskah terus terjadi.

Daftar Pustaka
Al Azhar dan Elmustian. 2001. Kandil Akal di Pelataran Budi. Pekan Baru: Yayasan Kata.

Chambert-Loir. 1999. Panduan Naskah-Naskah Indonesia Sedunia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Ding Choo Ming. 1999. Raja Aisyah Sulaiman: Pengarang Ulung Wanita Melayu. Bangi: Universiti Kebangsaan Melaysia.

Hamidy, UU. 1985. Naskah Melayu Kuno Daerah Riau I—III. Pekanbaru.

Gallop, Annabel Teh. 1994. The Legacy of the Malay Letter. London: The British Library.

Ikram, Achadiati dkk. 2001. Katalog Naskah Buton. Jakarta: Yayasan Obor Jakarta.

------. 2004. Katalog Naskah Palembang. Tokyo University of Foreign Studies.

Junus, Hasan H. dkk. 2004. Sejarah Perjuangan Raja Ali Haji: Sebagai Bapak Bahasa Indonesia. Tanjung Pinang: Pemerintah Provinsi Riau.

Matheson, Virginea. 1983. “Questions Arising form A Nineteenth Cebtury Riau Syair” dalam RIMA, 17, hlm.1—61.

McGlynn, John H. dkk. 1996. Illuminations: The Writing Traditions of Indonesia. Jakarta:Yayasan Lontar.

Mu‘jizah. 1999. Penelusuran Penyalinan Naskah Riau Abad XIX: Sebuah Kajian Kodikologi. Jakarta: FSUI.

Mulyadi, S.W.R. 1994. Kodikologi Melayu Jakarta: FSUI.

Putten, Jan van der. 1995. Di dalam Berkekalan Persahabatan. Leiden: Department of Languages and Cultures of South-east and Oceania.

Sham, Abu Hasan. 1999. Syair-Syair Melayu Riau. Kuala Lumpur: Perpustakaan Negara Malaysia.

Mu‘jizah, adalah peneliti pada Pusat Bahasa.

Sumber : Makalah Disampaikan pada Seminar Bahasa dan Sastra Daerah Riau, Pekanbaru 13–14 Juli 2007

Pantai Pasir Putih Situbondo


Pantai Pasir Putih berada di Kecamatan Bungatan, di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, dikenal karena hamparan pasirnya yang putih. Tak hanya itu, morfologi pantai inipun terbilang unik. Topografinya yang melengkung menghadap ke laut dengan latar belakang hutan membentuk gugusan panorama yang sangat indah.

Pantai Pasir Putih Situbondo, sesuai dengan namanya maka pantai ini sangatlah dikenal sebagai salah satu andalan wisata di kabupaten tersebut dan juga di provinsi jatim karena hamparan pasirnya yang putih bersih. Disamping itu pantai ini mempunyai morfologi yang bisa dibilang unik. Dengan topografinya yang melengkung menghadap ke laut dengan latar belakang hutan maka terpandang gugusan panorama yang sangat indah. Bilamana kita memandang ke arah utara, kita dapat melihat luasnya laut utara Jawa dengan garis putih di pinggir pantai, dan bila kita memandang di belakangnya, rimbunan hutan menyuguhkan kesejukan tersendiri

Pasir Putih merupakan salah satu tujuan wisata pantai andalan bagi Provinsi Jawa Timur. Hal ini karena letaknya yang strategis. Pantai Pasir Putih Situbondo letaknya yakni di pinggiran jalan utama Surabaya-Banyuwangi. Bagi wisatawan yang ingin menuju ke Bali dengan perjalanan darat dari Surabaya, atau bagi yang menuju kearah Gunung Bromo dari Banyuwangi, biasanya menyempatkan diri untuk mampir beristirahat dan menyaksikan keindahan panorama yang disuguhkan dan juga menikmati eloknya matahari terbenam (sunset).

Berbagai macam olahraga laut seperti berenang, menyelam, maupun berselancar dapat dilakukan di pantai ini. Jika enggan berenang, pengunjung dapat menaiki perahu untuk berlayar dan menikmati pemandangan bawah laut. Beragam hiburan seperti konser musik dan bermacam lomba seperti lomba selancar, memancing, dan lomba perahu nelayan tradisional sering diadakan untuk memuaskan para wisatawan.

Untuk pengunjung yang belum mahir berenang, di sekitar lokasi pantai terdapat banyak penyewaan ban-pelampung untuk bermain-main di tengah laut. Wisatawan juga dapat menyewa perahu yang dilengkapi kota-kaca untuk menyaksikan pemandangan bawah laut. Pengelola wisata juga menyediakan fasilitas kamar mandi, musholla, dan beberapa tempat untuk beristirahat berupa bangku beton yang biasanya dekat dengan para penjaja makanan.

Di tempat ini juga tersedia kios-kios yang menjual souvenir seperti replika perahu serta hiasan dan aksesoris dari kerang. Bagi yang ingin menginap, di sekitar lokasi terdapat penginapan berupa hotel, motel, dan losmen. Tetapi kalau ingin berkemah, ada juga area khusus untuk berkemah.

Selain itu, pada bulan Oktober para nelayan biasanya mengadakan upacara Petik Laut, yaitu melarung makanan, jajanan, dan kepala lembu ke tengah laut sebagai upaya memohon berkah hasil laut dari Tuhan. Pada upacara ini tak jarang diadakan pementasan musik ”Gandrung”, yaitu musik tradisional yang populer di daerah Banyuwangi dan sekitarnya.

Akses menuju Pantai Pasir Putih ini sangatlah mudah karena posisinya di pinggir jalan utama Surabaya Banyuwangi dengan jarak kurang lebih 170an km dari Surabaya atau sekitar 4 jam perjalanan menggunakan bus umum dari terminal Bungurasih Surabaya. Sementara dari kota Situbondo, Pantai Pasir Putih berjarak kurang lebih 21 km atau memakan waktu tempuh sekitar 30 menit dari pusat Kota Situbondo.

Perjalanan menuju Pantai Pasir Putih dapat ditempuh dengan angkutan umum sepert bus dan minibus.(dd)

Sumber :
Rata Penuh.http://www.citraindahrumahku.com
.http://aeromandiri.com
Photo : http://www.situbondo.go.id

Pantai Pasir Putih


Pantai Pasir Putih terletak di bagian selatan kota Bandar Lampung, sekitar 20 kilometer dari Bandar Lampung di sepanjang Jalan Trans Sumatera.

Pantai Pasir Putih Lampung benar-benar sesuai dengan namanya. Pasir putih memesona ini menyegarkan mata dan menimbulkan hasrat kuat di dalam diri untuk mengelilinginya. Terletak sekitar 20 kilometer dari kota Bandar Lampung, tempat ini semakin dikenal masyarakat akhir-akhir ini.

Semenjak dijadikan objek wisata, Pantai Pasir Putih selalu dijaga kebersihannya. Kondisi air lautnya bersih sehingga nyaman untuk mandi dan bermain. Kondisi pasirnya juga putih, sehingga dapat menyegarkan mata pengunjung dan cocok untuk berlibur. Bagi yang senang menyaksikan sun set tempat ini akan menyajikan pemandangan sun set yang sangat indah.

Pantai Pasir Putih adalah salah satu objek wisata di kota Bandar Lampung. Pantai ini menjadi tempat tujuan wisata domestik ataupun manca negara.

Pantai Pasir Putih memiliki daratan pasir putih sepanjang pantai yang ditumbuhi pepohonan yang rindang. Pengunjung dapat menyusuri sepanjang pantai dan jika terlalu panas dapat berteduh. Jika pengunjung ingin menyaksikan karang-karang dan binatang laut, pengunjung dapat berenang dengan batas tertentu atau menggunakan perahu motor sampai ke bagian tengah.

Pengunjung dapat naik perahu motor untuk mengelilingi pantai ini juga untuk mengunjungi Pulau Condong dan Pulau Bule. Pulau Bule memiliki keanekaragaman ikan, terumbu karang, dan biota laut yang akan membuat Anda kagum. Dengan menyewa perahu, Anda juga dapat menikmati pemandangan di bawah laut menggunakan kotak kayu yang satu sisinya berupa kaca bening. Dengan meletakkan kotak ini di air laut, dengan bagian kaca di bawah, Anda dapat memerhatikan kehidupan di bawah sana.

Di samping itu pengunjung juga dapat mengunjungi pulau Condong dan pulau Bule. Pulau Bule memiliki keanekaragaman ikan, terumbu karang, dan biota laut yang mengagumkan. Di Pulau Condong juga terdapat penginapan sederhana dan nyaman serta di Pulau Bule terdapat sebuah villa mewah.

Bagi pengunjung yang ingin menikmati suasana pantai di tempat ini banyak tersedia penginapan. Pengunjung dapat membawa makanan sendiri atau pesan dari penginapan.

Pengunjung dapat menginap di penginapan dan hotel di wilayah Bandar Lampung. Apabila Anda ingin menginap di tengah-tengah pulau yang hening, pengunjung dapat menginap di penginapan yang terletak di Pulau Condong. Sederhana namun nyaman. Sebuah villa yang mewah juga tersedia di Pulau Bule, tempat sesuai untuk melepas penat. Di sepanjang perjalanan menuju Pantai Pasir Putih juga tersedia banyak penginapan.

Pengunjung dapat membeli oleh-oleh atau cendera mata dan buah tangan di sekitar pantai ini atau di kota Bandar Lampung.

Untuk mencapai pantai ini pengunjung menggunakan mobil pribadi atau angkutan umum dengan waktu tempuh sekitar 30 menit dari kota Bandar Lampung.

Dengan menggunakan mobil yang melewati Jalan Trans Sumatera dari kota Lampung, Anda dapat mencapai daerah ini dalam waktu 30 menit. Anda juga dapat menggunakan angkutan umum dari Lampung yang langsung menuju Pantai Pasir Putih. (dd)

Sumber :
http://indrajit1963.blogspot.com
http://lagulamaku.blogspot.com
http://www.my-indonesia.info
Photo : http://www.perempuan.com

Pantai Lasiana


Sebagai Provinsi kepulauan, Nusa Tenggara Timur menggantungkan potensi wisatanya kepada pantai-pantai indah yang menghiasi hampir semua batas daerahnya. Salah satu pantai indah yang menjadi andalan pariwisata provinsi ini adalah pantai Lasiana. Pantai Lasiana secara fisik merupakan pantai berpasir putih sepanjang 2 kilometer, memanjang dari timur ke barat sepanjang sisi utara pulau Flores, pulau utama provinsi ini. Pantai yang cantik ini terletak sekitar 12 kilometer dari ibukota provinsi NTT, Kupang.

Karena berada diantara kepulauan Nusa Tenggara Timur di sepanjang laut flores dan Pulau Flores, Pantai Lasiana yang berhadapan langsung dengan Laut Sawu memiliki ombak yang tenang, air yang bening serta dasar pantai yang sepenuhnya pasir putih tanpa karang. Hal ini membuat pantai Lasiana sangat cocok untuk berenang, berjemur, atau sekedar dinikmati keindahannya. Di sepanjang pinggir pantai banyak terdapat pohon tinggi dan berfungsi untuk menaungi bibir pantai. Ada sekitar 65 pohon kelapa dan 230 pohon lontar tua yang hingga kini masih produktif yang berada di bibir pantai. Pada hari biasa, kawasan pantai ini sepi dari pengunjung.

Bila minggu atau hari liburan tiba, kawasan ini berubah seratus persen. Jangan heran jika anda mencium aroma ikan bakar dimana-mana dan mendengar nyanyian yang diiringi gitar, karena pada hari-hari libur pantai ini berubah menjadi semacam arena berkumpul keluarga. Pengunjung yang biasanya hanya berkisar pada jumlah 30 orang pada hari biasa bisa melunjak hingga 500 orang pada hari libur. Mereka yang datang berlomba-lomba untuk memenuhi pantai, berjalan-jalan di sepanjang pasir putih, bermain air dan berenang. Banyaknya pengunjung mengundang banyak pedagang datang dan menggelar berbagai makanan dan minuman dingin yang menyegarkan. Mereka berkumpul di suatu taman dan menggelar berbagai pelega dahaga dan lapar, seperti nasi, jagung bakar, sate, es kelapa muda, buah-buahan segar, air mineral, dan berbagai minuman ringan dan minuman bersoda lainnya.

Sebagai tujuan wisata penting, Pantai yang sering disebut-sebut sebagai Kuta-nya Kupang ini memiliki berbagai fasilitas penunjang. Di sepanjang area pantai sekitar pintu masuk, 14 unit bangunan Lopo-lopo atau bangunan menyerupai rumah tradisional orang Timor didirikan. Lopo-lopo adalah sebutan lokal untuk pondok berbentuk menyerupai kanopi,bertiang batang pohon kelapa atau kayu dan beratapkan ijuk, daun kelapa, daun lontar, dan alang-alang. Bisa juga beratapkan seng yang bagian luar dilapisi ijuk, pelepah kelapa atau lontar, dan alang-alang.

Bangunan ini berfungsi sebagai tempat berteduh dan beristirahat bagi pengunjung yang tidak ingin tersengat panas matahari ketika menikmati pemandangan pantai. Pemerintah Kota Kupang juga menyalurkan dana miliaran rupiah untuk menata objek wisata pantai Lasiana dengan mendirikan empat kamar mandi cuci dan kakus (MCK), tiga kios komersial, dua kios cendera mata, satu kolam renang dan instalasi air, satu kantor pengelola, satu panggung hiburan rakyat, dan tiga unit home stay.

Ketika anda berkunjung ke Pantai Lasiana, ada baiknya anda menikmati hidangan kecil khas daerah ini yaitu Pisang Gepe dan kelapa muda. Pisang gepe adalah pisang bakar yang disiram air gula aren dan kacang tanah tumbuk. Pisang gepe dihargai Rp 1.000 per buah, dan kelapa muda Rp 2.000. Kedua jenis makanan ringan ini merepresentasikan keseharian ekonomi masyarakat NTT, sebagai penghasil pisang,dan kelapa (kopra).

Sebelum masuk kawasan pantai, pengunjung melewati jalan aspal selebar dua meter dan menempuh sekitar 200 meter lagi membelah perkampungan penduduk lalu tiba di gapura kedua. Di gapura yang berfungsi sebagai loket ini, Dinas Pariwisata NTT memungut tiket masuk sebesar Rp5000,00 hingga Rp10.000,00 tergantung kendaraan yang dinaiki pengunjung.

Pantai Lasiana mulai dibuka untuk umum sekitar tahun 1970-an. Sejak Dinas Pariwisata NTT memoles dengan membangun berbagai fasilitas pada tahun 1986, Pantai Lasiana ramai dikunjungi turis asing. Sesuai rencana pengembangan Pemkot Kupang, Pantai Lasiana akan dijadikan Taman Budaya Flobamora, yakni sebutan yang mengacu pada keseluruhan suku bangsa di dekat Pantai Lasiana, antara lain, Flores, Sumba, Timor dan Alor.

Di pantai Lasiana ini banyak didapati lopo-lopo yang berderet. Lopo-lopo adalah sebutan lokal untuk pondok yang dibangun menyerupai payung dengan tiang dari batang pohon kelapa atau kayu dan beratapkan ijuk, pelepah kelapa atau lontar, dan alang-alang. Bisa juga beratapkan seng yang bagian luarnya dilapisi ijuk, pelepah kelapa atau lontar dan alang-alang.

Pantai nan landai sekitar 3,5 hektar atau tepatnya 35.065 persegi ini, berudara sejuk karena dinaungi 65 pohon kelapa dan 230 pohon lontar tua yang hingga kini masih produktif. Pantainya berpasir putih halus, lautnya biru, airnya jernih dengan debur ombak yang bergulung-gulung kecil, tenang. Keindahan pantai ini bukan karena fasilitas buatan, tetapi lebih karena karakter alamnya.

Pantai Lasiana mempunyai topografi menarik, pada bagian barat terdapat perbukitan, sehingga keseluruhan kawasan ini mempunyai variasi unik, yaitu perpaduan antara perbukitan dan pantai.

Pantai ini terletak di Kecamatan Kupang Tengah, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Pantai Lasiana berjarak 12 Km dari pusat kota Kupang. Umumnya, pengunjung datang menggunakan angkutan umum, atau dengan kendaraan pribadi. Untuk angkutan umum pengunjung dapat naik jenis kendaraan colt, dengan biaya Rp. 5000.

Pengunjung dipungut tiket masuk Rp 1.000 per-orang, Rp 500 per-sepeda motor, dan Rp 1.500 per-mobil/roda empat.

Di pantai ini terdapat satu bangunan kios percontohan, tiga kios komersial, dua kios cinderamata, empat kamar mandi cuci dan kakus (MCK), satu kolam renang dan instalasi air, satu kantor pengelola, satu panggung hiburan rakyat, dan tiga unit home stay. Umumnya para pedagang berjualan mulai Sabtu sore, sepanjang hari Minggu dan hari libur lainnya.

Selain menyediakan minuman dan makanan ringan, pedagang kecil di sekitar pantai juga menjajakan kelapa muda, jagung muda bakar dan pisang gepe

Sumber : http://www.nusacendanabiz.com
Photo : http://3.bp.blogspot.com

Kunjungi tempat - tempat shopping selama berlibur di Bali, mulai dari fashion, furniture, perlengkapan interior, keramik, pernak - pernik dan makanan

Tidak ada yang lebih menyenangkan bila liburan sambil jalan – jalan dan shopping di Bali.

Belanja di Bali menjadi sangat berbeda karena barang – barang yang ditawarkan sungguh unik, yang hanya ada di Bali. Terdapat banyak butik dan toko di Bali yang menawarkan produk fashion yang unik dan up to date.

Tidak hanya baju – baju, keramik, furniture dan kelengkapan interior juga sangat menarik untuk dilihat untuk menambah koleksi Anda. Makanan ringan tradisional juga dapat dibeli sebagai oleh – oleh khas Bali.

Simak tempat – tempat berikut ini :
Kuta, Legian, Seminyak dan Jimbaran

Body & Soul
Tersedia bebagai koleksi fashion untuk anak muda atau bagi mereka yang berjiwa muda. Selalu ada yang baru di Body and Soul untuk baju - baju up-to-date. Beberapa toko terdapat di Bali
lokasi : Jl. Legian, Flagship Store Seminyak, Kuta Square, Discovery Mall, Factory Outlet Legian dan Seminyak.

Gemala Jewelry
Bagi mereka yang menghargai karya tangan perak, emas, dan permata. Kreasi orisinil di design oleh Gemala Jewelry team.
lokasi : Jl. Raya Seminyak

Uluwatu Handmade Balinese Lace
Koleksi pakaian cantik khas Uluwatu berwarna putih, katun, rayon sutra, bordiran Bali, yang sangat elegan.
lokasi : Jl. Legian, Jl. Pantai Kuta, Jl D Tamblingan Sanur, Jl. Mongkey Forest Ubud.

Surfer Girl
Impian setiap remaja, tshirt dan aneka pakaian unik khas Surfer Girl. Berbagai warna yang sesuai untuk anak muda belia.
lokasi : Jl. Legian 138 Kuta

Vinoti Living
Furniture bergaya kontemporer dengan kualitas terbaik juga tersedia perlengkapan interior untuk dicocokkan dengan perlengkapan rumah Anda.
Lokasi : Mall Bali Galeria Kuta

Pasar Seni Kuta
Untuk belanja murah di Kuta, kunjungi Pasar Seni Kuta, sepanjang jalan di pasar seni ini, menawarkan berbagai pernak - pernik seni khas Bali.
lokasi : Areal Kuta Center (dekat Matahari Shopping Mall Kuta Center)

Keramik Jenggala
Menyediakan berbagai jenis keramik dengan style minimalis, kontemporer dengan warna - warna yang khas buatan Jenggala. Bila ingin belajar membuat keramik atau mewarnai keramik, Anda dapat lakukan disini juga, sangat mengasyikkan.
lokasi : Jimbaran

Jalan Legian
Bila Anda berjalan - jalan sepanjang Jalan Legian, Anda akan menemukan berbagi tempat - tempat belanja mulai dari toko - toko kecil yang menjual pernak - pernik khas Bali hingga butik - butik ternama. Berhenti sejenak untuk menikmati minuman segar yang tersedia di berbagai Kafe yang banyak terdapat di sepanjang Jalan Legian.
lokasi : Sepanjang Jl Legian

69 Slam
Kiranya tempat ini merupakan tempat terbaik di Bali untuk menjual pakaian dalam, terletak bersebelahan dengan Bintang Supermarket.
Lokasi : Jl. Seminyak.

Biasa
Barbagai kain modis, bergaya dan tahan lama dengan desain kontemporer dalam kualitas linen, katun dan sutra baik untuk perempuan maupun laki-laki. Berbagai ikat pinggang, tas dan aksesoris lainnya juga tersedia di sini.
Lokasi : Jl. Seminyak Raya

Body and Soul Bambini
Tersedia pakaian anak-anak yang funky dan trendy dalam berbagai warna menarik, baik untuk anak laki-laki atau perempuan.
Lokasi : Flagship Store, Seminyak

By The Sea
Serangkaian pakaian santai yang menarik untuk keluarga dengan selera Braziliain. Lokasi : Jl. Legian 186, Kuta.

Exotic Gems
Tersedia batu perhiasan dengan kesempurnaan pilihan kelas tinggi.
Lokasi : Bali Collection A 12 No. 1 Nusa Dua .

Jemme
Sebuah gallery perhiasan klasik, serta emas, perak, dan palatinum dengan desain kontemporer. Berbagai perhiasan menarik dari Bali bahkan seluruh dunia tersedia di tempat ini.
Lokasi : Jl. Petitenget 125 Kuta

Kerry Grima
Sebuah rangkaian mode pilihan dan merek yang tidak ketinggalan jaman, semuanya ada di Kerry Grima. Lokasi : Jl. Raya Basangkasa 47 Seminyak, Jl. Raya Seminyak.

Lily Jean
Sebuah perpaduan mode busana para gadis dan wanita dewasa yang mengikuti minat pencipta, Made. Merek Lily Jean telah dikembangkan menjadi semakin sensual, nyaman dipakai, dan cocok untuk model di sore hari.
Lokasi : Jl. Oberai, Seminyak, kuta dan sebuah outlet di Sogo, Nusa dua.

Lucy’s Batik
Toko batik yang unik memperkenalkan berbagai macam kekayaan variasi batik termasuk modern dan tradisional dari berbagai daerah di Indonesia dengan masing-masing karakter yang khas dan latar belakang budaya yang berbeda.
Lokasi : Jl. Basangkasa 88X, Seminyak.

Magali Pascal
Koleksi gaun seksi yang glamour oleh perancang busana Prancis, cocok untuk cocktail party di Bali.
Lokasi : Jl Raya Seminyak

Milo’s
Seorang perancang dunia, menemukan nilai seni dari keindahan pekerja batik Bali dan menerjemahkannya ke dalam model Barat. Tiga koleksi butik dengan serangkaian kain sutra mengagumkan dengan harga yang baik.
Lokasi : Kuta Square dan Made’s warung.

Nilou
Serangkaian sandal dan sepatu cantik dengan desain kasual glamour, impian wanita terwujud di toko ini.
Lokasi : Jl. Kerobokan 144

Paul’s Place Boutique
Kontemporer butik yang memiliki koleksi etnik dengan pengaruh Asian yang kuat, sebagian besar berupa rayon dan katun. Pilihan pakaian dari ukuran biasa hingga XXXL. Perlengkapan rumah, seni pilihan yang luar biasa, kerajinan khususnya artefak perunggu, patung Buda dan naga. Satu hal yang wajib dikunjungi di wilayah Oberai, Seminyak. Lo
kasi : Jl. Laksamana Oberoi, dekat Oberoi Hotel dan Ku De Ta.

Prasada
Temukan bermacam-macam rangkaian pakaian yang dibuat khusus dari sutera dan katun, serta Batik Jawa yang cocok di setiap kesempatan.
Lokasi : Jalan Kunti, Seminyak.

Puravida
Didesain berdasarkan inspirasi tahun 60 dan 70’an dengan campuran gaya retro. Temukan juga gaya panggung yang funky serta sandal dengan berbagai variasi warna.
Lokasi : Jl. Raya Seminyak.

Sabbatha
Tas tangan mewah dan berbagai model perhiasan dengan sentuhan seni.
Lokasi : Jl. Raya Seminyak.

Skin
Pakaian trandy untuk wanita dan laki-laki.
Lokasi : Jl. Raya Seminyak.

Suicide Glam
Tempat bagi para penggemar punk & rock untuk semua hal yang berkaitan dengan SID dan Nancy Vacious bagi yang tidak pernah ketinggalan jaman Mohican dan Doc Martin.
Lokasi tTersebar di beberapa tempat di Kuta, Legian dan Denpasar, juga dapat ditemukan di Jerman.

Uluwatu
Koleksi cantik dari katun putih, linan, rajutan dan pakaian tidur yang diselesaikan dengan buatan tangan. Lokasi : Jl. Legian, Jl. Pantai Kuta, Jl. Dananu Tamblingan Sanur, Jl. Monkey Forest Ubud, Centro kartika Plaza, Grand Hyatt Nusa Dua, Bali Collection Nusa Dua.

Sogo
Sebuah toko swalayan kelas atas, yang menawarakan banyak pilihan barang-barang impor.
Lokasi : Lantai dasar Dicovery mall

Studio Five Lifestyle Boutique
Pilihan lain dari gaya perhiasan dan busana alami.
Lokasi : Jl. Dhyana Pura.

Haveli
Perlengkapan rumah yang terdiri dari tempat tidur, meja, diantaranya sering ditiru dan dijual di sekitar Bali. Ini yang asli dan sempurna bagi rumah anda. Melayani ekspor.
Lokasi : Jl. Raya Seminyak.

Tarita Furniture
Pilihan yang cantik untuk mebel dan hiasan rumah yang berkualitas.
Lokasi : Kerobokan, Jl By-Pass.

Leolle
Dekorasi sentuhan Asian yang menghadirkan berbagai macam keperluan rumah anda. Dibuat oleh seniman tradisional yang berjiwa kontemporer.
Lokasi : Jl. Raya Kerobokan, Br. Taman.

Discovery Mall
Sesuatu yang menggiurkan untuk didatangi, budaya mall Jakarta dihadirkan di Kuta pada bagian depan pantai, surga para pembeli. Kumpulan pengecer yang umum terdapat diantaranya. Yakinkan anda membayar tiket parkir di counter mall untuk menghindari kemacetan.
Lokasi : Tuban, Kuta.

Surfwear dan Accesories

Dreamland Surf
Tersedia diantaranya : Oakley, Volcom, Aloha, Rip Curl, Billabong, and Quicksilver. Lokasi : Kuta Square.

Extreme Toys
Pilihan istimewa untuk model terbatas dari alat-alat surfing dan skating. Temukan juga ransel dengan model yang tidak lumrah dipakai orang lain.
Lokasi : Jl. Legian.

Jungle Surf
Pilihan tak terbatas untuk selancar dan pakaian pantai, semuanya dari merek ternama dan beberapa merek lokal.
Lokasi : Jl. Pantai Kuta, Jl. Legian.

Oakley
Anda bisa mendapatkan sepasang sunnies di sini, boardshort, t’shirt, dan topi semua dari Oakley juga tersedia.

Quicksilver
Toko besar di Kuta Square dan di Jalan Legian, tersedia berbagai model terbaru dan istimewa dari surf, skate dan raja snowboard.
Lokasi : Kuta Square.

Rusty
Berbagai produk dengan kualitas yang baik untuk surf dari Rusty.
Lokasi : Kuta Square.

Scuba Duba Doo
Pusat menyelam bintang 5 PADI dan toko dengan berbagai kebutuhan scuba dan snorkelling anda.
Lokasi : Jl. Legian Kelod 367.

Stussy
Sangat terkenal dengan ciri khas Jepang dan orang-orang yang tau dengan hal tersebut.
Lokasi : Jl. Legian.

STO – Surf Travel Online
Bermacam-macam alat keras , papan surf, aksesoris hingga pemandu surf dan sangat banyak hal diantaranya yang anda daptkan di sini.
Lokasi : Gang Benesari, Kuta.

The Curl
Toko bendera kapal untuk merek Rip Curl di Jl. Legian. Juga tersedia stok perlengkapan alat keras yang tak terbatas. Lokasi : Jl. Legian

Volcom
Menyediakan berbagai kebutuhan untuk surfing dan skating.
Lokasi : Kuta Square.

Ubud dan Gianyar

Alamkara
Berbagai jenis perhiasan cantik dari pilihan terbaik membuat tempat ini menjadi satu dari tempat terpopuler yang direkomendasikan di Bali.
Lokasi : Jl. Monkey forest, Ubud

UC Silver
Tersedia perhiasan dengan berbagai desain yang bermutu tinggi.
Lokasi : Jl. Raya Batubulan.

Murni’s Warung Shop
Murni mengoleksi sesuatu dan ketika ia melihat-lihat sekitar rumahnya ia mendapatkan begitu banyak hal, kemudian ia menaruh benda tersebut di tokonya yang berdekatan dengan restaurantnya yang terkenal. Jika anda mencari benda-benda antik, benda untuk dikoleksi, atau oleh-oleh khas Bali, anda akan mendapkannya di Murni’s collection.
Lokasi : Jl Raya Ubud

Gemala Jewelry

Bagi mereka yang menghargai karya tangan perak, emas, dan permata. Kreasi orisinil di design oleh Gemala Jewelry team.
lokasi : Jl. Raya Pengosekan Ubud

Pasar Seni Ubud
Berbagai barang kesenian khas Ubud, seperti : patung, kerajinan tangan, pernak - pernik, pakaian Bali,
lokasi : Sentral Ubud

Desa Tegalalang
Desa Tegalalang adalah areal dimana para seniman Gianyar memasarkan pruduknya. Sepanjang jalan di Desa Tegalalang terdapat berbagai barang - barang kerajinan mulai dari interior, furniture, pernak - pernik khas Bali dan masih banyak lagi.
lokasi : Desa Tegalalang

Sentral Ubud
Di sini Anda bisa berjalan kaki menyusuri jalan - jalan di pusat kota Ubud, Anda akan menemukan toko - toko yang menawarkan berbagai jenis barang kerajinan seperti perak, butik - butik kecil yang unik, lukisan dari artis lokal, kafe - kafe untuk melepas dahaga.
lokasi : sentral Ubud

Pasar Seni Sukawati & Pasar Seni Guwang
Shopping murah di Bali ? disini tempatnya, kedua pasar seni ini memang diperuntukkan bagi para pedagang barang - barang seni. Berang seni mereka dapatkan dari seni lokal di daerah ini. Berbagai jenis barang seni dapat ditemukan disini, jangan lupa menawar untuk harga yang terbaik.
lokasi : Desa Sukawati & Desa Guwang

Toko Antique
Sesuatu koleksi benda antik serta artefak yang cantik dan unik yang berasal dari seluruh nusantara. Setiap benda memiliki keaslian nilai budaya, jadi disini adalah tempat yang baik untuk mengembangkan seni dan sejarah Indonesia.
Lokasi : Jalan utama Ubud, sebelah Ary’s warung.

Horizon Glassworks
Kesatuan yang menarik dari kaca hiasan rumah yang merupakan hasil bakat seni karya Ron Seivertson.
Lokasi : Sayan Road, Ubud.

Sanur dan Denpasar untuk Oleh-oleh Khas Bali

Belanja di Denpasar untuk oleh - oleh khas, terdapat di beberapa tempat :

Titiles Food Processor
Untuk sosis, dendeng dan berbagai jenis makanan yang telah di proses.
Lokasi : kota Denpasar (dekat Supermarket Tiara Dewata)

Jalan Sumatra
Untuk makanan ringan khas Bali seperti : Kripik Ceker Ayam, Salak Bali, Kacang Asin, Kacang Disco, Dodol Bungkus Daun Bambu.
Lokasi : Sepanjang Jalan Sumatra

Pasar Badung & Pasar Kumbasari
Menjual berbagai barang lokal mulai dari makanan hingga pakaian khas Bali dengan harga yang murah.
Lokasi : kota Denpasar

Toko Bog Bog
Toko ini berlokasi di Jalan Surapati menjual khusus satu - satunya majalah kartun yang bertitel Bog Bog serta pernak - perniknya yang unik. Bila makanan bukan pilihan Anda, Majalah Bog Bog dapat menjadi oleh - oleh yang menyenangkan Kunjungi toko Bog Bog saat Anda ke Denpasar.

Carlo Showroom
Produk baru selalu ditawarkan, tapi desainnerny Carlo Pessina dan perusahaannya PT. Kasmil Kosmos telah berkecimpung dalam dunia furniture di Bali lebih dari 20 tahun.
Lokasi : Jl. Danau Poso 22, Sanur.

Dego Gallery
Koleksi yang beragam dari warisan budaya Indonesia, hadiah, benda antik, dekorasi ruang untuk villa, hotel dan rumah.
Lokasi : Jl. By Pass Ngurah Rai 273, Sanur.

Atlas South Sea Pearl
Rangkaian kerajinan tangan berupa perhiasan mewah yang cantik tersedia di sini, yang dibuat oleh ahli perajin di abad ke 18, emas putih dan emas kuning, permata, dan batu mutiara di ruang pameran.
Lokasi : Jl. By-Pass Ngurah Rai, Sanur.

Sumber : http://www.tourkebali.com

Pantai Lhok Nga


Jika anda bingung mencari tempat yang asyik untuk berlibur ada baiknya pantai Lhok Nga bisa dijadikan alternative sebagai tempat wisata dan berlibur melepas penat setelah bekerja seharian bersama keluarga. Panorama yang disuguhkan dengan pemandangan indah pegunungan Karst (kapur) dapat menambah kenyamanan bagi batin.

Apalagi jika anda suka berselancar? Tidak perlu ke Bali atau Nias. Cukup ayunkan langkah ke pantai Lhok Nga, Aceh Besar tempat yang nyaman untuk berselancar. Ombak dipantai ini tidak terlalu tinggi rata-rata berkisar satu meter di tepian pantai. Jika ingin lebih ke tengah ombak bisa mencapai dua hingga tiga meter.

Pantai Lhoknga yang berada di Tanah Aceh, jaraknya hanya 20 km dari Kota Banda Aceh tepatnya dikawasan PT. Semen Andalas Indonesia. Sebelum stunami menghantam Aceh taon 2004 lalu, kawasan pantai ini cukup memberikan nuansa wisata pantai yang alami. Banyak pohon-pohon rindang terutama pohon kelapa yang tumbuh berjejer dan rimbun memberikan kesejukan, juga pohon cemara atau aron. Pantai pasir putih dengan sedikit bebatuan yang memantulkan warna biru laut seolah-olah sebuah aquarium karena menampakkan ikan-ikan yang berwarna-warni. Deretan penjaja makanan dan minuman dibawah pohon serta gunung yang hijau bersebelahan dengan laut, cukup melengkapi sebagi obyek wisata pantai yang alami. Banyak wisatawan baik lokal maupun manca negara setiap harinya mengunjungi atau sebagian orang singgah untuk istirahat sebentar untuk melanjutkan perjalanan ke pantai barat-selatan.

Lhoknga, pantai yang dihiasi oleh pohon cemara yang sedang tumbuh semakin tinggi menantang mentari setelah semua diratakan oleh tsunami. Sebelum tsunami, pantai Lhoknga sangat indah, dinaungi oleh pohon cemara sehingga banyak tempat adem untuk menjauhi panas sambil menikmati pantai. Saat ini, Lhoknga masih panas sekali dengan gelombang air laut yang tinggi menghantam pantai. Tapi cemara liar (tidak ditanam, tumbuh sendiri) mulai tumbuh disepanjang area yang memisahkan pantai dan jalan raya. Sore hari menjelang matahari akan terbenam, banyak orang yang datang menikmati cahaya orange kemerahan yang seperti digoreskan diantara awan putih yang berlayar mengikuti arah angin. Suara gelombang yang memecah pantai meraung dan ingin mengempaskan buihnya sejauh kekuatannya.

Gelombang yang besar ini paling bisa dinikmati oleh orang-orang yang bisa berselancar. Berpuluh-puluh orang terlihat sedang belajar berselancar di atas gelombang di kedalaman laut yang dangkal (masih sepinggang dalamnya). Ada yang terlihat mulai bisa sebentar menari di atas selancar dan kemudian keseimbangan hilang sehingga jatuh ke dalam air laut. Ada hanya memeluk papan selancar dan mengikuti puncak gelombang, menyatukan diri dengan papan selancar dan kemudian berayun-ayun dibawa gelombang sampai ketepian.

Yang sudah pintar berselancar menjadi objek yang mengagumkan untuk diamati menghabiskan sore di pantai. Mereka berdiri dengan keseimbangan penuh diatas papan selancar dan menari meliuk-liuk dari satu gelombang ke gelombang yang lain. Kemudian gelombang sudah pecah dipantai dan mereka kembali ke lautan dengan memeluk papan selancar dan menggunakan tangan untuk mengayuh air supaya secepatnya sampai di titik dimana mereka akan berdiri lagi untuk berselancar dibawa gelombang ke tepian.

Di seberang jalan raya yang bukan merupakan sisi jalan yang berhubungan dengan pantai, banyak terdapat cafe-cafe tenda atau cafe seadanya untuk memberikan jasa menghilangkan dahaga orang-orang yang berkunjung ke pantai Lhoknga. Kelapa muda menjadi minuman paforit untuk dinikmati. Kesegaran air yang terdapat di dalam kelapa muda itu memberikan kesejukan ke lidah dan terus melalui tenggorokan sehingga panasnya udara pantai serasa berkurang. Banyak juga minuman dingin yang ditawarkan, teh botol, soft drink, kopi dingin, es teh manis, pop ice, air kelapa campur sirup. Makanan yang ditawarkan meliputi, indomie, jagung bakar, kue-kue dan apa saja yang memungkinkan untuk dijual.

Jalanan menuju Lhoknga akan menjadi macet ketika hari libur sudah tiba. Banyak yang datang meninggalkan kesibukannya untuk mendapatkan kesegaran baru dengan datang ke Lhoknga. Pantai yang bisa ditempuh selama 45 menit dari banda Aceh ini menjadikannya lokasi yang tepat dikunjungi pada sore hari atau pada saat liburan akhir pekan sudah tiba.

Di sisi jalan yang berhubungan dengan pantai. Banyak terdapat gasibu (tempat duduk dengan payung untuk menahan panas) yang disediakan oleh pedagang-pedagang, supaya pengunjung bisa menikmati makanan dan minuman yang disajikan sambil memandang ke arah laut yang biru dengan gelombang yang berlomba menuju pantai. Gasibu ini digunakan rame-rame dengan obrolan ringan untuk melepaskan kepenatan bekerja sambil menikmati kesegaran air kelapa muda menjadi sore yang menyenangkan. Obrolan dari satu cerita ringan ke cerita ringan yang lain membuat banyak rombongan orang bekerja dari Banda dengan mobil datang memenuhi pinggir jalan di pantai Lhoknga.

Di sisi jalan yang berjauhan dari pantai juga ada kios yang menyewakan papan selancar yang banyak ditongkrongi oleh orang-orang yang ingin belajar selancar. Belajar selancar yang paling penting adalah keseimbangan tetap berdiri di papan selancar sambil mengikuti kemana gelombang membawa selancar. Sebagian yang sudah menjadikan selancar menjadi hobby, biasanya sudah memiliki selancar sendiri. Mereka menikmati berselancar tanpa peduli kalau kulit mereka sudah terbakar oleh matahari. Berselancar jauh lebih menyenangkan, sehingga kulit terbakar bukan menjadi harga yang mahal untuk dibayarkan.(dd)

Sumber :
http://mewarnaihidup.blogspot.com
http://www.hinamagazine.com
http://badruddin69.wordpress.com

Pantai Ujung Pandaran Di Kota Waringin Timur


Kabupaten Kotawaringin Timur adalah salah satu kabupaten di provinsi Kalimantan Tengah. Ibu kota kabupaten ini terletak di Sampit. Kabupaten ini terletak antara 1110 0 50 - 1130 0 46 Bujur Timur dan 00 23 14 - 30 32 54 Lintang Selatan. Wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Katingan dan Seruyan, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Katingan, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Seruyan sedangkan sebelah selatan berbatasan dengan Laut Jawa. Luas wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat 16.496 Km, terdiri dari tiga belas Kecamatan, 132 Desa dan 12 Kelurahan.

Disektor perkebunan, komoditas kelapa banyak diproduksi di Kecamatan Metaya Hilir Selatan dan Pulau Hanaut. Sementara kelapa sawit memiliki areal tanam luas terutama di Kecamatan Mentaya Hulu, Parenggean, dan Cempaga. Sedangkan karet yang juga banyak diolah untuk dijadikan souvenir khas kalimantan ini banyak ditanam di Kecamatan Cempaga, Kota Besi, Mentaya Hulu, dan Parenggean.

Kabupaten Kotawaringin Timur memiliki potensi alam yang cukup besar seperti kawasan hutan yang menawarkan isinya untuk ditebang dan diolah. Total lahan hutan produksi di wilayah ini sekitar 1,2 juta hektar. Komoditas hasil hutan yang di eksport antara lain plywood, kayu bulat, kayu gergajian, dan moulding/dowel.

Kabupaten ini juga memiliki fasilitas pelabuhan Sampit yang merupakan pelabuhan bongkar muat barang dan penumpang. Pelabuhan utama di Kotim yang dikelola oleh PT (persero) Pelindo III ini dilengkapi antara lain dengan lapangan penumpukan peti kemas seluas 3.000 meter persegi, gudang penumpukan 1.116 meter persegi, terminal penumpang 750 meter persegi dan satu trailer.

Di sektor pariwisata Kabupaten Kotawaringin Timur memiliki Wisata Budaya dan keindahan alam unggulan yang dapat ditampilkan oleh Pemerintah Daerah untuk dikunjungi para wisatawan asing maupun domestik. Wisata Arung Jeram, Banyaknya riam yang yang terdapat di Kecamatan Antang Kalang dapat dijadikan sebagai ajang wisata arung jeram. Budaya Rumah Betang, Situs budaya kebersamaan dalam suatu hunian rumah betang, rumah adat ini terletak di Kecamatan Antang Kalang di desa Tumbang Gagu. Dan yang tidak kalah menarik adalah Pantai Ujung Pandaran, Pantai Ujung Pandaran terletak di Kecamatan Teluk Sampit. Pantai yang masih asri ini langsung menghadap ke Laut Jawa, deburan kecil yang gemerisik menjadi pantai ini lebih sempurna, tenang dan damai ketika menyaksikan hadirnya sang surya di kejauhan memancarkan hangatnya cahaya. Lokasi ini terletak 85 km sebelah selatan dari Pusat Kota Sampit, tidak jauh dari jalan lintas Sampit - Kuala Pembuang (Kabupaten Seruyan).

Pantai Ujung Pandaran merupakan salah satu objek wisata andalan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur. Pantai yang terkenal dengan hamparan pasir putih dan kekayaan biota lautnya ini membentang puluhan kilometer dari Kabupaten Kotawaringin Timur hingga perbatasan Kabupaten Seruyan. Pantai Ujung Pandaran termasuk jenis pantai yang landai, seperti pantai-pantai yang menghadap Laut Jawa pada umumnya.

Pantai Ujung Pandaran merupakan representasi dari keindahan pemandangan alam yang sungguh memesona. Di pantai ini, pengunjung dapat menjumpai hamparan pasir putih yang begitu luas, barisan pohon nyiur yang jika dilihat dari kejauhan seolah-olah memagari pantai ini, deburan ombak yang cukup besar, dan kekayaan biota laut khas pantai ini. Khusus untuk biota laut, di Pantai Ujung Pandaran banyak terdapat ubur-ubur, ikan pari, berbagai jenis ikan kecil yang hidup di terumbu karang, dan lain-lain.


Selain menikmati keindahan pemandangan alamnya, di Pantai Ujung Pandaran ini pengunjung juga dapat menyaksikan ritual adat Simah Laut yang dipraktekkan oleh masyarakat nelayan setempat secara turun temurun. Simah Laut adalah ritual tolak bala yang dilakukan oleh para nelayan Ujung Pandaran sebelum memulai pelayaran ke laut untuk mencari ikan. Ritual tahunan ini dilakukan setiap tanggal 10 bulan Syawal, atau sepuluh hari setelah Hari Raya Idulfitri. Sebelum acara ini dilaksanakan, biasanya masyarakat setempat bergotong-royong membersihkan pantai terlebih dahulu. Setelah pantai dirasa cukup bersih, ritual Simah Laut baru diselenggarakan dengan cara melarungkan berbagai macam sesaji ke tengah laut. Oleh masyarakat setempat, ritual ini dipercaya dapat mendatangkan keselamatan dan memberikan limpahan rezeki selama melaut.

Upacara Simah Laut
Pembukaan upacara Simah Laut biasanya oleh Gubernur dan acara ini diikuti oleh para nelayan di pesisir Ujung Pandaran, di Pantai Ujung Pandaran sangat ramai karena yang mengikuti upacara Simah Laut pesertanya ribuan terdiri dari 14 kabupaten/kota di Kalimantan Tengah (Kalteng).

Selepas penutupan acara perkemahan tersebut, Gubernur Kalteng dan para bupati diarak oleh rombongan putra-putri berpakaian khas Kotawaringin Timur menuju rumah panggung di tepi pantai tersebut.

Di gapura yang berhias janur, rombongan disambut oleh tetua adat masyarakat Ujung Pandaran yang juga pawang simah laut,. Dipotonglah janur yang melintang di muka pintu gerbang tadi dan rombongan bergerak mendekati rumah panggung.

Mereka pun lalu menaiki lantai panggung dan berdiri mengelilingi miniatur rumah betang (rumah khas Dayak) dan perahu sepanjang 1,5 meter dengan lebar 0,5 meter.

Di dalam perahu tersebut diletakkan aneka wadai (sebutan masyarakat setempat untuk kue tradisional seperti cucur, apam), wajik, bubur merah, bubur putih, dan juga telur. Kepala kerbau juga merupakan salah satu kelengkapan sesajian kaum nelayan yang akan dihanyutkan ke laut menggunakan perahu kecil itu.

Gotong royong
Nelayan Ujung Pandaran, menuturkan, aneka kue dan bubur disiapkan secara gotong royong oleh nelayan setempat. ”Simah laut ini upacara adat kaum nelayan yang kami gelar setiap tahun sekali. Diadakan saat memasuki musim angin barat seperti saat ini,” katanya.

Pawang simah laut, Muhran, menuturkan, inti doa dalam simah laut ini untuk meminta keselamatan bagi para nelayan Ujung Pandaran. ”Dan semoga tangkapan mereka juga banyak,” katanya sebelum memimpin doa bersama itu.

Di atas panggung itu Muhran pun mendaraskan doa dengan pelan. Sementara itu, pejabat lainnya yang turut berdiri di lantai panggung juga ikut berdoa sesuai keyakinan masing-masing. Tak sampai lima menit waktu yang diperlukan untuk mendoakan sesaji ini.

Selepas didoakan pawang, enam pemuda Ujung Pandaran pun mengangkat perahu yang berisi sesaji mendekati pantai. Dari arah laut, perahu-perahu nelayan merapat menjemput sesajian tersebut.

Dengan dikawal perahu-perahu nelayan, perahu berisi sesajian itu diangkat ke salah satu kapal kayu dan dibawa berlayar menjauhi pantai. Kapal sesajian itu kemudian dilayarkan ke tengah laut pada jarak sekitar satu kilometer dari bibir pantai.

Pemerhati budaya Dayak, Kardinal Tarung, menjelaskan, simah laut adalah akulturasi atau pembauran budaya Dayak dengan budaya pesisir Melayu yang dilakukan di Ujung Pandaran sejak dahulu kala. Belum ada catatan yang menjelaskan sejak kapan tradisi simah laut ini mulai ada.

”Memberi sesaji atau sedekah laut adalah tradisi yang dikenal banyak budaya, seperti halnya larungan pada tradisi budaya Jawa,” kata Kardinal yang juga Kepala Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Daerah Provinsi Kalteng ini.

Kembali ke soal akulturasi, unsur-unsur budaya Dayak antara lain terlihat dari penggunaan miniatur rumah betang untuk meletakkan sesajian. ”Penggunaan sesajian berupa kepala kerbau juga lazim dilakukan dalam tradisi Dayak meski di budaya lain juga ada.

Simah laut menggambarkan pemahaman masyarakat Dayak di pesisir untuk menghormati alam dan kemurahan sang Pencipta yang menganugerahkan kelimpahan ikan.

Adapun kaum perempuan bergotong royong memasak aneka penganan untuk sesaji dan juga daging dari hewan kurban. Pemilihan hewan kurban disesuaikan dengan kemampuan warga, bisa mengurbankan kambing atau sapi. Bagian kepala hewan kurban ini kemudian dihanyutkan ke tengah laut, sementara daging dimasak untuk kemudian disantap bersama oleh penduduk dan pengunjung yang hadir.

Nelayan menjelaskan tiga hari berikutnya terhitung sejak pelaksanaan upaca Simah laut, nelayan Ujung Pandaran pantang untuk melaut. Baru pada hari keempat para nelayan itu kembali melaut mencari ikan, seperti kembung, peda, dan tongkol yang banyak menghuni perairan Laut Jawa lepas pesisir Kalteng

Dukungan Pemerintah
Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) memberi dukungan penyelenggaraan upacara Simah Laut ini sehingga pelaksanaannya bisa meriah, ”Ini sekaligus untuk mengenalkan potensi wisata budaya di pesisir Kalteng, terutama pantai Ujung Pandaran, agar lebih dikenal,” .

Apalagi, karena memiliki nama: Kalimantan Tengah, provinsi ini seolah-olah dianggap tidak memiliki pantai karena berada di tengah hutan, padahal, Kalteng memiliki pantai sepanjang 750 kilometer yang terhampar mulai dari Kabupaten Sukamara, Kotawaringin Barat, Seruyan, Kotawaringin Timur, Katingan, Pulang Pisau, hingga Kapuas.(dd)

Sumber :
http://startdoor.com
http://id.wikipedia.org
http://cetak.kompas.com
http://regionalinvestment.com
Photo : http://4.bp.blogspot.com

Primor Dialisme Melayu Raya

Oleh : René L Pattiradjawane

Empat belas tahun lalu, Samuel Huntington mengajukan sebuah paradigma baru dalam hubungan internasional melalui artikelnya yang terkenal, "The Clash of Civilization?", yang dimuat pada jurnal bergengsi Foreign Affairs pada tahun 1993.

Huntington ketika itu menyebutkan, negara bangsa adalah, dan akan tetap, menjadi aktor yang paling penting dalam urusan dunia. Tapi, kepentingan, asosiasi, dan konfliknya secara cepat dipertajam oleh faktor-faktor kebudayaan dan peradaban.

Hubungan Indonesia-Malaysia akan sangat terpengaruh oleh faktor-faktor kebudayaan dan peradaban, tepat seperti paradigma Huntington, menghadirkan disharmoni soal lagu Rasa Sayange, pemukulan dan penangkapan, persoalan Pulau Ambalat, dan lainnya. Disharmoni ini sendiri menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam hubungan bertetangga.

Kalau boleh menggunakan ucapan Bung Karno, presiden pertama RI, hubungan Indonesia-Malaysia ini ibarat "...een rimpeltje in de ocean", sebuah riak di lautan. Sehingga tidak mengherankan, hubungan Indonesia-Malaysia menghadirkan kilas balik "Ganyang Malaysia" sebagai kekesalan Bung Karno karena sikap abstain Kuala Lumpur terhadap persoalan Irian Barat.

Benih perbedaan dan perselisihan RI-Malaysia dan stereotip yang menganggap Indonesia sebagai bangsa yang rendah disebabkan oleh berbagai faktor tidak hanya melulu persoalan ekonomi, sosial, dan politik di antara kedua negara. Konsep Melayu Raya dalam sistem Pan-Malaysianisme ternyata memiliki resonansi yang rendah tanpa semangat nasionalisme yang membentuk sejarah pengalaman Malaysia seperti yang diduga Ibrahim Yacoob, tokoh pergerakan Pan-Melayu pada pertengahan dekade 1930-an.

Malaysia modern yang mendorong kemajuan pembangunan, melebihi Indonesia yang luas dengan penduduk keempat terbesar di dunia, ternyata di sisi lain juga menghasilkan perilaku OKB (orang kaya baru) berasaskan primordialisme yang menganggap dinasti Malaka atau Selangor adalah bibit unggul ras Melayu, melebihi orang-orang Indonesia.

Kebesaran Indonesia dalam rukun Nusantara di bawah kerajaan terkenal, mulai dari Sriwijaya, Majapahit, Samudra Pasai, dan lainnya, dianggap merupakan bagian dari kebesaran dinasti Selangor, Malaka, Kedah, dan lainnya yang hanya memiliki wilayah kekuasaan di Semenanjung Malaysia dan sebagian wilayah utara Kalimantan.

Ketika orang-orang Jawa datang bekerja sebagai TKI, ternyata konsep Melayu yang dianggap sebagai keturunan dinasti berbagai kesultanan Malaysia menghasilkan persepsi stereotip yang berbeda dengan orang-orang Melayu yang dicita-citakan. Celakanya, para TKI lebih memilih berdamai dan kompromi menghadapi berbagai persoalan dengan penguasa local Malaysia ketimbang menyelesaikan persoalan secara hukum seperti yang dilakukan para pekerja Filipina di Malaysia.

Di sisi lain, percaturan hubungan internasional memang tidak melulu terkait dengan masalah multilateralisme yang menghasilkan diplomat andal di Deplu, tapi hubungan bilateral ternyata merupakan persoalan yang tidak kalah pelik dan perlu perhatian agar hubungan RI-Malaysia tidak menjadi lebih buruk.

Kebudayaan dan peradaban Indonesia terbangun karena asas kebangsaan yang berbeda dengan Malaysia yang membangun nasionalismenya berdasarkan rasial-etnik yang dominan tercermin pada sentimen primordialisme UMNO yang berkuasa.

Mencari identitas kebudayaan dan peradaban dengan mengaitkan kejayaan Kerajaan Sriwijaya dengan keturunan Kesultanan Malaka menjadi faktor pertikaian kita dengan Malaysia.

Sumber : Kompas.com