Museum Kebangkitan Nasional


Latar Belakang dan Sejarah

Museum Kebangkitan Nasional merupakan museum sejarah. Koleksinya berkaitan dengan benda-benda bersejarah yang berkaitan dengan sejarah Kebangkitan Nasional.

Gedung Kebangkitan Nasional (Ex Stovia) mulai dibangun sejak tahun 1899 dan baru selesai tahun 1901. Kemudian pada bulan Maret tahun 1902 diresmikan pemakaiannya untuk Stovia (School Tot Opleiding Van Inlandsche Arsten), yakni sekolah Kedokteran untuk orang-orang bumi putera yang berasal dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Para pelajar Stovia diharuskan tinggal di Asrama sampai selesai sekolahnya. Lama pendidikan 2-3 tahun kemudian belajar Bagian Kedokteran 5-6 tahun. Pelajar yang diterima masuk Stovia adalah para siswa lulusan Europeesche Legere School (ELS) atau sederajat.

Pada tahun 1920 pendidikan Stovia dipindahkan ke Gedung baru, di Jl. Salemba No. 6, karena gedung lama tidak memenuhi syarat lagi untuk pendidikan kedokteran.

Pada tahun 1925 Gedung Stovia digunakan untuk pendidikan MULO (setingkat SMP), AMS (setingkat SMA), dan Sekolah Asisten Apoteker.

Sekolah ini berlangsung sampai tahun 1942, karena sejak kedatangan bala tentara Jepang (1942 - 1945) gedung ini digunakan untuk tempat penampungan bekas tentara Belanda (sebagai tawanan perang).

Karena pada tanggal 20 Mei 1908 sebagai tempat lahir organisasi pergerakan nasional pertama, yakni Budi Utomo, maka pada April 1973 Pemerintah DKI Jakarta melakukan pemugaran gedung tersebut, dan setelah pemugaran selesai, gedung ini diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 20 Mei 1974 dengan nama "Gedung Kebangkitan Nasional".

Secara kronologis peruntukan Gedung Museum Kebangkitan Nasional sbb :

Tahun 1899 : Dimulainya Pembangunan Gedung STOVIA


1 Maret 1902 :
STOVIA resmi dibuka, dengan murid para pemuda dari berbagai daerah di Indonesia.


Tahun 1907 : Pertemuan antara Dr. Wahidin sudiro Husodo dengan para pelajar STOVIA, secara pribadi dengan R. Soetomo dan M. Soeradji.




20 Mei 1908 : Berdirinya perkumpulan Boedi Oetomo/perkumpulan modern pertama di Indonesia.




7 Maret 1915 : Berdirinya perkumpulan "Tri Koro Dharmo" yang kemudian menjadi "Jong Java"




9 Desember 1917 : Berdirinya " Jong Sumatranen Bond "




6 April 1973 : Gedung ex STOVIA mulai dipugar oleh Pemda DKI




20 Mei 1974 : Diresmikan oleh Presiden Soeharto menjadi " Gedung Kebangkitan Nasional "




27 Sept.1982 : Pengelolaan gedung dialihkan dari Pemda DKI ke Pemerintah Pusat (Depdikbud).




12 Des. 1983 : Penetapan Gedung Kebangkitan Nasional (ex STOVIA) sebagai " agar Budaya ".




7 Feb. 1984 : Dikeluarkan SK. Mendikbud No. 030/0/1984 tentang penyelenggaraan sebuah museum di dalam Gedung Kebangkitan Nasional dengan nama " Museum Kebangkitan Nasional ".




September 1992 : Seluruh perkantoran swasta dipindahkan karena dipergunakan untuk pengembangan museum.




13 Desember 2001 : Museum Kebangkitan Nasional bertanggung jawab kepada Menteri Negara Kebudayaan dan Pariwisata.

Koleksi

Koleksi yang ada di Museum Kebangkitan Nasional berupa : Bangunan, Mebel, Jam dinding, Lampu Klas, Gantungan Lonceng, PErlengkapan Kesehatan, Pakaian, Senjata, Foto, Lukisan, Patung, Diorama, Peta/Maket/Sketsa, Miniatur.

Lokasi Museum
Jalan Abdul Rahman Saleh No. 26
Telp. 3847975 Fax. 3847975

Transportasi
Jarak tempuh dari Bandar udara : 40 Km
Jarak tempuh dari Pelabuhan : 15 Km
Jarak tempuh dari Terminal : 2 Km
Jarak tempuh dari Gambir : - Km

Jadwal Kunjung
Selasa - Kamis : 08.30 - 15.00 WIB
Jum'at : 08.00 - 11.30 WIB
Sabtu - Minggu : 08.00 - 14.00 WIB
Senin/Hari Libur : Tutup

Harga Karcis Masuk
a. Dewasa = Rp 750,00,-
b. Anak-anak = Rp 250,00,-
c. Rombongan SD = Rp 100,00,-
d. Romb. SMA, MHS = Rp 250,00,-

Fasilitas
Luas Tanah / Luas Bangunan : 14.625 m2 / 5.294 m2
- Ruang Pameran Tetap
- Ruang Pameran Temporer
- Ruang Auditorium
- Ruang Perpustakaan
- Ruang Laboratorium/Konservasi
- Ruang Gudang Koleksi
- Ruang Bengkel/Preparasi
- Ruang Administrasi

Sumber :
http://www.museum-indonesia.net
http://www.skiedesign.com
Photo : http://farm1.static.flickr.com