KARAWANG--Pintu satu Bendungan Walahar di Desa Walahar, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, diduga jebol akibat kelemahan struktur yang kondisinya sudah tua.
Hal itu diperparah dengan arus sungai yang besar, sehingga pintu bendungan tidak kuat menahan arus sungai tersebut, kata Kepala Divisi II Bendungan Walahar Perusahaan Umum Jasa Tirta II Jatiluhur, Slamet, di Karawang, Selasa.
"Penyebab itu hanya dugaan, atau kemungkinan saja. Kalau penyebab pastinya, belum diketahui, karena masih diteliti. Jumlah kerugiannya juga bisa disampaikan," ujarnya.
Dikatakannya, sampai saat ini pihaknya tengah melakukan antisipasi agar dampak jebolnya satu pintu Bendungan Walahar itu tidak berlangsung lama. Bahkan, pada Selasa sore ini pihaknya berusaha menurunkan pintu darurat untuk menahan air.
Hal itu dilakukan dengan menggunakan "crane" atau alat pengangkat dan menurunkan pintu bendungan.
Sementara itu, Kepala Bagian Usaha Operasi dan Pemeliharaan Divisi II Bendungan Walahar
Perusahaan Umum Jasa Tirta II Jatiluhur, Abu Syukur, mengatakan, pada saat pintu bendungan jebol, kondisi air dalam keadaan normal. Sedangkan pintu bendungan yang dibuka itu dua pintu, yakni pintu tiga dan empat.
"Kalau secara keseluruhan, pintu Bendungan Walahar itu ada lima pintu. Tapi, yang sering dilakukan buka tutup hanya empat pintu," katanya.
Sementara itu, Bendungan Walahar merupakan bendungan yang dibuat Belanda pada masa penjajahan, tepatnya pada 1925. Pembangunan bendungan itu bertujuan untuk menahan banjir di wilayah utara Karawang dan untuk mengairi 87.396 hektare areal persawahan di wilayah Karawang hingga Subang.
Setelah mulai digunakan pada 1925, Bendungan Walahar direnovasi pada 1989 dan hingga kini belum direnovasi kembali. ant/pur
Sumber : http://www.republika.co.id
Sumber photo : http://fitanto.blogspot.com
Sumber : http://www.republika.co.id
Sumber photo : http://fitanto.blogspot.com