Sisa Peninggalan Budaya Nias

Nifolasara merupakan rumah tradisional yang tiangnya berasal dari kayu hitam (ebony) dengan atap dari rumbai. Rumah-rumah tersebut biasanya dihuni para bangsawan. Pada saat upacara stratifikasi Owasa (pemberian gelar) saat pesta rakyat Ya O'howu, rumah-rumah tersebut selalu dipasangi dengan lambang-lambang binatang yang cukup seram seperti harimau, kepala monster, atau binatang mirip naga.

Saat pemberian gelar, di depan rumah adat tersebut harus ditanam sebuah batu besar tegak megalit yang di dalamnya terdapat huruf-huruf berbahasa Nias yang isinya tentang gelar apa yang disandangnya.

Tradisi semacam itu merupakan tradisi nenek moyang pada masa megalitikum. Jaman tersebut cenderung pada budaya penggunaan batu besar yang berlaku hingga kini terutama pada daerah tertentu saja.

Meski kini rumah tradisional tersebut hanya beberapa saja dan masyarakat Nias sendiri sudah enggan memakai busana tradisional mereka yang bernama Sola O Harimo. Motifnya didominasi warna merah kuning dan hitam.

Mungkin Anda sangat langka menemukan berbagai kebudayaan khas Nias. Alasannya cukup signifikan, masyarakat setempat lebih suka memakai busana modern ketimbang tradisional. Wajar saja jika mereka berprinsip Huku fona no moi furi, lo moguna sa'ae. Artinya, nilai dan norma zaman dahulu harus ditinggalkan, kini tidak berguna lagi. (dok.mi/rmb)

Sumber: http://www.mediaindonesia.com