Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar)Ir.Jero Wacik, SE mengatakan, Indonesia cukup berpengalaman dalam melakukan proses 'listing' warisan budaya takbenda (intangible heritage) agar masuk dalam Daftar Representatif Warisan Budaya Takbenda UNESCO.
"Kita punya pengalaman ketika memasukan warisan budaya keris dan wayang dalam daftar representatif di UNESCO. Keris dan wayang kini telah diakui oleh UNESCO sebagai world heritage," kata Menbudpar Jero Wacik sebelum menutup kegiatan 'Lomba Angklung Pak Daeng bagi Siswa SD dan SLTP Sejabotabek' yang diselenggarakan oleh Dharma Wanita Persatuan Depbudpar di Balairung Gedung Sapta Pesona Jakarta, Kamis (11/6).
Menbudpar Jero Wacik yang didampingi Dirjen Nilai Budaya, Seni dan Film (NBSF) Depbudpar Tjetjep Suparman menjelaskan, proses mendaftarkan (listing) warisan budaya takbenda tersebut melalui jalan panjang antara lain mempersiapkan persyaratan sesuai panduan UNESCO, misalnya, adanya keterlibatan komunitas masyarakat yang mengembangkan warisan budaya tersebut. "Setelah keris dan wayang, kini giliran batik yang diharapkan dalam waktu dekat masuk dalam daftar representatif UNESCO," katanya seraya mengatakan, selanjutnya kita akan menominasikan angklung agar masuk dalam daftar representatif UNESCO.
Seperti diketahui saat ini Depbudpar bersama Menko Kesra telah menominasikan batik Indonesia masuk dalam daftar representatif warisan budaya takbenda UNESCO. Berkas nominasi batik Indonesia telah lengkap dan selanjutnya menunggu hasil evaluasi subsidiary body yang telah bertemu dalam sidang tertutup di Paris pada 11-15 Mei 2009 lalu. Diharapkan batik Indonesia akan diterima dalam sidang intergovermental committee warisan budaya takbenda berikutnya yang dijadwalkan akan berlangsung pada 23 September- 2 Oktober 2009 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. (Pusformas)Sumber:
http://www.budpar.go.id