SABANG - Proyek pembangunan kolam pemandian air panas di Kelurahan Keuneukai, hingga kini belum rampung dikerjakan. Menurut warga, proyek yang dibangun sejak Desember 2008 itu telah dibengkalaikan oleh pihak kontraktor. Kondisi itu menyebabkan para nelayan dan masyarakat setempat kehilangan sumber air yang biasa digunakan untuk pemandian dan mencuci.
Seorang warga Keuneukai, Yasser Arafat kepada Serambi kemarin mengemukakan, jika proyek itu tidak dilanjutkan akan berdampak kepada warga sekitar. Sebab, selama ini ini kalangan nelayan dan masyarakat setempat menggunakan kolam tersebut sebagai tempat pemandian, selepas beraktivitas di laut.
Bahkan kolam ini juga menjadi daya tarik tersendiri bagi kalangan pelancong asing maupun lokal. Namun belakangan kata Yasser debit air panas pun tidak ada lagi yang masuk ke kolam, karena alirannya sudah tertutup. “Kita minta kolam itu dibangun sampai siap, jangan dibengkalaikan seperti ini. Karena selama ini warga dan nelayan memanfaatkan kolam itu untuk mandi,”katanya. Kepala Dinas Pariwisata Sabang, Helmi Ali yang dikonfirmasi sehubungan proyek pembangunan kolam pemandian air panas itu membenarkan kondisinya kini telah terbengkalai.
Akibatnya, aliran air panas jadi tertutup. Helmi juga mengakui bahwa warga setempat telah mempertanyakan kepadanya menyagkut proyek yang telah ditelantarkan oleh kontraktor itu. Namun, proyek tersebut kata Helmi sepenuhnya wewenang Dinas Pariwisata Aceh yang dibangun dengan dana Otsus.
Pihak rekanan menghentikan pengerjaan pembangunan kolam pemandian air panas itu disebabkan berakhirnya masa anggaran tahun 2008 silam. “Kemungkinan proyek itu dianggarkan kembali tahun ini,”paparnya. Namun Helmi mengkhawatirkan kemungkinan dana pembangunan kolam itu tidak akan mencukupi jika proyek tersebut kemudian ditenderkan kembali.(fs)
Sumber : http://www.serambinews.com
Seorang warga Keuneukai, Yasser Arafat kepada Serambi kemarin mengemukakan, jika proyek itu tidak dilanjutkan akan berdampak kepada warga sekitar. Sebab, selama ini ini kalangan nelayan dan masyarakat setempat menggunakan kolam tersebut sebagai tempat pemandian, selepas beraktivitas di laut.
Bahkan kolam ini juga menjadi daya tarik tersendiri bagi kalangan pelancong asing maupun lokal. Namun belakangan kata Yasser debit air panas pun tidak ada lagi yang masuk ke kolam, karena alirannya sudah tertutup. “Kita minta kolam itu dibangun sampai siap, jangan dibengkalaikan seperti ini. Karena selama ini warga dan nelayan memanfaatkan kolam itu untuk mandi,”katanya. Kepala Dinas Pariwisata Sabang, Helmi Ali yang dikonfirmasi sehubungan proyek pembangunan kolam pemandian air panas itu membenarkan kondisinya kini telah terbengkalai.
Akibatnya, aliran air panas jadi tertutup. Helmi juga mengakui bahwa warga setempat telah mempertanyakan kepadanya menyagkut proyek yang telah ditelantarkan oleh kontraktor itu. Namun, proyek tersebut kata Helmi sepenuhnya wewenang Dinas Pariwisata Aceh yang dibangun dengan dana Otsus.
Pihak rekanan menghentikan pengerjaan pembangunan kolam pemandian air panas itu disebabkan berakhirnya masa anggaran tahun 2008 silam. “Kemungkinan proyek itu dianggarkan kembali tahun ini,”paparnya. Namun Helmi mengkhawatirkan kemungkinan dana pembangunan kolam itu tidak akan mencukupi jika proyek tersebut kemudian ditenderkan kembali.(fs)
Sumber : http://www.serambinews.com
