Kepala Unit Taman Wisata Ratu Boko PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWCBPRB) Riyanto di Yogyakarta, Selasa (30/9), mengatakan, selama musim libur lebaran mulai 2 Oktober hingga 12 Oktober nanti sejumlah atraksi kesenian tradisional digelar di taman wisata ini, antara lain ’jathilan anak’ (semacam kuda lumping), musik campursari dan siteran.
"Sajian pertunjukan seni ini dimaksudkan untuk memberikan suasana yang menyenangkan bagi wisatawan yang berkunjung ke Taman Wisata Situs Ratu Boko, sehingga mereka bisa menikmati dengan baik di kawasan situs warisan budaya ini," katanya.
Ia mengatakan, taman wisata ini menawarkan kepada wisatawan berupa panorama perbukitan dengan latar belakang di sisi selatan hamparan sawah, dan di sisi utara Candi Prambanan tampak Gunung Merapi.
"Namun, yang terpenting wisatawan dapat menikmati peninggalan purbakala berupa situs Keraton Ratu Boko yang kini masih menyimpan misteri. Dengan demikian, diharapkan wisatawan selain berwisata juga dapat menambah ilmu pengetahuan tentang peninggalan purbakala," katanya.
Menurut dia, Taman Wisata Ratu Boko memang masih perlu promosi, karena keberadaannya belum begitu dikenal masayarakat, sehingga jumlah pengunjungnya terbatas hanya mereka yang memiliki minat khusus terhadap situs ini.
"Jadi, kami menargetkan jumlah kunjungan wisatawan ke taman wisata ini hanya 3.000 orang selama musim libur lebaran tahun ini (2-12 Oktober)," katanya.
Sedangkan pada musim libur lebaran tahun lalu jumlah wisatawan mencapai 2.100 orang.
Taman Wisata Ratu Boko berada sekitar dua kilometer ke arah selatan dari kawasan Candi Prambanan di Kabupaten Sleman, DIY. Untuk mencapai taman wisata tersebut dapat ditempuh dengan mobil pribadi, dan medannya perbukitan. (MSH)
Sumber: http://travel.kompas.com