Bandung - Bukan hanya Bali. Indonesia memiliki tempat-tempat indah lainnya yang potensial sebagai tempat tujuan wisata. Sayangnya masih banyak yang tidak menyadari keberadaannya.
Ruang tidak terlihat itu dibidik jurusan Manajemen Perjalanan Wisata Sekolah Tinggi Pariwisata Enhaii sebagai tema besar Travel Mart 2009 'Reveal Tourism Unknown Destination' yang digelar 3-4 Juni 2009. "Ternyata di Indonesia banyak tempat yang bagus. Travel Mart kali ini memunculkan sesuatu yang baru yang belum diketahui," ujar Ilham Rabbani, Ketua Panitia.
Ada delapan provinsi yang dipilih antara lain Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, lampung, Sulawesi Utara, flores, Bangka Belitung dan Sumbar. Selain provinsi juga ada empat kota untuk khusus untuk promosi meeting Incentive Convention Exhibition yaitu Jogya, Jakarta, Surabaya dan makasar.
Bekerjasama dengan Disparda masing-masing provinsi, setiap kelompok mahasiswa yang semuanya berasal dari semester IV mempromosikan kedelapan provinsi dan empat kota tersebut. Mahasiswa diberi tanggung jawab untuk membuat paket-paket wisata yang ada di provinsi-provinsi tersebut. Dekorasi booth dibuat sekreatif mungkin untuk mewakili setiap provinsi. Sisi detil setiap provinsi termasuk permainan rakyat dan makanan khas masing-masing provinsi jadi salah satu alat promosi.
Tapi tidak sebatas booth, perwakilan kelompok juga mempresentasikan kesenian masing-masing provinsi dalam bentuk tarian daerah. "Untuk itu kita bekerjasama dengan mahasiswa-mahasiswa daerah di Bandung atau dengan TMII," tambah Ilham.
Setiap booth akan dinilai oleh dewan juri dari Enhaii, Disparbud dan travel agent. Selain itu juga ada penilaian dari pengunjung melalui angket. Nantinya akan dipilih beberapa kategori pemenang antara lain best booth, best performance, favorite booth dan lain-lain.
Dalam satu sesi yang disebut 'Bisnis Hour', khusus mempertemukan antara buyer dan seller. Sesi inilah yang menjadi ciri dari Tarvel Mart itu sendiri. Selama dua jam, area booth tertutup bagi publik. Para buyer yang terdiri dari travel agent, Disparda masing-masing dan para dosen diberikan kesempatan untuk mengeksplorasi lebih jauh mengenai paket-paket yang dibuat mahasiswa. Memang tidak terjadi transaksi keuangan secara langsung tapi buyer dan mahasiswa bisa langsung menandatangani kontrak kerjasama yang sudah disepakati.
Travel Mart kali ini adalah yang kesebelas kalinya digelar oleh jurusan Manajemen Perjalanan Enhaii. Sebagai bagian dari Profesional Skill Development yang menjadi program masing-masing jurusan. Dalam penyelenggaraannya, mahasiswa semester IV berperan sebagai travel agent sedangkan mahasiswa semester VI menjadi event organizer Travel Mart. Acara ini juga sebagai media belajar sebelum mereka terjuan ke dunia kerja.
Ilham menargetkan pengunjung untuk Travel Mart kali meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Menurut pengalaman dari tahun ke tahun pengunjung selalu mengalami peningkatan. "Untuk tahun ini kita targetkan 5.000 pengunjung. Untuk hari pertama saja sudah sekitar 2.500 pengunjung," ucapnya.
Harapannya, ujar Ilham, dengan acara ini mahasiswa bisa memiliki rasa kebanggaan terhadap Indonesia dan budayanya yang mungkin tidak diketahui serta bisa� menanamkan rasa kebudayaan sejak dini. (Ema Nur Arifah)
Sumber: http://bandung.detik.com
Ruang tidak terlihat itu dibidik jurusan Manajemen Perjalanan Wisata Sekolah Tinggi Pariwisata Enhaii sebagai tema besar Travel Mart 2009 'Reveal Tourism Unknown Destination' yang digelar 3-4 Juni 2009. "Ternyata di Indonesia banyak tempat yang bagus. Travel Mart kali ini memunculkan sesuatu yang baru yang belum diketahui," ujar Ilham Rabbani, Ketua Panitia.
Ada delapan provinsi yang dipilih antara lain Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, lampung, Sulawesi Utara, flores, Bangka Belitung dan Sumbar. Selain provinsi juga ada empat kota untuk khusus untuk promosi meeting Incentive Convention Exhibition yaitu Jogya, Jakarta, Surabaya dan makasar.
Bekerjasama dengan Disparda masing-masing provinsi, setiap kelompok mahasiswa yang semuanya berasal dari semester IV mempromosikan kedelapan provinsi dan empat kota tersebut. Mahasiswa diberi tanggung jawab untuk membuat paket-paket wisata yang ada di provinsi-provinsi tersebut. Dekorasi booth dibuat sekreatif mungkin untuk mewakili setiap provinsi. Sisi detil setiap provinsi termasuk permainan rakyat dan makanan khas masing-masing provinsi jadi salah satu alat promosi.
Tapi tidak sebatas booth, perwakilan kelompok juga mempresentasikan kesenian masing-masing provinsi dalam bentuk tarian daerah. "Untuk itu kita bekerjasama dengan mahasiswa-mahasiswa daerah di Bandung atau dengan TMII," tambah Ilham.
Setiap booth akan dinilai oleh dewan juri dari Enhaii, Disparbud dan travel agent. Selain itu juga ada penilaian dari pengunjung melalui angket. Nantinya akan dipilih beberapa kategori pemenang antara lain best booth, best performance, favorite booth dan lain-lain.
Dalam satu sesi yang disebut 'Bisnis Hour', khusus mempertemukan antara buyer dan seller. Sesi inilah yang menjadi ciri dari Tarvel Mart itu sendiri. Selama dua jam, area booth tertutup bagi publik. Para buyer yang terdiri dari travel agent, Disparda masing-masing dan para dosen diberikan kesempatan untuk mengeksplorasi lebih jauh mengenai paket-paket yang dibuat mahasiswa. Memang tidak terjadi transaksi keuangan secara langsung tapi buyer dan mahasiswa bisa langsung menandatangani kontrak kerjasama yang sudah disepakati.
Travel Mart kali ini adalah yang kesebelas kalinya digelar oleh jurusan Manajemen Perjalanan Enhaii. Sebagai bagian dari Profesional Skill Development yang menjadi program masing-masing jurusan. Dalam penyelenggaraannya, mahasiswa semester IV berperan sebagai travel agent sedangkan mahasiswa semester VI menjadi event organizer Travel Mart. Acara ini juga sebagai media belajar sebelum mereka terjuan ke dunia kerja.
Ilham menargetkan pengunjung untuk Travel Mart kali meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Menurut pengalaman dari tahun ke tahun pengunjung selalu mengalami peningkatan. "Untuk tahun ini kita targetkan 5.000 pengunjung. Untuk hari pertama saja sudah sekitar 2.500 pengunjung," ucapnya.
Harapannya, ujar Ilham, dengan acara ini mahasiswa bisa memiliki rasa kebanggaan terhadap Indonesia dan budayanya yang mungkin tidak diketahui serta bisa� menanamkan rasa kebudayaan sejak dini. (Ema Nur Arifah)
Sumber: http://bandung.detik.com