Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jero Wacik, meminta masyarakat di tanah air agar tetap menganggap Candi Borobudur sebagai salah satu keajaiban dunia.
"Masyarakat Indonesia harus tetap menganggap Borobudur sebagai keajaiban dunia," kata Jero Wacik di Jakarta, Rabu malam.
Menurut dia, Candi peninggalan Dinasti Syailendra itu luar biasa dan sangat layak menjadi keajaiban karena memiliki nilai sejarah yang tinggi sekaligus kompleksitas arsitektur yang tidak ada duanya di dunia.
Arsitektur bangunan Borobudur terinspirasi dari filsafat mico-cosmos yang akan memancing pertanyaan seperti kapan, bagaimana membangun, berapa lama waktu membangun, dan oleh siapa, yang hingga kini masih tetap misteri.
Ia mengatakan, Candi yang dibangun pada abad 9 itu merupakan bangunan yang indah yang sejak lama diakui sebagai keajaiban dunia. Bahkan UNESCO pun sudah menetapkan Borobudur sebagai warisan budaya dunia.
"Namun gara-gara polling yang dilakukan oleh lembaga swasta di Perancis, Candi Borobudur tidak lagi menyandang predikat sebagai salah satu keajaiban dunia," katanya.
Menteri mengaku menyesalkan hal tersebut. Oleh karena itu, untuk mengembalikan citra budaya dan pariwisata Indonesia khususnya Borobudur sekaligus untuk menggemakan dan mempromosikan kembali "keajaiban" Borobudur perlu dilakukan event atau festival tingkat dunia.
Menurut dia, dunia harus tahu keindahan Borobudur yang diwujudkan dalam bentuk bangunan yang secara filosofis menggambarkan tataran peziarahan kehidupan manusia hingga mencapai nirwana.
"Demikian juga relief yang dipahat secara indah di setiap lorong mengajarkan kepada seseorang untuk mencapai kesempurnaan dalam hidupnya," katanya.
Untuk mewujudkan tekad itu, pihaknya akan memfasilitasi Pemprov Jawa Tengah dan sejumlah pelaku bisnis untuk melaksanakan event Borobudur International Festival 2009 pada 16-20 Juli 2009.
BIF 2009 merupakan rangkaian Visit Indonesia 2009 dengan kegiatan pertunjukan seni dan budaya bertema "Celebrating a World Wonder", pameran pariwisata, perdagangan, dan investasi bertema "Presenting a World Wonder", Borobudur Travel Mart bertema "Selling a World Wonder", seminar internasional bertema "Discussing a World Wonder", dan widyawisata pengenalan (fam tour) bertema "Visiting a World Wonder".
Event itu akan dihadiri perwakilan dari 15 negara yaitu Kamboja, Thailand, Laos, Vietnam, Myanmar, China, Queensland, Korea, Jerman, Singapura, Malaysia, Jepang, AS, Belgia, dan India.
"Melalui kegiatan ini kita ingin kembali menggemakan Borobudur ke seluruh dunia," kata Menteri.
Borobudur merupakan candi yang dibangun pada zaman keemasan Raja Samaratungga, salah satu raja kerajaan Mataram Kuno, keturunan Wangsa Syailendra pada abad ke-9.
Candi tersebut melambangkan tingginya peradaban bangsa Indonesia yang terbukti dalam sebuah maha karya budaya berupa Borobudur yang bercita rasa estetika dan budaya tingkat tinggi.
Borobudur juga merupakan bangunan umat Budha terbesar di dunia dan diakui sebagai peninggalan sejarah terbesar yang pernah dibuat oleh manusia.
Sumber : http://www.antara.co.id
"Masyarakat Indonesia harus tetap menganggap Borobudur sebagai keajaiban dunia," kata Jero Wacik di Jakarta, Rabu malam.
Menurut dia, Candi peninggalan Dinasti Syailendra itu luar biasa dan sangat layak menjadi keajaiban karena memiliki nilai sejarah yang tinggi sekaligus kompleksitas arsitektur yang tidak ada duanya di dunia.
Arsitektur bangunan Borobudur terinspirasi dari filsafat mico-cosmos yang akan memancing pertanyaan seperti kapan, bagaimana membangun, berapa lama waktu membangun, dan oleh siapa, yang hingga kini masih tetap misteri.
Ia mengatakan, Candi yang dibangun pada abad 9 itu merupakan bangunan yang indah yang sejak lama diakui sebagai keajaiban dunia. Bahkan UNESCO pun sudah menetapkan Borobudur sebagai warisan budaya dunia.
"Namun gara-gara polling yang dilakukan oleh lembaga swasta di Perancis, Candi Borobudur tidak lagi menyandang predikat sebagai salah satu keajaiban dunia," katanya.
Menteri mengaku menyesalkan hal tersebut. Oleh karena itu, untuk mengembalikan citra budaya dan pariwisata Indonesia khususnya Borobudur sekaligus untuk menggemakan dan mempromosikan kembali "keajaiban" Borobudur perlu dilakukan event atau festival tingkat dunia.
Menurut dia, dunia harus tahu keindahan Borobudur yang diwujudkan dalam bentuk bangunan yang secara filosofis menggambarkan tataran peziarahan kehidupan manusia hingga mencapai nirwana.
"Demikian juga relief yang dipahat secara indah di setiap lorong mengajarkan kepada seseorang untuk mencapai kesempurnaan dalam hidupnya," katanya.
Untuk mewujudkan tekad itu, pihaknya akan memfasilitasi Pemprov Jawa Tengah dan sejumlah pelaku bisnis untuk melaksanakan event Borobudur International Festival 2009 pada 16-20 Juli 2009.
BIF 2009 merupakan rangkaian Visit Indonesia 2009 dengan kegiatan pertunjukan seni dan budaya bertema "Celebrating a World Wonder", pameran pariwisata, perdagangan, dan investasi bertema "Presenting a World Wonder", Borobudur Travel Mart bertema "Selling a World Wonder", seminar internasional bertema "Discussing a World Wonder", dan widyawisata pengenalan (fam tour) bertema "Visiting a World Wonder".
Event itu akan dihadiri perwakilan dari 15 negara yaitu Kamboja, Thailand, Laos, Vietnam, Myanmar, China, Queensland, Korea, Jerman, Singapura, Malaysia, Jepang, AS, Belgia, dan India.
"Melalui kegiatan ini kita ingin kembali menggemakan Borobudur ke seluruh dunia," kata Menteri.
Borobudur merupakan candi yang dibangun pada zaman keemasan Raja Samaratungga, salah satu raja kerajaan Mataram Kuno, keturunan Wangsa Syailendra pada abad ke-9.
Candi tersebut melambangkan tingginya peradaban bangsa Indonesia yang terbukti dalam sebuah maha karya budaya berupa Borobudur yang bercita rasa estetika dan budaya tingkat tinggi.
Borobudur juga merupakan bangunan umat Budha terbesar di dunia dan diakui sebagai peninggalan sejarah terbesar yang pernah dibuat oleh manusia.
Sumber : http://www.antara.co.id