Baubau - Dalam memperkenalkan Kota Baubau sebagai Kota Pariwisata tentu dibutuhkan komitmen dan kerja keras. Salah satunya mensukseskan Festival Perairan Pulau Makasar (FPPM).
Adalah Kepala Dinas Pariwisata Kota Baubau Drs M Djudul Msi yang mengatakan demikian. Ia memaparkan, FPPM merupakan salah satu kegiatan rutin yang akan dilaksanakan di Kota Baubau, dimana dalam kegiatan ini akan memperkenalkan aset kebanggaan Kota Baubau. Dia menegaskan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dari FPPM tahun lalu, hanya saja untuk tahun ini tidak ada lagi kekosongan kegiatan FPPM.
Djudul melanjutkan, pihaknya telah mempersiapkan beberapa agenda dan kegiatan dalam FPPM nanti, diantaranya kegiatan lomba, parade kesenian, serta parade Budaya Buton dan lain-lain. Selain itu juga Pemkot telah mempersiapkan pemandu yang akan ditempatkan diobyek wisata.
Ketika dikonformasi terkait kritikan masyarakat tentang Pemkot lebih mementingkan FPPM ketimbang Festival Keraton, Djudul berkata, "Nah..ini yang sangat penting, harus dipahami maksut kita tidak ada maksud meninggalkan Budaya Buton, hanya saja perbedaan nama, dimana FPPM juga merupakan kegiatan yang memperkenalkan budaya kita, ada dalam agenda kegiatan perkenalan aset budaya diantaranya acara mata, pagelaran kesenian, dan yang lain pada intinya pelestarian budaya yang ada," papar Djudul.
Terkait dengan adanya asas manfaat yang diperoleh dari kegiatan FPPM, ia memaparkan dari segi ekonomi tentu sangat menghasilkan dimana dalam kegiatan masyarakat dapat merasakan baik yang ada di Pulau Makassar dan yang lainya, akan menambah perekonomian masyarakat. Ia mencontohkan pada kegiatan tahun lalu ojek laut masayrakat Puma, biasanya hanya memperoleh penghasilan paling tinggi Rp 300 ribu namun dengan adanya kegiatan mampu memperoleh penghasilan Rp 7 juta.(p4/ard)
Sumber: http://www.radarbuton.com
Adalah Kepala Dinas Pariwisata Kota Baubau Drs M Djudul Msi yang mengatakan demikian. Ia memaparkan, FPPM merupakan salah satu kegiatan rutin yang akan dilaksanakan di Kota Baubau, dimana dalam kegiatan ini akan memperkenalkan aset kebanggaan Kota Baubau. Dia menegaskan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dari FPPM tahun lalu, hanya saja untuk tahun ini tidak ada lagi kekosongan kegiatan FPPM.
Djudul melanjutkan, pihaknya telah mempersiapkan beberapa agenda dan kegiatan dalam FPPM nanti, diantaranya kegiatan lomba, parade kesenian, serta parade Budaya Buton dan lain-lain. Selain itu juga Pemkot telah mempersiapkan pemandu yang akan ditempatkan diobyek wisata.
Ketika dikonformasi terkait kritikan masyarakat tentang Pemkot lebih mementingkan FPPM ketimbang Festival Keraton, Djudul berkata, "Nah..ini yang sangat penting, harus dipahami maksut kita tidak ada maksud meninggalkan Budaya Buton, hanya saja perbedaan nama, dimana FPPM juga merupakan kegiatan yang memperkenalkan budaya kita, ada dalam agenda kegiatan perkenalan aset budaya diantaranya acara mata, pagelaran kesenian, dan yang lain pada intinya pelestarian budaya yang ada," papar Djudul.
Terkait dengan adanya asas manfaat yang diperoleh dari kegiatan FPPM, ia memaparkan dari segi ekonomi tentu sangat menghasilkan dimana dalam kegiatan masyarakat dapat merasakan baik yang ada di Pulau Makassar dan yang lainya, akan menambah perekonomian masyarakat. Ia mencontohkan pada kegiatan tahun lalu ojek laut masayrakat Puma, biasanya hanya memperoleh penghasilan paling tinggi Rp 300 ribu namun dengan adanya kegiatan mampu memperoleh penghasilan Rp 7 juta.(p4/ard)
Sumber: http://www.radarbuton.com