Adanya kenaikan harga, lanjut seorag germo, Tedi,40, karena dua ratus pelacur akan mudik menjelang munggahan Puasa, dan mereka praktis tak akan menggung lagi selama sebulan penuh.
” Kenaikan ini untuk menambah uang bekal libur mereka selama di kampung halaman,” katanya. Dia mengaku, tanggal 20 Agustus mendatang semua aktifitas di lokalisasi akan tutup dan 200 pelacur akan mudik massal. ” Mereka kini sudah mulai berkemas mempersiapkan libur,” ujarnya lagi.
Seorang pelacur Yeyen,21, asal Subang, Jabar menjelaskan, libur sebulan pasa Puasa sudah menjadi tradisi tahunan. Selama Puasa, dia lebih banyak tinggal di rumah sambil beristirahat.
” Mudah-mudahan tak ada halangan Saya akan berpuasa di rumah bersama keluarga. Ada beberapa hari utuk terus berusaha mendapat uang sebagai bekal libur,” akunya.
Yeyen dan teman-temannya yag biasa mendulang rezeki di Saritem menjelaskan, tanggal 20 Agustus mendatang akan mudik dan kembali ke Bandung sepekan setelah Lebaran.
Dalam memasuki liburan itu dia harus menyiapkan biaya hidup termasuk biaya untuk mempersiapkan diri menjelang Lebaran. ” Sisa waktu ini akan dimanfaatkan untuk mendulang uang. Harga manggung naik Rp 50 ribu. Tak ada diskon,” katanya sambil tertawa lebar.(dono/B)
Sumber : http://www.poskota.co.id