Tahun 1952. Museum didirikan dengan melatar belakangi perjuangan TKR dan rakyat Jatim dari Agresi Militer Belanda I dan II.
Museum Brawijaya dibangun atas prakarsa oleh brigjen TNI (Purn) Soerachman Pengdam VIII/BRW Tahun 1959 - 1962.
Koleksi
Dibagian belakang museum kita bisa melihat icon dari Museum Brawijaya yaitu gerbong maut sebuah gerbong barang yang digunakan untuk mengangkut 100 Pejuang Indonesia dari Bondowoso ke Surabaya dalam keadaan pintu tertutup rapat dan tanpa ada lubang angin, hingga menewaskan hampir seluruh penumpang dan menyisakan 12 orang selamat.
Koleksi yang terdapat di dalam museum antara lain mobil “DE SOTO USA” yaitu mobil yang digunakan Kolonel Soengkono sebagai kendaraan dinas yang pada waktu itu menjabat sebagai Panglima Divisi Brawijaya (Divisi I JATIM)1948-1950 di JATIM. Barang-barang peninggalan panglima besar jenderal Sudirman. Foto-foto jamna perjuangan hingga foto Malang tempo dulu. Komputer besa-besar jaman dulu dan lain-lain.
Museum ini terbagi menjadi lima lokasi tata pameran yaitu:
1. Lokasi Halaman Depan Halaman depan Museum Brawijaya diberi nama “Agne Yastra Loca” yang berarti taman senjata api revolusi. Halaman depan tersebut merupakan ruang pameran terbuka yang memamerkan benda-benda bersejarah khususnya senjata-senjata berat dan kendaran lapis baja yang memiliki nilai sejarah.
2. Ruang Lobi. Pada ruangan ini terdapat tiga koleksi yang dapat dilihat oleh para pengunjung, diantaranya:
A.Relief penugasan pasukan Brawijaya
B.Relief kekuasaan Kerajaan Majapahit
C.Lambang- lambang kesatuan / Kodam seluruh Indonesia.
3. Ruang 1. Koleksi yang terdapat pada ruangan ini mulai dari tahun 1945 – 1949. Pada ruangan ini pengunjung akan diperlihatakan benda-benda bersejarah, seperti mobil De Soto, foto-foto mantan panglima Jawa Timur, senjata api, dsb. Yang paling menarik dari ruangan ini yaitu terdapatnya meja dan kursi yang digunakan oleh Bung Karno, Bung Hatta, Kol. Soengkono dalam melakukan perundingan terhadap pihak Belanda yang disebut dengan “Perundingan meja bundar”.
4. Ruang 2. Koleksi yang terdapat pada ruangan ini mulai dari tahun 1950 – sekarang. Di ruangan ini terdapat benda-benda bersejarah seperti komputer yang digunakan pada masa itu, dsb. Di ruangan ini juga terdapat foto-foto yang menarik untuk dilihat, seperti foto-foto yang menceritakan operasi khusus yang dilakukan dalam menumpas pemberontakan yang terjadi di Indonesia, dan juga terdapat foto-foto kota Malang tempo dulu.
5. Halaman Tengah. Pada ruangan terbuka ini, pengunjung akan diperlihatkan 2 buah benda bersejarah yang memiliki cerita tersendiri sehingga memberikan nama yang menarik pada kedua benda tersebut. Nama pada kedua benda tersebut adalah “Gerbong Maut” dan “Perahu Sigigir”.
Jl. Ijen No.25 A
Telp. 0341-562 394
Transportasi
Jarak tempuh dari Bandara Udara : 15 Km
Jarak tempuh dari Pelabuhan Laut : 105 Km
Jarak tempuh dari Terminal Bus : 5 Km
Jarak tempuh dari Stasiun KA : 2 Km
Organisasi
Jumlah Pegawai 57 orang
Kurator : 8 orang
Konservator : 18 orang
Preparator : 6 orang
Bimb. Edukasi : 2 orang
Tenaga Fungsional : 5 orang
Bgn. Administrasi : 2 orang
Keamanan : 2 orang
Cleaning service : 14 orang
Pameran lukisan,
ceramah,
diskusi,
penerbitan, dan
lomba.
Jadwal kunjungan
Senin s/d Sabtu : Jam 08.00 - 14.00
Minggu/libur nasional : Jam 08.00 - 15.00
Harga Tiket
Dewasa/Anak-anak/Rombongan Rp 1.500,-
Fasilitas
Luas tanah / luas bangunan 10.500/3.200 M2
- R. Pameran tetap
- R. Auditorium
- R. Perpustakaan
- R. Lab/konservasi
- R. Penyimpanan koleksi
- R. Bengkel/preparasi
- R. Administrasi
- Toilet
- Kantin/cafeteria
- Audiovisual
- Tabung Pemadam Api
http://malangsite.net
http://www.museum-indonesia.net