Pantai Depok Potensial jadi Kawasan Wisata Kuliner

YOGYAKARTA--MI: Pantai Depok di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berpotensi menjadi kawasan wisata kuliner yang mampu menarik banyak wisatawan.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi (DIY) Tazbir di Yogyakarta, Sabtu (28/3), mengatakan untuk menjadikan kawasan wisata yang menarik, pantai Depok sudah saatnya dibangun lebih representatif agar layak dikunjungi wisatawan dan menjadi objek wisata kuliner yang bisa diandalkan.

Menurut dia, kondisi lingkungan yang kurang bersih dan lemahnya pengelolaan sampah, akan mengurangi kenyamanan wisatawan yang berkunjung di kawasan kuliner pantai Depok. Selain itu fasilitas toilet dan MCK juga masih minim dengan sanitasi yang kurang memadai. Ia mengatakan wisatawan berkunjung ke Depok untuk menikmati suasana pantai dan kuliner yang sehat, sehingga jika tempatnya sudah tidak nyaman dan higienis, pengunjung tidak akan tertarik untuk datang lagi.

Melihat kondisi tersebut, dalam waktu dekat Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) bekerja sama dengan STUPA Indonesia berencana membangun Warung Wisata (Warta) di kawasan Pantai Depok, Parangtritis Bantul. "Rencana itu dikemukakan Direktur Pemberdayaan Masyarakat Depbudpar, Bakri dalam paparan awal di gedung Geospasial Gumuk Pasir Depok, Rabu (25/3)," kata Tazbir

Tazbir mengatakan, pada kesempatan itu dijelaskan bahwa pembangunan warung wisata ini arahnya hanya memperbaiki bangunan yang saat ini sudah ada, sehingga tidak merusak, malah sebaliknya memperbaiki dengan bangunan baru yang lebih sehat dan layak.

"Warung wisata ini juga harus melibatkan komunitas masyarakat setempat yang selama ini mendiami kawasan itu. Dengan sosialisasi dan pemahaman yang sama, tentu kualitas produk warung wisata ini akan bermanfaat bagi masyarakat luas dan sekaligus memberikan kontribusi positif dalam mendukung Sapta Pesona," kata Tazbir mengutip penjelasan Direktur Pemberdayaan Masyarakat Depbudpar.

Ia juga mengimbau masyarakat di pantai Depok untuk yakin bahwa pembangunan warung wisata ini demi kepentingan pariwisata DIY yang lebih besar. (Ant/OL-03)

Sumber : http://www.mediaindonesia.com