Inventarisasi Benteng Kolonial di Kepulauan Sula, Maluku Utara

Kabupaten Kepulauan Sula merupakan wilayah paling selatan dari Propinsi Maluku Utara, dan terdiri dari 3 pulau besar (Sulabesi, Mangole dan Taliabu) dan beberapa pulau kecil. Jarak ke Ternate yang merupakan ibukota Propinsi Maluku Utara sejauh 220 mil laut yang dapat ditempuh dengan waktu 18 jam transportasi laut atau 1,5 jam transportasi udara.

Benteng De Verwachting

Di tengah kota Sanana yang merupakan ibukota kabupaten, terdapat benteng De Verwachting atau Alting. Benteng De Verwachting yang didirikan menurut kalender pada hari Senin, bulan Sa?ban th 1149 H (24 Desember 1736) oleh Victor Moll yang kemudian dibaptis di Alting (dekat GG WA Alting, 1780-1797). Valentijn bekerja di sini antara th 1724-1726, menceritakan bahwa benteng de Verwachting dibangun di atas pondasi benteng Het Klaverblad yang sudah ada sebelumnya (Van de Wall : 1921). Keadaan benteng cenderung masih utuh, namun sangat disayangkan adanya renovasi yang tidak sesuai justru mengurangi nilai keaslian benteng. Renovasi yang dilakukan dengan menggunakan semen untuk melapisi dinding benteng, sedangkan bahan aslinya adalah kalero (batu kapur yang dibakar). Pada bagian dalam benteng didirikan bangunan permanen dan beberapa bangunan yang digunakan sebagai warung makan. Dahulu terdapat bangunan bawah tanah, namun sekarang sudah tidak ada bekasnya lagi. Pada pintu gerbang benteng terdapat sebuah prasasti bertuliskan arab yang sampai sekarang belum diketahui artinya. Walaupun ada penghuninya, benteng banyak ditumbuhi semak dan perdu. Meriam yang tersisa sudah tidak pada tempatnya lagi, bahkan ada yang jatuh di belakang benteng. Letak benteng tepat di depan pelabuhan Sanana, berada di pusat kota. Dahulu benteng dipakai sebagai markas koramil dan kodim Sanana, namun sekarang sudah dikosongkan dan diganti dengan kantor dinas Pariwisata Kep. Sula.

Benteng Malbufa

Keadaan benteng tinggal puing-puingnya saja. Menurut Kepala Desa Malbufa, pada tahun 60-an benteng masih berdiri dan terdapat bangunan gudang mesiu di belakang benteng. Pada tahun 70-an material benteng banyak yang dibongkar untk pembangunan masjid di Malbufa. Benteng terletak di perbukitan di belakang kampung. Ketinggian benteng ? 70 mdpl, dengan medan yang sangat curam dan licin. Keadaan benteng sudah tidak berbekas, hanya tinggal struktur bangunan dan sudah ditumbuhi pohon-pohon besar. Benteng berada di desa Malbufa Kecamatan Sanana Utara, berjarak sekitar 30 km dari kota Sanana, dengan jalan tanah yang belum diaspal.

Benteng Kawalo

Benteng Kawalo berada di desa Kawalo Tua, Kecamatan Taliabu Barat. Desa Kawalo Tua merupakan desa yang ditempati penduduk desa Kawalo yang sekarang sejak jaman Belanda. Perjalanan dari Sanana ke Bobong (ibukota Taliabu Barat) selama 1 hari 1 malam dengan menggunakan kapal motor. Sedangkan dari Bobong ke desa Kawalo sekitar 3 jam naik long boat (tidak dapat dilakukan pada musim angin selatan) atau sehari jalan kaki menyusuri pantai yang dilanjutkan dengan ketinting (perahu kecil dengan motor tempel). Benteng Kawalo berada di tepi danau Lekitobi dan berada pada ketinggian ? 50 mdpl. Keadaan benteng tinggal pondasi yang tersisa dan sebagian sudah berubah menjadi semak belukar. Menurut Camat Taliabu Barat, dahulu terdapat beberapa bangunan dan kuburan di lokasi benteng. Pada bagian bawah di pinggir danau terdapat tinggalan 2 buah meriam, dengan panjang sekitar 70-80 cm. Di Pulau Taliabu masih terdapat suku yang hidupnya masih nomaden, yaitu suku Siboyo dan Mange.

Sumber : http://arkeologi.web.id