Oleh: Vida Adisti
Jakarta - Jika sore nanti Anda melalui daerah Tebet, lebih baik mampir berbuka puasa dulu di warung tahu campur ini. Meskipun tampilannya tak istimewa, namun jangan kaget jika Anda ketagihan dibuatnya! Hmmm nyam nyam...
Ini pengalaman saya, sewaktu baru pindah rumah ke daerah Tebet dan masih belum tahu tempat tempat makan yang enak. Jadinya terpaksa, kalau lagi lapar dengan sedikit nekat menjajal setiap tempat makan yang ada. Karena duit juga semakin menipis karena saat itu belum gajian hehe..., maka sasaran pun sedikit bergeser dari restoran berubah menjadi warung kaki lima.
Suatu saat, ketika lagi lapar-laparnya tepat di depan restoran McDonald, Jl. Dr. Saharjo Tebet, saya melihat banyak warung-warung tenda kaki lima yang menyajikan aneka masakan. Yang membuat saya takjub, di antaranya ada warung tahu campur khas Surabaya. Hmm... makanan lezat satu ini memang favorit saya abisss!!
Dulu, sewaktu masih tinggal di Samarinda malam Minggu tidak akan terlewat tanpa mampir ke tahu campur surabaya langganan saya yang super duper lezat (versi saya lhooo...)! Makanya begitu melihat warung tahu campur di Tebet ini saya pun langsung penasaran.
Meskipun begitu saya sempat pesimis rasanya akan seenak tahu campur favorit saya di Samarinda. Mungkin kecuali kalau penjualnya ternyata bersaudara hehe... pasti resepnya turun temurun. Namun, berhubung perut lapar dan saya pun malas memikirkan makanan lainnya, jadilah saya mampir juga kesana dan tanpa pikir panjang langsung memesan seporsi tahu campur dan es teh manis.
Pesanan pun akhirnya datang. Tampilannya biasa, ada beberapa irisan kentang rebus, daun selada hijau, sedikit mi, beberapa potong kikil yang terlihat empuk dan kuahnya yang berwarna kecoklatan karena dicampur petis. Saya pun sempat berucap dalam hati, "Hmm... tuh khan tampilannya saja beda pasti rasanya biasa deh." Walaupun aromanya bikin ngiler juga.
Ternyata, hmm... suapan pertama langsung bikin ketagihan karena rasanya sangat-sangat pas di lidah. Kuahnya terasa ngeblend dengan petisnya dan kikilnya empuk sekali. Campuran bahannya tidak berlebihan, tidak terlalu banyak dan juga tidak terlalu sedikit. Panas kuahnya juga pas jadi bisa langsung dimakan tanpa harus repot mendinginkan dengan cara ditiup-tiup.
Menurut saya untuk menikmati tahu campur ini lebih sedap dimakan tanpa sambal, karena bumbu tahu campurnya lebih terasa. Tetapi bagi yg suka pedas bisa ditambah sedikit sambal sedikit saja, karena sambal yang banyak justru akan mengaburkan rasanya. Suap demi suapan terus berlanjut seolah tidak mau stop, sampai akhirnya tak terasa hingga suapan terakhir. Piring saya pun licin tandas dari kuah tahu campur. Hmm nikmat!
Nah, sekarang warung tahu campur ini jadi favorit tetap saya kalau saya lagi melintas di jalan Saharjo bersama teman atau keluarga. Apalagi jika bulan puasa seperti ini, rasanya tahu campur ini bisa menjadi salah satu menu berbuka puasa yang pas. Gak percaya? Yuk cobain!
Sumber : ramadan.detik.com
Jakarta - Jika sore nanti Anda melalui daerah Tebet, lebih baik mampir berbuka puasa dulu di warung tahu campur ini. Meskipun tampilannya tak istimewa, namun jangan kaget jika Anda ketagihan dibuatnya! Hmmm nyam nyam...
Ini pengalaman saya, sewaktu baru pindah rumah ke daerah Tebet dan masih belum tahu tempat tempat makan yang enak. Jadinya terpaksa, kalau lagi lapar dengan sedikit nekat menjajal setiap tempat makan yang ada. Karena duit juga semakin menipis karena saat itu belum gajian hehe..., maka sasaran pun sedikit bergeser dari restoran berubah menjadi warung kaki lima.
Suatu saat, ketika lagi lapar-laparnya tepat di depan restoran McDonald, Jl. Dr. Saharjo Tebet, saya melihat banyak warung-warung tenda kaki lima yang menyajikan aneka masakan. Yang membuat saya takjub, di antaranya ada warung tahu campur khas Surabaya. Hmm... makanan lezat satu ini memang favorit saya abisss!!
Dulu, sewaktu masih tinggal di Samarinda malam Minggu tidak akan terlewat tanpa mampir ke tahu campur surabaya langganan saya yang super duper lezat (versi saya lhooo...)! Makanya begitu melihat warung tahu campur di Tebet ini saya pun langsung penasaran.
Meskipun begitu saya sempat pesimis rasanya akan seenak tahu campur favorit saya di Samarinda. Mungkin kecuali kalau penjualnya ternyata bersaudara hehe... pasti resepnya turun temurun. Namun, berhubung perut lapar dan saya pun malas memikirkan makanan lainnya, jadilah saya mampir juga kesana dan tanpa pikir panjang langsung memesan seporsi tahu campur dan es teh manis.
Pesanan pun akhirnya datang. Tampilannya biasa, ada beberapa irisan kentang rebus, daun selada hijau, sedikit mi, beberapa potong kikil yang terlihat empuk dan kuahnya yang berwarna kecoklatan karena dicampur petis. Saya pun sempat berucap dalam hati, "Hmm... tuh khan tampilannya saja beda pasti rasanya biasa deh." Walaupun aromanya bikin ngiler juga.
Ternyata, hmm... suapan pertama langsung bikin ketagihan karena rasanya sangat-sangat pas di lidah. Kuahnya terasa ngeblend dengan petisnya dan kikilnya empuk sekali. Campuran bahannya tidak berlebihan, tidak terlalu banyak dan juga tidak terlalu sedikit. Panas kuahnya juga pas jadi bisa langsung dimakan tanpa harus repot mendinginkan dengan cara ditiup-tiup.
Menurut saya untuk menikmati tahu campur ini lebih sedap dimakan tanpa sambal, karena bumbu tahu campurnya lebih terasa. Tetapi bagi yg suka pedas bisa ditambah sedikit sambal sedikit saja, karena sambal yang banyak justru akan mengaburkan rasanya. Suap demi suapan terus berlanjut seolah tidak mau stop, sampai akhirnya tak terasa hingga suapan terakhir. Piring saya pun licin tandas dari kuah tahu campur. Hmm nikmat!
Nah, sekarang warung tahu campur ini jadi favorit tetap saya kalau saya lagi melintas di jalan Saharjo bersama teman atau keluarga. Apalagi jika bulan puasa seperti ini, rasanya tahu campur ini bisa menjadi salah satu menu berbuka puasa yang pas. Gak percaya? Yuk cobain!
Sumber : ramadan.detik.com