Sejarah Kabupaten Lampung Timur

Peta Lampung Timur



ARTI LAMBANG DAERAH
KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

Perisai Bersegi Lima

:

Keberanian dan ketangguhan / kokoh mempertahankan nilai prinsip / filosofi, citra, identitas, dan kehormatan;

Warna Putih

:

Warna putih diantara garis hitam membentuk batas pinggir perisai mempunyai makna dua sisi kehidupan, dunia dan akhirat yang sejajar;

Tulisan Lampung Timur

:

Warna putih dengan warna dasar merah, bermakna bahwa masyarakat Lampung Timur selalu berani membela kebenaran guna tercapainya kehidupan yang suci;

Warna hijau terang bermakna kemakmuran;

Warna kuning, bermakna keagungan;

Warna hitam, bermakna tanah yang subur dan kokoh.

Apabila warna-warna itu di satukan akan menggambarkan bahwa daerah Lampung Timur memiliki tanah yang subur untuk di tanami berbagai tanaman yang dapat menciptakan kemakmuran demi tercapainya perekonomian yang agung;

Payung Agung

:

Payung agung warna putih menancap hinggan keatas permukaan laut bermakna bahwa seluruh kehidupan selalu di payungi, diayomi dan di lindungi dari segala macam bentuk kezaliman dan kebatilan;

Berisi 5 (lima), lima sila dari Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia dan lima nilai /filosofi adapt masyarakat Lampung Timur yakni Fiil Pasenggiri, Bejulik beadek nemui nyimah, Nengah nyapur, dan Sakai sambayan.

17 (Tujuh belas) merukan tanggal Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia;

Kopiah Emas

:

Merupakan pakaian kebesaran anak-anak raja di Lampung Timur;

2 (Dua) Senjata Punduk

:

2(dua) senjata Punduk bersarung warna coklat yang berada di belakang kopiah emas dengan posisi bersilang dan gagang punduk berada di atas merupakan senjata pusaka masyarakat Lampung timur yang cinta perdamaian;

Pepadum 2 (dua) Tatah

:

Pepadum warna coklat2 (dua) tatah dengan kaki berbentuk seni kaki harimau merupakan tempat duduk Raja untuk musyawarah;

Air Berwarna Biru Laut

:

Air biru laut dengan 5 gelombang ;

air biru laut melambangkan wilayah laut yang luas dan kaya sebagai sumber kesejahteraan bersama.

5 (lima) gelombang melmbangkan lima aliaran sungai besar yang mengaliri Wilayah lampung Timur yakni Way Sekampung, Way Batang Hari, Way Pegaduangan, Way curup, dan Way Jepara;

Roda Besi 5 (lima) Gerigi

:

Bermakna bahwa masyarakat Lampung Timur selalu siap membangun daerah dengan ilmu, Teknologi dan Industri yang tetap dalam koridor – koridor Pancasila;

Aksara Lampung Timur

:

Berbunyi BUMEI TUAH BEPADAN ditonjolkan sebagai pelambang kekayaan budaya Lampung sekaligus tekad terus dilestarikan dan di kembangkan;

Setangkai Padi

:

Setangkai padi kuning emas, berjumlah 45 butir, lambag tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia;

Setangkai Lada

:

Setangkai Lada dengan 9 Tangkai lada merah matang, masing-masing tangkai dengan 9 butir lada, serta 27 daun yang terbagi dalam 4 kelompok daun, melambangkan kelahiran Kabupaten Lampung Timur Tanggal 27 April 1999;

Tali Delapan Ikat

:

Jumlah 8 merupakan lambing bukan Agustus sebagai bulan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia;

Pita Putih Teks Huruf Latin

:

Seloka “ BUMEI TUAH BEPADAN “ berarti :

Daearah Lampung Timur merukan daerah yang selau menberikan kemakmuran bagi masyarakat apabila segala keputusan di ambil melalui cara musyawarah untuk mufakat.

Apabila no 11, 12, dan 13 digabungakan akan mendapatkan makna bahwa daearah Lampung Timur merupakan daerah Lunmbung Pangagn sekaligus daeah penghasil Lada hitam yang di kenal dengan istilah Black Pepper, sedangkan ikatannya menunjukan bahwa kehidupan masyarakat pribumi maupun pendatang hidup dalam suatu ikatan untuk mencapai kemakmuran dan perdamaian.




Zaman Pemerintahan BELANDA
Wilayah Kabupaten Lampung Timur yang sekarang ini, pada zaman Pemerintahan Belanda merupakan Onder Afdeling Sukadana yang di kepalai oleh seorang Controleur berkebangsaan Belanda dan dalam pelaksanaannya di Bantu oleh seorang Demang bangsa Pribumi / Indonesia. Onder Afdeling Sukadana terbagi atas 3 distrik, Yaitu :

1. Onder Distrik Sukadana
2. Onder Distrik Labuan Maringgai
3. Onder Distrik Gunung Sugih.


Masing-masing Onder Distrik dikepalai oleh asisten Demang yang berkedudukan sebagai pembantu Demang untuk mengkoordinir pesirah.

Masing-masing onder Distrik terdiri dari marga-marga, yaitu :

Onder Distrik Sukadana terdiri dari :
1.
Marga Sukadana
2.
Marga Tiga
3.
Marga Nuban
4.
Marga Unyai Way Seputih

Onder Distrik Labuhan Maringgai terdiri dari :
1.
Marga Melinting
2.
Marga Sekampung Ilir
3.
Marga Sekampung Udik
4.
marga Subing Labuhan

Onder Distrik Gunung Sugih terdiri dari :
1.
Marga Unyi
2.
Marga Subing
3.
Marga Anak Tuha
4.
marga Pubian

Zaman Pemerintahan JEPANG (1942-1945)
Wilayah Kabupaten Lampung Tengah pada Pemerintahan Jepang merupakanh wilayah Bun Shu Metro, yang terbagi dalam beberapa Bun Shu, Marga-marga dan kampung-kampung. Bun Shu dikepalai oleh seorang, Bun Shu Cho dan Bun Shu Cho. Marga di kepalai oleh marga Cho, dan kampung dikepalai oleh seorang kepala kampung.

Zaman Kemerdekaan.
Setelah Indonesia merdeka, dan dengan berlakunya peraturan peralihan pasal 2 UUD 1945, maka Bun Shu Metro berubah menjadi Kabupaten Lampung Tengah yang dikepalai oleh seorang Bupati. Bupati pertama Kabupaten Lampung Tengah adalah Burhanuddin dengan masa jabatan tahun 1945 hingga 1948.itulah sebapnya ditinjau dari perkembangan organisasi Pemerintahan maka pembagian Wilayah Lampung atas Kabupaten-Kabupaten dianggap terjadi pada zaman Pemerintahan Jepang.

Kejadian-Kejadian yang perlu di catat pada tahun 1946 � 1947 jumlah Marga bertambah 2 Marga yaitu :
1. Marga Terusan Unyai
2. Marga Selagai Lingga

Tambahan Marga ini terjadi karna adanaya perubahan batas wilayah ataupun karna terjadinya perpindahan dan perkembangan penduduk.

Masa Pemerintahan Negeri (1953 � 1975).

Dengan di bubarkannya Pemerintah Marga sebagai gantinya di bentuk pemerintahan Negeri yang terdiri dari seorang kepala Negeri dan Dewan Negeri, Kepala Negeri di pilih oleh Dewan Negeri dan para Kepala kampong, pada masa ini di Kabupaten Lampung Tengah terdapat 9 (sembilan) Negeri yaitu :

1. Negeri Pekalongan dengan pusat pemerintahan di Pekalonngan
2. Negeri Tribawono dengan pusat Pemerintahan Di Banar joyo
3. Negeri Sekampung dengan pusat Pemerintahan di Sumbergede
4. Negeri Sukadana dengan pusat Pemerintahan di Sukadana

5. Negeri Labuhan Maringgai dengan pusat Pemerintahan di lahubahn maringgai.

Dalam Praktek Sistem Pemerintahan Negeri tersebut di rasakan adanya kurang keserasian dengan Pemerintah Kecamatan dan keadanya ini menyulitkan Tugas Pemerintah. Oleh sebab itu Gubernur Kepala Daerah Tinggat I Lampung mulai tahun 1972 mengambil kebijaksanaan secara bertahap untuk menghapus Pemerintahan Negeri dengan jalan tidak lagi mengangkat Kepala Negeri yang telah habis masa jabatannya dan dengan demikian secara bertahap Pemerintahan negeri di Lampung Tengah hapus, sedangkan hak dan kewajiban Pemerintah Negeri beralih kepada Pemerintahan Kecamatan setempat.

Dalam rangka membantu tugas-tugas penyelenggaraan Pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan kepada masyarakat Kabupaten Daerah Tingkat II Lampung Tengah di bagian timur maka di bentuk wilayah kerja pembantu Bupati Lampung Tengah Wilayah Timur di Sukadana yang meliputi 10 (sepuluh) Kecamatan yaitu Kecamatan Metro Kibang, Batanghari, Sekampung, Jabung, Labuhan maringgai,Way Jepara, Sukadana, Pekalongan, Raman Utara dan Purbolinggo.

Untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan Pemerintah, pembangunan dan pelayanan masyarakat, serta untuk lebih meningkatkan peran aktif masyarakat, maka dipandang perlu Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Lampung Tengah ditata menjadi 3 (Tiga) Daerah Tingkat II.

Pada tahun 1999 dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 1999,Wilayah Pembantu Bupati Kabupaten Lampung Tengah Wilayah Sukadana dibentuk menjadi Kabupaten Lampung Timur yang meliputi 10 (sepuluh) Kecamatan Definitif dan 13 (tiga belas) Kecamatan Pembantu.

Administrasi Pemerintahan
Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Timur dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 12 Tahun 1999, diresmikan pada tanggal 27 April 1999 dengan pusat Pemerintahan di Kota Sukadana. Pemda Kabupaten Lampung Timur meliputi 10 Kecamatan definitif, 13 Kecamatan Pembantu dan 232 Desa, selanjutnya dengan di tetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1999, 2 (dua) kecamatan pembantu yaitu Kecamatan Margatiga dan Sekampung Udik setatusnya di tingkatkan menjadi Kecamatan Definitif, dengan demikian Wilayah Kabupaten Lampung Timur bertambah 2 (dua) kecamatan menjadi 12 kecamatan definitif dan 11 kecamatan pembantu dan 232 desa.

Dengan di tetapkannya Peraturan Daerah No.01 Tahun 2001 dan Keputusan Bupati Lampung Timur Nomor 13 Tahun 2001 tentang pembentukan 11(sebelas) kecamatan di Wilayah Kabupaten Lampung Timur sehingga di kecamatan Kabupaten Lampung Timur sekarang berjumlah 23 kecamatan definitif dan 232 desa.Dengan Keputusan Bupati 232 defininitif can desa persiapan.Dengan Keputusan Bupati Lampung Timur No 19 Tahun 2001 dan No 06 Tahun 2002 maka jumlah desa di Kabupaten Lampung Timur sebanyak 232 desa definitif dan desa persiapan.Dengan Keputusan Bupati Lampung Timur Nomor 13 Tahun 2003 Tanggal 10 desember 2003 tentang perubahan status dan desa menjadi Kelurahan, maka 5 desa dalam Kecamatan Sukadana berubah menjadi kelurahan yaitu Pasar Sukadana, Sukadana Ilir, Negara Nabung, Sukadana dan Mataram Marga. sedangkan sekarang jumlah desa / kelurahan yang ada di Kabupaten Lampung Timur sebanyak 241,yang terdiri dari 227 desa definitif, 5 Kelurahan, 9 desa persiapan.adapun kecamatan-kecamatan di Kabupaten Lampung Timur yaitu:

1. Sukadana
2.
Labuhan Maringgai
3.
Jabung
4.
Batang Hari
5.
Sekampung
6.
Pekalongan
7.
Way Jepara
8.
Purbolinggo
9.
Raman Utara
10.
Metro Kibang
11.
Marga Tiga
12.
Sekampung Udik
13.
Batang Hari Nuban
14.
Bumi Agung
15.
Bandar Sribawono
16.
Mataram Baru
17.
Melinting
18.
Gunung Pelindung
19.
Pasir Sakti
20.
Waway Karya
21.
Labuhan Ratu
22.
Braja Selebah
23.
Way Bungur
24.
Marga Sekampung.

Sejak berdirinya Kabupaten Lampung Timur tahun 1999 sampai sekarang telah diJabat oleh 4 Bupati yaitu :

1. Hi. Muhamad Nurdin,SH :yang menjabat dari April 1999 s.d.April 2002.
2.
Ir.Hi. Irfan N.Djafar,CES : yang menjabat dari 5 Mei 2000 s.d. 9 Desember 2002
3.
Hi. Bahusin MS : yang menjabat dari 10 Desember 2002 s.d. 5 Mei 2005..Syaiful
4.
Anwar,S.H.HAM : yang mejabat dari 2 Mei 2005 s.d. Agustus 2005
5.
Hi. Satono SH, Sp. Dan Noverisman Subing,SH. Yang menjabat dari 2005 s.d. sekarang.

Visi, Misi dan Kebijakan Strategis

Visi

Terciptanya kehidupan masyarakat yang mampu memenuhi kebutuhan dasar (Basic Needs) bagi seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Lampung Timur, serta memiliki daya saing yang tinggi di bidang ekonomi, sosial budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi�.

Misi

  1. Melaksanakan dan meningkatakan program pembangunan pertanian di pedesaan serta pemanfaatan teknologi tepat guna bagi masyarakat.
  2. Meningkatkan kualitas dan daya saing di bidang pendidikan masyarakat.
  3. Menumbuhkembangkan daya saing dan daya beli masyarakat pedesaan serta perbaikan derajat kesehatan dan pelayanan kesehatan masyarakat.
  4. Berupaya menciptakan rasa aman dalam berusaha dan bekerja serta menumbuhkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya di Kabupaten Lampung Timur.
  5. Memperbaiki infrastruktur penunjang produktivitas ekonomi masyarakat.
  6. Meningkatkan kerukunan hidup umat beragama, sosial budaya & pariwisaata.
  7. Menciptakan pelayanan prima kepada seluruh lapisan masyarakat oleh segenap aparatur Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Timur.

Kebijakan Strategis

Penjabaran Misi Pertama :

  1. Optimalisasi anggaran pembangunan pedesaan.
  2. Pembangunan sarana dan prasarana perekonomian pedesaan.
  3. Peningkatan keterampilan dan penguasaan teknologi tepat guna bagi masyarakat pedesaan yang berwawasan lingkungan.
  4. Pengembangan manajemen di bidang teknologi.
  5. Pengembangan kawasan pedesaan secara terpadu.

Penjabaran Misi Kedua :

  1. Pengembangan manajemen berbasis sekolah.
  2. Peningkatan Profesionalisme tenaga pendidik di semua tingkatan pendidikan.
  3. Pengembangan program keterampilan / kejuruan untuk memenuhi tuntutan dunia usaha.
  4. Pembangunan sarana dan prasarana penunjang proses belajar mengajar di semua tingkatan.
  5. Pengawasan yang ketat terhadap kualitas pendidikan.

Penjabaran Misi Ketiga :

  1. Penguatan lembaga-lembaga ekonomi masyarakat pedesaan.
  2. Menciptakan instrumen peraturan yang dapat menimbulkan mekanisme pasar yang berpihak kepada masyarakat pedesaan.
  3. Peningkatan kualitas tenaga kerja di pedesaan.
  4. Pengembangan kegiatan usaha pertanian secara terpadu.
  5. Program perbaikan Gizi bagi masyarakat pedesaan.
  6. Peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat pedesaan.
  7. Pembangunan infrastruktur penunjang pelayanan kesehatan masyarakat.

Penjabaran Misi Keempat :

  1. Pembinaan Kamtibmas.
  2. Pengembangan pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat.
  3. Memberikan dukungan kepada aparat penegak hukum dalam rangka menciptakan Kamtibmas.
  4. Membangun komitmen dengan pelaku bisnis untuk berinvestasi.
  5. Membantu penyediaan fasilitas program Kamtibmas.

Penjabaran Misi Kelima :

  1. Pembangunan sarana dan prasarana transportasi.
  2. Pembangunan sistem transportasi yang kompetitif.
  3. Pengembangan jasa pelayanan transportasi.
  4. Pengembangan sistem jaringan transportasi untuk membukan daerah terpencil.

Penjabaran Misi Keenam :

  1. Pemantapan kerukunan hidup antar dan inter umat beragama.
  2. Peningkatan peran dan fungsi lembaga-lembaga keagamaan.
  3. Pemanfaatan fungsi, peran dan kedudukan agama sebagai landasan moral.
  4. Membangun ketahanan sosial budaya masyarakat.
  5. Pengembangan potensi budaya kesenian dan pariwisata.
  6. Mengembangkan objek wisata daerah.

Penjabaran Misi Ketujuh :

  1. Membangun sistem pelayanan prima di semua tingkatan pemerintahan.
  2. Pengembangan pemerintahan Desa menjadi Kelurahan.
  3. Deregulasi di bidang perizinan.
  4. Peningkatan disiplin bagi aparatur Pemerintah Daerah.

Program Catur Tertib
  1. Tertib aturan hukum dan kelembagaan.
  2. Tertib administrasi perkantoran.
  3. Tertib pelayanan publik.
  4. Tertib penegakan disiplin

Geografis

Secara geografis, Kabupaten Lampung Timur terletak pada posisi : 105015' BT-106020'BT dan 4037'LS -5037' LS. Kabupaten Lampung Timur memiliki luas wilayah kurang lebih 5.325,03 KM2 atau sekitar 15% dari total wilayah Provinsi Lampung (total wilayah Lampung seluas 35.376 KM2). Ibukota Kabupaten Lampung Timur berkedudukan di Sukadana.

Secara administratif Kabupaten Lampung Timur berbatasan dengan :

  • Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Rumbia, Seputih Surabaya, dan Seputih Banyak Kabupaten Lampung Tengah, serta Kecamatan Menggala Kabupaten Tulang Bawang.
  • Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Jawa, Provinsi Banten dan DKI Jakarta.
  • Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Bintang, Ketibung, Palas, dan Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan.
  • Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Bantul dan Metro Raya Kota Metro, serta Kecamatan Seputih Raman Kabupaten Lampung Tengah.

Topografi

Dari segi tofografi, kabupaten Lampung Timur dapat dibagi menjadi lima daerah, yaitu :

Pertama, daerah berbukit sampai bergunung terdapat di Kecamatan Jabung, Sukadana, Sekampung Udik, dan Labuhan Maringgai.

Kedua, daerah berombak sampai bergelombang, yang dicirikan oleh bukit-bukit sempit, dengan kemiringan antara 8% hingga 15% dan ketinggian antara 50-200 Meter diatas permukaan laut (dpl).

Ketiga, daerah dataran alluvial, mencakup kawasan yang cukup luas meliputi kawasan pantai pada bagian timur dan daerah-daerah sepanjang sungai way Seputih dan Way Pengubuan. Ketinggian kawasan tersebut berkisar antara 25-75 Meter dpl dengan kemiringan 0-3%.

Keempat, daerah rawa pasang surut disepanjang pantai timur dengan ketinggian 0.5-1 Meter dpl.

Kelima, daerah aliran sungai (DAS) yaitu, Seputih, Sekampung dan Way jepara.

Iklim

Iklim Kabupaten Lampung Timur berdasarkan Smith dan Ferguson termasuk dalam kategori iklim B, yang dicirikan oleh bulan basah selama 6 bulan yaitu Desember-Juni dengan temperatur rata-rata 24-340C. Curah hujan merata tahunan sebesar 2000-2500 mm. Sedangkan menurut Oldeman (1979), iklim Kabupaten Lampung Timur temasuk tipe C2 dengan jumlah bulan basah 5-6 bulan dan bulan kering 2-3 bulan.

Geologi

Wilayah kabupaten Lampung Timur dapat digolongkan kedalam empat jenis struktur geologi, yaitu :

  1. Endapan permukaan yang sebagian besar terdapat di sepanjang timur. Wilayah ini terdiri dari dataran rawa dan pasang surut yang terbentuk dari sediment holosen yang mengandung liat marine, endapan sungai dan rawa, serta endapan pasir pantai.
  2. Batuan gunung api yang meliputi hampir seluruh wilayah Kabupaten Lampung Timur, terdiri dari endapan gunung api (Qhw), tufa Lampung (Qlv), dan andesit tua (Tov). Batuan-batuan ini membentuk tanah latasol dan padsolik yang memiliki tingkat kesuburan tanah rendah.
  3. Batuan sedimen, sebagian besar terdapat di bagian utara dan selatan wilayah Kabupaten Lampung Timur.
  4. Batuan Beku, banyak terdapat di bagian selatan Kabupaten Lampung Timur.

Jumlah Penduduk Lampung Timur

Jumlah Penduduk usia kerja di Kabupaten Lampung Timur pada tahun 2004 sebesar 909.389 Jiwa yang terdiri dari 474.123 laki-Laki dan 435.266 Perempuan.


No

Kelompok Umur

Laki-laki

Perempuan

Jumlah

1.

00-04

39.218

37.172

76.390

2.

05-09

53.237

41.905

95.142

3.

10-14

47.609

50.884

98.493

4.

15-19

48.581

38.835

87.416

5.

20-24

45.179

37.914

83.093

6.

24-29

40.063

39.021

79.384

7.

30-34

40.728

34.511

75.239

8.

35-39

25.685

32.106

57.791

9.

40-44

30.622

32.439

63.061

10.

45-49

24.099

19.750

43.849

11.

50-54

24.969

19.187

44.156

12.

55-59

12.510

11.896

24.406

13.

60-64

11.640

16.117

27.757

14.

65-69

10.054

9.363

19.417

15.

70-74

11.896

7.854

19.750

16.

75+

8.033

6.012

14.045


Jumlah

474.123

435.266

909.389

Sumber : Lampung Timur dalam angka 2004/2005 BPS Lampung Timur


KETENAGAKERJAAN

Jumlah Penduduk usia kerja di Kabupaten Lampung Timur pada tahun 2004 sebesar 737.857 Jiwa atau atau mengalami penurunan 1,24% di banding tahun 2003 yang berjumlah sebesar 747.025. Angkatan kerja tahun 2004 yang berjumlah 474.125 Jiwa mengalami penurunan 3,8% di banding angkatan kerja tahun 2003 yang berjumlah 493.031 sementara jumlah penduduk angkatan kerja yang bekerja di tahun 2004 lebih kecil 9,05% di bandingkan mereka yang bekerja di tahun 2003 secara umum persentase antara yang bekerja terhadap angkatan kerja setiap tahun 2001 hingga 2004 terus terjadi penuirunan tahun 2001 97,23% angkatan kerja telah bekerja sedangkan tahun 2004 persentase mereka yang bekerja turun menjadi 88,38% atau penurunan 8,85%

PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KEATAS MENURUT KEGIATAN SEMINGU YANG LALU, 2001-2004

URAIAN

2001

2002

2003

2004

I.

Angkatan Kerja(AK)

425 391

429 233

493 031

474 125

1.

Bekerja

413 600

408 526

460 736

419 046

2.

Mencari Kerja

11 791

20 707

32 295

550 79


% Bekerja Thd AK

97,23

95,18

93,45

88,38

II.

Bukan Angkatan Kerja

277 078

299 263

253 994

263 732

1.

Sekolah

114 320

109 711

109 711

127 376

2.

Mengurus Rumah Tangga

114 588

131 092

111 262

110 390

3.

Lainnya

48 170

33 021

330 21

259 66

III

Usia Kerja (=I+II)

702 469

728 496

747 025

737 857


% AK thd Penduduk Usia Kerja

60,56

58,92

66,00

64,24

Sumber : Lampung Timur dalam angka 2004-2005, BPS Kabupaten Lampung Timur

Lapangan kerja Utama Pemduduk Lampung Timur bekerja di sektor pertanian, Kemudian di susul di sektor perdagangan, industri dan jasa

PENDUDUK USIA 10 TAHUN KEATAS YANG BEKERJA MENURUT LAPANGAN USAHA UTAMA SEMINGGU YANG LALU

No

Lapangan Usaha Utama

Tahun

2001

2002

2003

2004

1.

Pertanian

293 956

322 043

322 043

308 684

2.

Pertambangan dan Penggalian

1 350

1 692

1 931

929

3.

Industri

25 205

31 436

31 436

23 383

4.

Listrik, Gas, Air

225

272

272

179

5.

Konstruksi

10 891

11 582

11 582

9440

6.

Perdagangan

48 390

55 142

55 142

43 592

7.

Transportasi dan Komunikasi

11 523

10 392

11 857

11 793

8.

Keuangan

1 532

2 206

2 206

614

9.

Jasa

24 267

21 268

24 267

20 440


Jumlah

413 600

403 799

460 736

419 046

Sumber : Lampung Timur dalam angka 2004/2005, BPS Kabupaten Lampung Timur


TINGKAT PENGANGGURAN


Jumlah pengangguran ( pencarai kerja ) di Kabupaten Lampung Timur dari tahun ketahun cenderung meningkat. Pada tahun 2001 hanya 3,77 % pendududk angkatan kerja yang merncari kerja sedangkan tahun 2003 naik menjadi 4,82 dan tahun 2003 meningkat lagi menjadi 11,62%

Angka Kematian Bayi

Jumlah kasus kematian bayi pada tahun 2004 sebesar 123 kasus, kasus kematian bayi terbesar 16 Kecamatan. Jumlah kasus kematian bayi tahun 2004 mengalami peningkatan 4% di bandingakan jumlah kasus tahun 2003 yamg mencapai 118 kasus. Penyebab terjadinya kematian bayi yaitu BBLR 36,6%, Asfiksia 28,5%, Pneumonia 5,7%, Diare 2,4% dan lain- lain 26,9%.(Dinas kesehatan Lampung Timur 2005: 14 � 15 )

ANGKA KEMATIAN IBU BERSALIN

Jumlah kematian ibu tahun 2004 sebesar 19 kasus (laporan 13 Kecamatan ). Dari jumlah kematian,terbesar di Kecamatan Batang Hari Nuban 3 kasus, Jepara 3 kasus, Labuhan Maringgai 2 kasus, Purbolinggo 2 kasus, Raman Utara, Sukadana, Labuhan ratu, Braja Selebah, Melinting, Gunung Pelindung, Jabung, Waway Karya, Marga Tiga masing- masing 1 kasus.jumlah kasus kematian ibu tahun 2004 mengalami penurunan 14 % di bandingkan tahun2003 yaitu sebesar 22 kasus terjadinya kematian tersebut di sebabkan oleh pendarahan 36,8%, Eklamsi 5 kasus, (26,3%) Komplikasi Obstetri 5 kasus (26,3%) dan Infeksi 1 kasus (5,3%) (Dinas Kesehatan Lampung Timur tahun 2005:16)

Status Gizi Buruk

Berdasarkan laporan dari puskesmas tahun 2004 (DISKES Lampung Timur 2005: 24) ditemukan kasus gizi buruk sebanyak 83 kasus, kasus gizi buruk di temukan di 13 Kecamatan , yaitu kecamatan Marga Tiga, Sukadana, Gunung Pelindung, Metro kibang, Pasir sakti, Labuhan Ratu, Bandar Sri Bawono, Purbolinggo, Batang Hari, Sekampung, Bumi Agung, Way Jepara dan Mataram Baru. Dari jumlah kasus yang ada, baru 23% yang baru di intervensi baik oleh puskesmas maupun Dinas Kesehatan yaitu dengan memberikan Konseling, PMTP MP ASI, PMTP pemulihan 90 hari dan di rujukan.

Berdasarkan hasil Penimbangan balita di pos yandu dari 26,419 balita yang di timbang 1.560 balita mengalimi BGM(5,90%). Sedangkan jumlah kasus BBLR tahun 2004 mencapai 196 kasus. Berdasarkan surveyanemia ibu hamil pada tahun 2004 di ketahui Prevalensi anemia ibu hamil sebesar 72,3%, serta Prevalensi ibu hamil resiko KEK sebesar 16,3%.

Angka Partisipasi Sekolah

Pembangunan di bidang pendidikan bertujuan meningkatkan akses penduduk pada pasilitas pendidikan, dengan harapan akan semakin banyak penduduk yang dapat bersekolah. Adalah monitoring pencapaian pendidikan yang dapat di lihat dari berbagai indikator, salah satunya adalah partisipasi bersekolah. Indikator angka partisipasi sekolah merupakan cermin pemerataan akses pendidikan dasar dan di pengaruhi sebab mendasar yaitu ketersediaan sarana sekolah.

Angka Partisipasi Sekolah Kabupaten Lampung Timur 2004

Kelompok Usaha Sekolah

Masih Sekolah

Jumlah

APS

(1)

(2)

(3)

(4)

7-12

110.568

114.738

96.37

13-15

46.919

53.647

87.46

16-18

29.778

57.791

51.53

Sumber : PDRB Kabupaten lampung Timur 1999-2004, BPS Kabupaten lampung Timur

Tingkat Bebas Buta Huruf

Indikator yang dapat di gunakan untuk mengukur kemampuan baca tulis penduduk adalah angka buta huruf yang di peroleh dari perbandingan antara penduduk usia 10 tahun ke atas yanmg tidak dapat membaca dan menulis huruf latin maupun huruf lain nya jumlah penduduk pada kelompok usia yang sama.

Hasil perhitungan di sajikan dal;am persentase, misalnya angka huruf pendudk laki-laki sebesar 4,36% artinya 100 orang penduduk usia 10 tahun keatas ada 4-5 orang yang tidak dapat membaca. Rendahnya angka buta huruf menunjukan semakin berhasilnya pembangunan di bidang Pendidikan . Sebab-sebab yang mempengaruhi buta hiruf antara lain : ketersediaan sarana dan stasus sosial ekonomi dan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pendidikan


Anka Buta Huruf Penduduk Usia 10 Tahun Keatas Kabupaten Lampung Timur 2004

Tahun

Laki-laki

Perempuan

Jumlah

2002

15,83

21,09

18,52

2003

7,51

14,42

10,94

2004

4,36

11,79

7,95

Sumber : PDRB Kabupaten lampung Timur, BPS kabupaten Lampung Timur

IPM Kabupaten Lampung Timur


Indeks Pembangunan Manusia kabupaten Lampung Timur sampai dengan 2004 mencapai angka 67,6 dengan status menengah bawah. Angka ini di dukung oleh komponen-komponen IPM yaitu Indeks kalangsungan Hidup (IKH) sebesar 73,8 denga status menengah keatas. Indeks Pendidikan sebesar 74,6 dengan ststus menengah atas dan indek Daya beli (IDB)sebesar 54,5 dengan status menengah bawah. Kabupaten lampung Timur menepati peringkat ke 5 dan 10 Kabupaten /Kota yang ada di Provinsi Lampung

Karena besaran IPM merupakan besaran kumulatif selama beberapa tahun/periode, maka jika cara peringkat yang di hasilkan juga merupakan hasil kerja kumulatif dalam periode. Maka jika cara peringkat ini di gunakan, seharusnya di buat berdasarkan besaran reduksi shortfall, yaitu pencapaian yang seharusnya dalam suatu periode yang kemudian dapat di kaitkan pada ahasil kerja dalam suatu periode .IPM Kabupaten Lampung Timur pada tahun 2004 adalah 67,6 meningkat 1,9 poin di bandingakan tahun 2003 (65,7).

TABEL

IPM menurut Kabupaten/Kota Provinsi Lampung 2004

Kabupaten / Kota

IPM

Metro

74,3

Bandar Lampung

72,2

Lampung Selatan

67,8

Lampung Tengah

68,2

Lampung Timur

67,6

Lampung Utara

67,6

Tulang Bawang

67,2

Way Kanan

66,6

Lampung Barat

66,4

Tanggamus

67,3

Provinsi Lampung

68,4

Sumber : Indek Pembangunan manusia Kabupaten lampung Timur tahun 2004, BPS Kabupaten Lampung Timur

Secara Kumulatif IPM Kabupaten Lampung Timur terjadi peningakatan yaitu dari 65,7 menjadi 67,6 . Peningkatan ini tidak begitu signifikan karena secara kualitatif ternyata tidak mengalami kenaikan yaitu pada level menengah bawah.

Aspek lain adalah mengkaji kemajuan dari pencapaian setelah berbagai program diimplementasaikan dalam suatu periode. Dalam hal ini kemajuan dalam pembangunan manusia di kaitkan dengan sarana pencapian ideal dari IPM, yaitu IPM = 100, swerta IPM pada awal dan akhir periode, misalanya lima tahun disebut shortfall pertahun merupakan gambaran yang terbanding dari kemajuan pencapaian atau kinerja pembangunan manusia di suatu wilayah, Kabupaten / Kota atau Provinsi. Semakin besar reduksi shortfall pertahun di suatu periode tersebut.

Dengan demikian maka seberapa besar kemajuan pencaian pembangunan manusia setiap tahun di semua wilayah dapat di lihat dengan ukuran ini: Wilayah-wilayah mana maju pesat di bandingkan dengan wilayah lain yang di tentukan dengan besaran reduksi shortfall pertahun. Dengan melihata ke arah komponen-komponen IPM untuk masing-masing wilayah akan dengan mudah menerapkan program intervensi yang cocok dan relevan untuk suatu daerah dalam rangka meningkatkan IPM. Untuk meningkatkanj kualitas hidup masyarakat di Kabupaten Lampung Timur (dari prespektif IPM) tampaknya membutuhkan penajaman pikiran dan aksi Pertama, bagaimana mengintervensi permasalahan kesehatan terutama ibu, bayi dan anak-anak probem berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak terutama di tingkatkan pada bagaimana menciptakan lingkungan yang sehat, seperti sumber air bersih dan lingkungan hunian yang sehat.Kedua, bagaimana pemerintah kabupaten lampung Timur mengarahkan intervensi di bidang pendidikan untuk semua anak, sedangkan secara umum dapat di ketahui bahwa permasalahan di Kabupaten Lampung Timur adalah bagaimana meningkatkan daya beli masyarakat. Hal ini sangat perlu di entaskan sedini mungkin agar dapat meningkatkan IPM Apabila daya belui masyarakat meningkat maka indikator daya beli akan meningkat hal ini di perlukan dengan meningkatkan sarana dan prasarana sektor perdagangan.

TABEL


IPM Lampung Timur Menurut IKH, dan IDB Tahun 2003-2004

Indeks

Tahun

2003

2004

IKH

73,7

73,8

IP

71,8

74,6

IDB

51,5

54,5

IPM

65,7

67,6

Sumber: Indeks pembangunan Manusia Kabupaten Lampung Timur Tahun2004, BPS Kabupaten lampung Timur

PROPIL SUMBER DAYA APARATUR DI KABUPATEN ALMPUNG TIMUR


Hingga tahun 2004 jumlah pegawai negeri di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lampung Timur berjumlah : 9.481 orang, untuk tahun 2007 berjumlah 9.943 orang

Tabel

Perkembangan Jumlah Pegawai Kabupaten Lampung Timur Tahun 2001-2004

Tahun

Jumlah Pegawai

2001

9.365

2002

8.636

2003

9.395

2004

9.943

2007

9.943

Sumber : Lampung Timur dalam Angka 2004/2005, BPS Kabupaten Lampung Timur


Tabel

Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan

No

Golongan

Jumlah Pegawai (orang)

Persentase %

1

Golongan I

79

0,79

2

Golongan II

1.660

16,70

3

Golongan III

6.218

62,54

4

Golongan IV

1.986

19,97

Jumlah

9.943

100,00

Sumber : Lampung Timur dalam Angka 2004/2005, BPS Kabupaten Lampung Timur


Sebagian besar (82,50 %) pegawai di Kabupaten Lampung Timur berada pada golongan III dan Golongan IV, dan hanya 17,49 % ada dalam golongan I dan II Di datu sisi besarnya persentase golongan III dan IV merupakan fakta yang menggambarkan karena menunjukan bahwa tingkat Pendidikan dan Pengalaman pegawai secara formal memadai untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintahan yang sulit.

Namun demikian, dari segi pelaksanaan kerja kondisi ini berpotensi menimbulkan masalah terutama bilamana pegawai golongan III dan jabatannya staf enggan melaksanakan tugas sebagai pelaksana karena psikologis, merasa golongannya sudah cukup tinggi untuk tidak lagi menjadi pelaksana tugas.

Sumber : http://www.lampungtimurkab.go.id
Peta : http://arthalogistics.files.wordpress.com