Sejarah Kota Tasikmalaya

Sejarah berdirinya Kota Tasikmalaya sebagai daerah otonomi tidak terlepas dari sejarah berdirinya kabupaten Tasikmalaya sebagai daerah kabupaten induknya. Maka rangkaian sejarah ini merupakan bagian dari rangakaian perjalanan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya sampai terbentuknya Pemerintah Kota Tasikmalaya.

Pada waktu A. Bunyamin menjabat sebagai Bupati Tasikmalaya tahun 1976 sampai dengan 1981 tonggak sejarah lahirnya kota Tasikmalaya dimulai denngan diresmikannya Kota Administratif Tasikmalaya melalui peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1976 oleh Menteri Dalam Negeri H. Amir Machmud. Periwtiwa ini di tandai dengan penandatangan Prasasti yang sekarang terletak di depan gedung DPRD Kabupaten Tasikmalaya. Pada waktu yang sama dilantik pula Walikota Administratif Pertama yaitu Drs. H. Oman Roosman oleh Gubernur KDH Tingkat I Jawa Barat H. Aang Kunaefi.

Pada awal pembentukannya, wilayah kota Administratif Tasikmalaya meliputi 3 Kecamatan yaitu Cipedes, Cihideung dan Tawang dengan jumlah desa sebanyak 13 desa.

Berikut ini urtutan pemegang jabatan Walikotatif Tasikmalaya dari terbentuknya kota administratif sampai menjelang terbentuknya pemerintah Kota Tasikmalaya :

Berkat perjuangan unsur Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya yang dipimpin Bupati saat itu H. Suljana WH beserta tokoh masyarakat Kabupaten Tasikmalaya dirintislah pembentukan Kota Tasikmalaya dengan lahirnya tim sukses pembentukan Pemerintahan Kota Tasikmalaya yang diketuai oleh H. Yeng Ds. Partawinata SH. bersama tokoh - tokoh masyarakat lainnya. Melalui proses panjang akhirnya dibawah pimpinan Bupati Drs. Tatang Farhanul Hakim, pada tanggal 17 Oktober 2001 melalui Undang-undang Nomor 10 Tahun 2001, Kota Tasikmalaya diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden RI di Jakarta bersama-sama dengan kota Lhoksumawe, Langsa, Padangsidempuan, Prabumulih, Lubuk Linggau, Pager Alam, Tanjung Pinang, Cimahi, Batu, Sikawang dan Bau-bau.

Undang-undang Nomor 10 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Tasikmalaya, telah mengantarkan Pemerintah Kota Administratif Tasikmalaya melewati pintu gerbang Daerah Otonomi Kota Tasikmalaya untuk menjadi daerah yang mempunyai kewenangan untuk mengatur rumah tangga sendiri.

Pembentukan Pemerintah Kota Tasikmalaya tak lepas dari peran serta semua pihak maupun berbagai steakholder di daerah Kota Tasikmalaya yang mendukung pembentukan tersebut. Tentunya dengan pembentukan Kota Tasikmalaya harus ditindak lanjuti dengan menyediakan berbagai prasarana maupun sarana guna menunjang penyelenggaraan Pemerintah Kota Tasikmalaya.

Berbagai langkah untuk mempersiapkan prasarana, sarana maupun personil serta komponen-komponen lainnya guna menunjang penyelengaraan Pemerintahan Kota Tasikmalaya telah dilaksanakan sebagai tuntutan dari pembentukan daerah otonom itu sendiri.

Pada tanggal 18 Oktober 2001 pelantikan Drs. H. Wahyu Suradiharja sebagai PJ Walikota Tasikmalaya oleh Gubernur Jawa Barat dilaksanakan di Gedung Sate Bandung. Sesusuai Undang-Undang No. 10 Tahun 2001 bahwa wilayah Kota Tasikmalaya terdiri dari 8 Kecamatan dengan jumlah Kelurahan sebanyak 15 dan Desa sebanyak 54, tetapi dalam perjalanannya melalui Perda No. 30 Tahun 2003 tentang perubahan status Desan menjadi Kelurahan, desa-desa dilingkungan Pemerintah Kota Tasikmalaya berubah statusnya menjadi Kelurahan, oleh karena itu maka jumlah kelurahan menjadi sebanyak 69 kelurahan, sedangkan kedelapan kecamatan tersebut antara lain :
  1. Kecamatan Tawang
  2. Kecamatan Cihideung
  3. Kecamatan Cipedes
  4. Kecamatan Indihiang
  5. Kecamatan Kawalu
  6. Kecamatan Cibeureum
  7. Kecamatan Mangkubumi
  8. Kecamatan Tamansari
Sebagai salah satu syarat Pemerintah Daerah Otonom diperlukan alat kelengkapan lainnya berupa Lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Melalui surat keputusan No. 133 Tahun 2001 Tanggal 13 Desember 2001 Komisi Pemilihan Umum membentuk Panitia Pengisian Keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat KotaTasikmalaya (PPK-DPRD). Melalui proses dan tahapan-tahapan yang dilaksanakan PPK-DPRD Kota Tasikmalaya yang cukup panjang, maka pengangkatan anggota DPRD Kota Tasikmalaya disyahkan melalui Keputusan Gubernur Jawa Barat No. 171/Kep.380/Dekon/2002 Tanggal 26 April 2002, selanjutnya tanggal 30 April 2002 diresmikannya keanggotaan DPRD Kota Tasikmalaya yang tetama kali.

Pada tanggal 14 November 2002 dilantiknya Bp. Drs. H. Bubun Bunyamin sebagai Walikota Tasikmalaya, pelantikan Walikota tersebut adalah segabai puncak momentum dari pemilihan Kepala Daerah pertama di Kota Tasikmalaya sebagai hasil dari Tahapan proses pemilihan yang dilaksanakan oleh Legislatif.

Arti Lambang Kota Tasikmalaya

BENTUK DASAR LOGO
Bentuk dasar logo diambil dari bentuk tameng/Perisai yang sudah distilasi (penyederahanaan bentuk). Tameng adalah suatu alat untuk melindungi seseorang dari serangan musuh dan telah dibuktikan keampuhannya. Begitu juga pada logo ini tameng dimaksudkan sebagai wadah untuk melestarikan atau melindungi sumbol-simbol masyarakat Kota tasikmalaya.
KUBAH MASJID
Sebagai simbol Kota Santri.
Penerapan simbol ini sebagai perwujudan dari image atau citra yang sudah melekat di masyarakat, bahwa Kota Tasikmalaya sebagai Kota santri. Disamping itu sejak dahulu Kota Tasikmalaya dikenal sebagai kota yang paling banyak pesantrennya.
GUNUNG
Artinya : Kokoh dan Kuat
Merupakan simbol kekuatan masyarakat Kota Tasikmalaya dari segala guncangan dan gangguan. Gunung digambarkan lebih dari satu untuk mengingatkan kembali Kota Tasikmalaya sebagai Kota Sepuluh Ribu Bukit. Warna biru pada gunung bermakna kenangan atau panineungan.
BANGUNAN /PABRIK
Artinya : Pembangunan
Merupakan simbol keberhasilan Kota Tasikmalaya dari semua aspek kehidupan khususnya dibidang pembangunan. Terbentuknya Kota Tasikmalaya ini juga merupakan salah satu hasil dari perkembangan pembangunan. Penerpan simbol ini juga bermakna sebagai kota yang berkembang menuju kota industri. Jendela berjumlah Tujuh belas bermakna sebagai hari diresmikannya Kota Tasikmalaya yaitu tanggal, 17 Oktober 2001
BORDIR BUNGA
Artinya : Harum
Merupakan Simbol kemashuran Kota Tasikmalaya, sebagai dampak positif dari kehidupan masyarakatnya yang rajin dan kreatif, Kota Tasikmalaya menjadi harum dan dikenal. Warna Kuning Mengandung arti keemasan atau kejayaan.
ANYAMAN BAMBU
Artinya : Gotong Royong
Merupakan dasar kehidupan masyarakat Kota Tasikmalaya. Penerapan simbol ini sangat penting untuk mengingatkan kembali kepada masyarakat akan kebersamaan. Disamping itu juga masyarakat kota Tasikmalaya dikenal dengan kehidupan Gotong Royong.
PAYUNG GEULIS
Artinya : Pelindung
Merupakan simbol perlindungan hukum dari Pemerintah Kota Tasikmkalaya kepada masyarakat dan semua aset kehidupannya. Warna Merah dan Putih Melambangkan bendera yaitu sebagai simbol pemersatu antar etnis, suku dan Agama. Pegangan payung berjumlah lima melambangkan Pancasila sebagai palsafah Negara. Simbol gambanya di ambil dari salah satu hasil kerajinan masyarakat Kota Tasikmalaya.
Mengandung makna sebagai penghargaan terhadap nilai-nilai luhur / filosofi kehidupan masyarakat Kota Tasikmalaya.dengan Motto “ KOTA RESIK”.

Visi Kota Tasikmalaya
Dengan berlandaskan Iman dan Taqwa, Kota Tasikmalaya menjadi pusat perdagangan dan industri termaju di Priangan Timur tahun 2012

Misi Kota Tasikmalaya
  1. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang beriman dan bertaqwa
  2. Meningkatkan kesadaran hukum dan menegakkan supremasi hukum
  3. Menumbuhkan kekuatan ekonomi kota
  4. Mengembangkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan kota
  5. Mengelola Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup secara berkelanjutan
  6. Mengoptimalkan dan membangun sarana dan prasarana kota
Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 2 Tahun 2003 Tentang Rencana Strategis Kota Tasikmalaya Tahun 2002-2007

A. Luas Wilayah
Sesuai dengan Undang-Undang No. 10 Tahun 2001 tentang pembentukan Kota Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya memiliki wilayah seluas 17.156,20 Ha atau 171,56 km2 yang meliputi wilayah 8 Kecamatan, yaitu Kec. Cipedes, Cihideung, Tawang, Tamansari, Mangkubumi, Kawalu, Indihiang dan Cibeureum. Data ke-8 Kecamatan yang mencakup 69 Kelurahan sebagaimana Tabel di bawah ini :

Luas Wilayah Adminitratif Kecamatan Dan Jumlah Wilayah Adminitratif Kekurahan

No. Kecamatan Luas Wilayah
(km2)
Jumlah
Kelurahan
1
2
3
4
5
6
7
8
Cihideung
Cipedes
Tawang
Indihiang
Kawalu
Cibeureum
Tamansari
Mangkubumi
5,30
8,10
5,33
30,10
41,12
29,41
28,52
23,68
6
4
5
13
10
15
8
8

Jumlah : 171,56 69

B. Letak Geografis
Kota Tasikmalaya secara geografis memiliki posisi yang strategis, yaitu berada pada 108o 08' 38" - 108o 24' 02" BT dan 7o 10' - 7o 26' 32" LS di bagian Tenggara wilayah Propinsi Jawa Barat. Kedudukan atau jarak dari Ibukota Propinsi Jawa Barat, Bandung + 105, wilayah Kota Tasikmalaya berbatasan dengan :
  1. Sebelah Utara : Kab. Tasikmalaya dan Kab. Ciamis (dengan batas sungai Citanduy)
  2. Sebelah Barat : Kab. Tasikmalaya
  3. Sebelah Timur : Kab. Tasikmalaya dan Kab. Ciamis
  4. Sebelah Selatan : Kab. Tasikmalaya (batas sungai Ciwulan)
Penduduk
Jumlah penduduk Kota Tasikmalaya Tahun 2006 sebanyak 617.767 orang. Jumlah penduduk ini mengalami pertumbuhan sebesar 1,56% bila dibandingkan dengan jumlah penduduk Tahun 2005. Dilihat dari segi komposisinya, penduduk Kota Tasikmalaya lebih banyak laki-laki dari pada perempuan yaitu terdiri dari 309.842 orang laki-laki dan 307.925 orang perempuan dengan sex ratio sebesar 100,62.

Pertumbuhan penduduk yang tinggi mengakibatkan naiknya kepadatan penduduk pada Tahun 2006 yaitu sebesar 3.601 orang/km2. Kepadatan tertinggi terdapat di Kecamatan Cihideung sebesar 13.775 orang/km2 dan terendah terdapat di Kecamatan Kawalu yaitu sebesar 2.028 orang/km2. Kepadatan penduduk juga dapat dilihat dari rata-rata penduduk per rumahtangga yang mencapai 3,71 sehingga secara umum setiap rumahtangga memiliki 3 sampai dengan 4 orang anggota dalam rumahtangga.

Tenaga Kerja
Jumlah pencari kerja yang terdaftar selama Tahun 2006 di Dinas Kependudukan, Keluarga Berencana dan Tenaga Kerja Kota Tasikmalaya sebanyak 12.213 orang yang terdiri dari 6.675 laki-laki dan 5.538 perempuan. Pencari Kerja tersebut yang sudah ditempatkan sebanyak 934 orang yang terdiri dari 454 laki-laki dan 480 perempuan sedangkan pencari kerja yang belum ditempatkan sebanyak 11.279 orang terdiri dari 6.221 laki-laki dan 5.058 perempuan.

Berdasarkan pendidikan yang ditamatkan pencari kerja tersebut terdiri dari Sarjana sebanyak 2.100 orang, Sarjana Muda sebanyak 1.311 orang, SLTA sebanyak 8.027 orang, SLTP sebanyak 588 orang serta tamat SD dan tidak tamat SD sebanyak 151 orang.

Luas Daerah, Jumlah Penduduk Dan Rata-Rata Kepadatan Penduduk Tahun 2006
Kecamatan Luas Daerah
(km2)
Jumlah Penduduk
(orang)
Rata-rata Kepadatan Penduduk
Per km2 (orang)
Kawalu 41,12 83.403 2.028
Tamansari 28,52 58.852 2.064
Cibeureum 29,41 95.704 3.254
Tawang 5,33 66.823 12.537
Cihideung 5,30 73.007 13.775
Mangkubumi 23,68 78.506 3.315
Indihiang 30,10 83.955 2.789
Cipedes 8,10 77.517 9.570
Jumah : 171,56 617.767 3.601

Pendidikan
Peningkatan kualitas sumber daya manusia didukung oleh berbagai fasilitas dan tenaga pengajar yang memadai serta kesadaran masyarakat.

Sarana pendidikan yang ada di Kota Tasikmalaya pada tahun 2006 terdiri dari 1 Taman Kanak-kanak Negeri dan 62 TK Swasta, 88 sekolah RA Swasta, 253 SD Negeri dan 14 SD Swasta, 1 sekolah MI Negeri dan 47 sekolah MI Swasta, 21 SMP Negeri dan 22 SMP Swasta, 2 sekolah MTs Negeri dan 34 sekolah MTs Swasta, 9 SMA Negeri dan 16 SMA Swasta, 2 sekolah MA Negeri dan 17 sekolah MA Swasta serta 3 SMK Negeri dan 20 SMK Swasta

Tenaga Pengajar yang ada di Kota Tasikmalaya pada tahun 2006 sebanyak 294 Guru TK, 376 Guru RA, 3.061 Guru SD, 403 Guru MI, 1.509 Guru SMP, 666 Guru MTs, 874 Guru SMA, 365 Guru MA dan 661 Guru SMK.

Selain itu terdapat pula Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) di Kota Tasikmalaya yang menyelenggarakan kursus-kursus, pembinaan generasi muda, pembinaan keolah-ragaan dan program Dikmas.

Kesehatan
Untuk meningkatkan kesehatan kepada masyarakat diperlukan sarana kesehatan dan tenaga kerja kesehatan. Di Kota Tasikmalaya pada tahun 2006 tersedia rumah sakit umum pemerintah 1 buah, rumah sakit umum swasta 2 buah, rumah sakit bersalin swasta 5 buah, rumah bersalin pemerintah 1 buah , rumah bersalin swasta 2 buah, balai pengobatan tanpa tempat tidur 50 buah, puskesmas dengan tempat tidur 4 buah, puskesmas tanpa tempat tidur 14 buah, puskesmas pembantu (Pustu) 19 buah dan 692 buah Posyandu.

Tenaga kerja kesehatan yang tersedia yaitu 30 dokter umum, 13 dokter gigi, 300 paramedis perawatan dan 9 paramedis non perawatan

Agama
Mayoritas penduduk Kota Tasikmalaya beragama Islam, ini terlihat dari banyaknya jumlah pemeluk agama Islam di Kota Tasikmalaya yaitu 516.739 orang atau 83,65% dan banyaknya sarana peribadatan diantaranya 937 Mesjid, 1.536 Langgar dan 348 Mushola, sedangkan Gereja ada 14 buah dan Kelenteng 1 buah.

Untuk pembinaan akhlak tidak terlepas dari peran dan fungsi tokoh agama dan masyarakat seperti, Ulama, Mubaligh dan lain-lain. Di Kota Tasikmalaya terdapat 706 Ulama, 467 Mubaligh, 1.956 Khotib, 4 Penyuluh Agama dan 200 Penyuluh Honorer.

Selain itu untuk meningkatkan pendidikan agama Islam di Kota Tasikmalaya terdapat 214 Pondok Pesantren dengan 367 Kyai.

Madrasah
Masyarakat Kota Tasikmalaya memiliki kesadaran yang cukup tinggi dibidang pendidikan, hal ini didukung pula oleh fasilitas pendidikan yang ada diantaranya sekolah-sekolah yang berada di bawah naungan Departemen Agama, yaitu sebanyak 88 Madrasah Raudlatul Athfal, 48 Madrasah Ibtidaiyah Negeri dan Swasta, 36 Madrasah Tsanawiyah Negeri dan Swasta dan 19 Madrasah Aliyah Negeri dan Swasta

Kebudayaan
Upaya pelestarian nilai-nilai luhur budaya daerah Perlu dikembangkan untuk menciptakan tradisi masyarakat, khususnya masyarakat Kota Tasikmalaya yang mempunyai nilai jual (marketable). Pembinaan dan pengembangan yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode langsung kepada masyarakat bukan dari sisi pendidikan (edukatif) ke lembaga-lembaga pendidikan formal. Pembinaan dan pengembangan kepada masyarakat saat ini dilakukan oleh kantor pariwisata dan kebudayaan sedangkan pembinaan dan pengembangan ke lembaga-lembaga formal dilakukan oleh dinas pendidikan.

Potensi seni budaya Kota Tasikmalaya diantaranya adalah :

  • Angklung Badud
  • Calung
  • Tembang Sunda Cianjuran
  • Reog
  • Degung
  • Pencak Silat
  • Kuda Lumping
  • Bangkolung
  • Pedalangan/Wayang Golek
  • Qasidah Rebana dan Modern
  • Nasid
  • Teater
Objek Wisata
Obyek Wisata : Situ Gede

Alamat :

Desa Lingga Jaya Kec. Mangkubumi

Status Pengelola :

Pemkot

Luas Lahan :

470.000 m2

Tarif :

Rp. 1.000

Fasilitas :

Gazebo, Rakit, Parkir Luas, Perahu Bermotor






2 Obyek Wisata :

Taman Rekreasi Mangkubumi

Alamat :

Jl. Raya Singaparna KM. 7

Status Pengelola :

Swasta

Luas Lahan :

50.000 m2

Tarif :

Rp. 4.000

Fasilitas :

Kolam Renang, Taman Bermain, Cafetaria, Mushola, Gazebo, Sepeda Air.






3 Obyek Wisata :

Taman Rekreasi Mutiara Sukamulya

Alamat :

Jl. Sukamulya Indihiang

Status Pengelola :

Swasta

Luas Lahan :

7.864 m2

Tarif :

Rp. 2.000

Fasilitas :

Kolam Renang, Taman, Mainan Anak-anak, Sepeda Air, Cafetaria, Mushola, Locker, R. Tunggu






4 Obyek Wisata :

Makam Syeh Abdul Ghorib

Alamat :

Desa Gunung Gede Kawalu

Luas Lahan :

20.000 m2

Fasilitas :

Saung






5 Obyek Wisata :

Taman Rekreasi Karang Resik

Alamat :

Jl. Mohammad Hatta

Status Pengelola :

Swasta

Luas Lahan :

40.000 m2

Tarif :

Rp. 1.500

Fasilitas :

Kolam Renang, Taman Gazebo, Sepeda Air, Mushola.






6 Obyek Wisata :

Makam Pubadilaya

Alamat :

Pulau Situ Gede

Status Pengelola :

Pemkot






7. Obyek Wisata :

Dalem Sakarembong

Alamat :

Jl. Bantarsari Indihiang

Luas Lahan :

70 m2






8 Obyek Wisata :

Patilasan Purbasari

Alamat :

Kel. Purbaratu Cibeureum

Luas Lahan :

140 m2






9 Obyek Wisata :

Lingga Yoni

Alamat :

Kel. Sukamaju Kidul

Status Pengelola :

Pemkot

Luas Lahan :

169 m2

Peta Kota Tasikmalaya


Sumber :
http://www.tasikmalayakota.go.id