Di daerah pegunungan sekitar Kintamani, terdapat Gunung Batur dengan danau kawah yang dalam dan mata air panas alami yang ada di Toyabungkah. Udara pegunungan yang sejuk disertai pemandangan ke seluruh arah, sama indahnya dengan keberadaan beberapa pura penting, yang telah membuat Kintamani menjadi salah satu tempat yang tidak terlupakan dalam agenda wisatawan Bali.
Gunung Batur adalah salah satu gunung berapi kecil, namun letaknya berada di tengah-tengah kawah besar berdiameter 14 Km. Selain itu, Gunung Batur bersebelahan dengan Danau Batur yang berbentuk sabit yang dikelilingi tembok tinggi pinggiran kawah. Ukuran kecuraman kawah akan membuat Anda membayangkan letusan dahsyat dari Gunung Batur yang terjadi sepuluh ribu tahun yang lalu.
Gunung ini masih aktif sampai sekarang seperti penduduk Bali yang masih mengingat letusan yang terjadi pada tahun 1917 tersebut dimana letusan tersebut telah mengambil ribuan nyawa dan menghancurkan ratusan rumah penduduk Desa Batur Tua yang berada di dasar kaldera Batur. Selajutnya masyarakat yang masih hidup akhirnya mengungsi ke Desa Batur yang sekarang (Kalangayar, yang berarti tempat yang baru.) Pura Ulundanu Batur yang sebelumnya juga berada di dasar kaldera di sebelah selatan Gunung Batur turut dipindahkan ke tempatnya yang sekarang.
Pesona yang ditawarkan disini lebih banyak kepada wisata pemandangan alam. Pemandangan alamnya yang berupa kombinasi pemandangan Danau Batur dan Gunung Batur yang berdiri di tengah-tengah kaldera membuat daerah ini menjadi salah satu tujuan wisata paling favorit di Bali
Jika anda mempunyai waktu lebih dan suka petualangan atau fotografi, ada baiknya anda menginap di daerah sekitar Gunung Batur untuk kemudian besoknya melakukan pendakian Gunung Batur atau kaldera Batur di sebelah timur Gunung Batur sambil menikmati indahnya matahari terbit yang muncul dari balik Gunung Rinjani di Lombok.
Obyek wisata Kintamani dapat dicapai sekitar 2 jam perjalanan dari Denpasar atau Kuta. Bisa juga anda lewati ketika Anda inging berwisata ke Lovina.
Penginapan
Terdapat beberapa tempat penginapan mulai dari hotel berbintang sampai dengan jenis home stay di Kintamani. Anda dapat memilih salah satunya untuk menginap sesuai dengan budget Anda. Salah satu penginapan yang cukup baik di sekitar Kintamani adalah Penginapan Lakeside Cottages dan Under the Volcano II, yang berlokasi di Toyabungkah.
Restoran
Di Penelokan (tempat melihat-lihat), terdapat beberapa restoran, dimana Anda dapat beristirahat dan mendapatkan menyantap makanan yang sesuai dengan selera Anda.
Oleh-oleh khas Kintamani.
Kintamani terkenal dengan mascot jeruknya. Jeruk bias menjadi alternative oleh-oleh ketika Anda mengunjungi Kintamani. Tapi banyak juga bertebaran took-toko souvenir sepanjang perjalan Denpasar-Kintamani terutama yang melewati jalur Tampaksiring.
Apa yang menarik di Kintamani?
Wisata Trekking & Hiking di Gunung Batur atau Kaldera Batur
Jika anda punya waktu cukup dan suka petualangan kecil, ada baiknya anda menyempatkan diri menginap satu hari di Toya Bungkah untuk selajutnya mendaki ke puncak Gunung Batur untuk melihat matahari terbit. Anda dapat melakukan trekking ini dengan cara meminta pada sebuah kelompok guide lokal atau pelayanan wisatawan yang terdapat disana. Baca juga disini untuk artikel tentang wisata trekking Kalder Batur
Mengunjungi wisata kuburan Desa Trunyan
Desa Trunyan, merupakan salah satu Desa Tua, sering juga disebut Bali Aga atau Bali Mula. Masyarakat Desa Trunyan masih sangat memegang kuat tradisinya, terutama tradisi penguburan mayat. Penguburan mayat di Trunyan tidak dilakukan sebagaimana layaknya masyarakat di daerah lain menguburkan mayat. Mayat-mayat disana cuma dibungkus kain kafan selajutnya ditaruh di atas tanah dengan dikelilingi oleh “ancak saji” anyaman dari bamboo yang dibentuk sedemikian rupa, kemudian dipancangkan di sekeliling mayat. Hal yang unik adalah, meski mayat tidak ditanam dalam tanah, namun tidak mengeluarkan bau sedikit pun. Masyarakat percaya, bahwa bau mayat itu dinetralisir oleh pohon taru menyan yang tumbuh besar di areal pemakaman Desa Trunyan.
Menurut cerita masyarakat, jaman dahulu kala mayat sengaja tidak ditanam untuk menghalangi bau pohon taru menyan yang konon menyebar sampai ke Jawa. Karena raja yang berkuasa di Trunyan pada waktu itu takut daerahnya diserang lantaran harumnya pohon taru menyan, maka beliau berinisiatif menetralisir bau kelewat harum itu dengan tidak mengubur mayat masyarakat yang meniggal. Akhirnya sampai sekarang tradisi itu masih dipegang teguh oleh masyarakat.
Menikmati air panas alami di Toyabungkah
Toya Bungkah merupakan salah satu kawasan yang mempunyai air panas alami di Bali. Sampai-sampai pujangga sekaliber Sutan Takdir Alisjahbana mendirikan sebuah rumah yang selajutnya dipakai ajang seni oleh masyarakat sekitarnya pada tahun 70-80an. Ada dua macam air panas di sana, yang pertama dikelola oleh Yayasan milik Desa Adat Batur, sedangkan yang satu lagi dikelola oleh perusahaan. Ada baiknya anda coba air panas ini, karena dengan suhu yang mencapai 30-45 derajat air panas Toyabungkah dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit kulit.
Mengunjungi Pura Ulundanun Batur
Pura Ulun Danu Batur, letaknya dekat dengan Desa Batur. Ini adalah pura terpenting setelah Besakih. Pura Batur merupakan salah satu pura Kahyangan Jagat, yaitu pura-pura terpenting di Pulau Bali. Sangat baik dikunjungi setiap waktu sepanjang tahun, khususnya selama Odalan, yang biasa terjadi pada Bulan Maret namun tergantung pada bulan purnama, dimana didedikasikan pada Dewi Danu. Danau Batur dipercaya sebagai sumber irigasi seluruh pulau Bali.
Sumber : http://www.wisatabali.net