Pariwisata, Andalan Baru Malaysia

Malaysia - Jika Anda melancong ke Genting Highlands, Malaysia, cobalah singgah di lantai II Hotel Highlands. Di sana tertampang tulisan "Hollywood Kasino Genting" yang letaknya persis di depan tangga. Pada lantai II itu disediakan jalur khusus bagi para peminat judi untuk menuju ke lokasi perjudian yang terletak di lantai III hotel tersebut.

Untuk melewati jalur itu menuju lantai III, peminat judi akan diperiksa petugas menggunakan detektor. Mereka yang dikategorikan tidak pantas bermain judi takkan diperkenankan menuju ke lantai III.

Permainan kasino di Genting Highlands sudah lama berkembang. Usaha yang dilegalkan itu dibuka selama 24 jam. Para pemainnya bukan hanya warga Malaysia, tetapi juga dari China, Taiwan, Hongkong, Singapura, Indonesia, dan negara lainnya.

Menurut Menteri Pariwisata Malaysia Datuk Seri Tengku Adnan B Tengku Mansor, Pemerintah Malaysia tidak pernah menggalakkan kasino. Akan tetapi, Malaysia termasuk negara majemuk, yang masyarakatnya terdiri atas berbagai suku dan agama.

Ada suku tertentu di Malaysia yang tidak melarang warganya bermain kasino. "Maka, kami (pemerintah) pun membolehkan adanya kasino di Genting. Usaha itu milik dan dikelola swasta dan pemerintah mendapatkan pajak dari kasino. Akan tetapi, warga Malaysia yang beragama Islam dilarang keras bermain kasino," kata Tengku Adnan yang adalah suami bintang film Indonesia, Enny Beatrice.

Genting Highlands yang dibangun sejak tahun 1970-an itu sebetulnya tak hanya terkenal dengan kasino. Kawasan pariwisata yang terletak di puncak bukit itu juga menawarkan pesona lain berupa aneka permainan yang mirip Dunia Fantasi di Ancol, Jakarta.

Setiap tahun, wisatawan domestik dan asing yang datang ke Genting tak kurang dari lima juta orang. Pada tahun 2006, wisatawan asing yang berkunjung ke Malaysia mencapai 17,54 juta dengan devisa yang diraih sebesar 37 milliar ringgit (RM). Untuk tahun 2007, ditargetkan 21 juta wisatawan dengan pendapatan 44,5 milliar RM.

Dukungan terpadu
Pariwisata telah dijadikan salah satu sektor andalan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Malaysia. Alasannya, melalui pariwisata akan terjadi sejumlah hal, yakni wisatawan yang datang membawa uang yang dipakai untuk menyewa hotel dan berbelanja. Ada pula bertransaksi bisnis. Jika wisatawan itu tertarik dengan sebuah produk atau lokasi tertentu, tidak tertutup kemungkinan dilakukan investasi.

"Jadi, industri pariwisata memiliki efek domino yang besar yang dinikmati semua lapisan masyarakat, termasuk para perajin di pedesaan. Itu sebabnya, pemerintah dan pihak swasta di Malaysia amat serius menggarap industri ini," ujar Tengku Adnan.

Untuk itu, telah dilakukan sejumlah hal mendasar. Pertama, pemerintah membangun infrastruktur dasar, seperti jalan raya, listrik, telepon dan air bersih yang berkualitas menuju lokasi wisata. Para investor membangun hotel dan sarana lainnya yang dibutuhkan wisatawan.

Kedua, pemerintah membentuk tiga lembaga sebagai pendukung utama, yakni Kementerian Pariwisata menangani kebijakan, sedang Malaysia Tourisme Promotion Board bertugas melakukan promosi wisata. Ada pula Special Tourisme Fund yang memberi kredit untuk memajukan pariwisata dan usaha pendukung lainnya. Dana yang disediakan tiga miliar RM.

Untuk pedagang kecil, seperti perajin, diberikan kredit maksimal 20 juta RM per orang. Perusahaan besar mendapat pinjaman minimal 20 juta RM. Para investor dan perajin juga diberi insentif berupa keringanan pembayaran pajak pendapatan.

Ketiga, Malaysia Tourisme Promotion Board melakukan promosi ke berbagai negara. Promosi itu dilakukan melalui pembentukan kantor perwakilan Malaysia Tourisme Promotion Board. Kini, perwakilan lembaga itu tersebar di 31 kota di 22 negara dan 12 kota di Malaysia.

Promosi juga dilakukan melalui pemasangan iklan di televisi dan media cetak di berbagai negara, seperti dalam iklan jaringan televisi internasional, CNN. Di sana, muncul Michelle Yeoh, bintang film Malaysia yang pernah main dalam film agen rahasia Inggris 007 bersama Pierce Brosnan dalam The World is Not Enough. Dia mempromosikan Malaysia sebagai The Trully Asia.

"Kami mengkalim Malaysia sebagai The Trully Asia karena di negara ini bermukim tiga rumpun besar dari masyarakat Asia, yakni China, India, dan Melayu yang semuanya diakui dan dihormati eksistensinya. Jadi, dengan datang ke Malaysia, wisatawan bisa melihat tradisi dan kebudayaan dari sebagian besar masyarakat Asia," ujar Tengku Adnan.

Tatap masa depan
Lantas, obyek apa yang dijual Malaysia untuk menjaring wisatawan asing? Sebetulnya di luar Menara Kembar Petronas di di Kuala Lumpur dan sirkuit internasional Sepang yang menjadi arena balap mobil bergengsi Formula 1, obyek wisata yang diandalkan Malaysia tak jauh berbeda dengan yang ada di Indonesia.

Bahkan, khusus kekayaan obyek kebudayaan, keindahan bawah laut, dan kerajinan, Malaysia jauh kalah dibandingkan Indonesia. Akan tetapi, Malaysia selalu unggul dalam konsistensi, keseriusan, dan kreativitas menggarap sebuah obyek menjadi pusat wisata yang dapat menjaring banyak wisatawan asing.

"Jujur, saya kagum dengan kekayaan kebudayaan, dan keindahan laut di Indonesia. Soal itu, kami (Malaysia) kalah dibandingkan dengan Indonesia. Orang Indonesia juga mahir mengukir. Namun, sayang kurang dikembangkan secara optimal," kata Direktur Institute of Strategic and International Studies (ISIS) Mahani Zainal Abidin.

Untuk menjaring wisatawan asing, Malaysia kini tidak lagi semata-mata mengandalkan keindahan alam. Mereka mulai mengemas pariwisata dipadukan dengan kesehatan, pendidikan, dan olahraga. Itu sebabnya dibangun rumah sakit dan perguruan tinggi berkualitas internasional, tetapi bertarif lokal, seperti di Selangor, Kuala Lumpur, dan Johor.

Ada juga wisata olahraga, yakni arena balap mobil F1, dan dibangun pula puluhan lapangan golf. Ada pula pembangunan kota wisata terpadu, seperti di Sunway Langoon, Pelating Jaya, untuk jaring warga asing yang gemar berbelanja. Di kawasan seluas 800 hektar itu tersedia pula hotel dan resor berbintang lima, taman bermain theme park, termasuk surf-wave pool terbesar di dunia, dan tempat bermain boling, bioskop, dan rumah sakit.

Malaysia memang sangat serius mengembangkan pariwisata. Ditargetkan, tahun 2010 wisatawan asing yang berkunjung ke negara itu minimal 24 juta orang dan meraih pendapatan 55 miliar RM.

Sumber: www.kompas.com 22 Spetember 2007