Museum Wangsit Mandala Siliwangi merupakan sebuah museum senjata yang berada di Bandung, Jawa Barat.
Nama Siliwangi sendiri adalah seorang pendiri Kerajaan Pajajaran yang kekuasaanya tak terbatas, konon raja yang arif dan bijaksana serta wibawa dalam menjalankan roda pemerintahaan, sedangkan arti Mandala Wangsit adalah sebuah tempat untuk menyimpan amanat, petuah atau nasihat dari pejuang masa lalu kepada generasi penerus melalu benda-benda yang ditinggalkannya.
Nama jalan tempat museum ini, Jl. Lembong, diambil dari nama Letkol Lembong, salah satu prajurit Siliwangi yang menjadi korban dalam Peristiwa Kudeta Angkatan Perang Ratu Adil. Sebelumnya jalan itu bernama Oude Hospitaalweg.
Pada tanggal 23 Januari 1950 pukul 09.00 pagi, Pasukan "Angkatan Perang Ratu Adil" (APRA) dengan kekuatan sekitar 800 orang yang terdiri dari pasukan KNIL meyerbu kota Bandung dari arah Utara dan Cimahi
Peyerbuan yang dipimpin oleh Kapten Raymod Westerling, Westerling terkenal berdarah dingin dan membunuh ratusan orang-orang pribumi, Pada Saat teror penyerbuan pasukan pengacau APRA itulah tewas salah satu prajurit Siliwangi yang bernama Letkol Lembong, yang kemudian namanya diabadikan menjadi jalan dimana tempat museum ini berdiri mengantikan nama jalan sebelumnya yaitu Oude Hospitaalweg.(MKA)
Bangunan yang memiliki gaya arsitektur late romanticism dulu nya merupakan bagunan belanda yang dibangun tahun 1910-1915 oleh kolonial belanda sebagai tempat tinggal perwira belanda, setelah kemerdekaan diambil alih oleh pasukan siliwangi dan digunakan sebagai markas Diusisi Siliwangi (Militaire Akademie Bandung) pada tahun 1949-1950.
Bangunan ini berdiri diatas tanah seluas 4.176 m2 dengan luas bangunan 1.674 m2. Pada tanggal 23 Mei 1966 bangunan ini digunakan sebagai Museum Wangsit Mandala Siliwangi oleh Panglima Divisi Siliwangi ke 8 Kolonel Ibrahim Adjie.
Pada Tahun 1979 dibangun gedung baru tingkat 2 yang diresmikan 10 November 1980 oleh Pangdam Siliwangi ke 15 Mayjen Yoga sugama dan Prasastinya di tandatangai oleh Presiden RI ke 2 Soeharto.
Koleksi Museum adalah benda-benda yang digunakan oleh pasukan Kodan Siliwangi, dari senjata primitif seperti tombak, panah, keris kujang, dan bom molotov, sampai dengan senjata modern seprti panser rel (Made in Indonesia), Meriam, dan kendaraan lapis baja.
Koleksi Museum adalah benda-benda yang digunakan oleh pasukan Kodan Siliwangi, dari senjata primitif seperti tombak, panah, keris kujang, dan bom molotov, sampai dengan senjata modern seperti panser rel (buatan Indonesia), meriam, dan kendaraan lapis baja.
Sumber :
http://travelogue.multiply.com
http://jalanyu.blogspot.com
Photo : http://wisata.portalbandung.com
Nama Siliwangi sendiri adalah seorang pendiri Kerajaan Pajajaran yang kekuasaanya tak terbatas, konon raja yang arif dan bijaksana serta wibawa dalam menjalankan roda pemerintahaan, sedangkan arti Mandala Wangsit adalah sebuah tempat untuk menyimpan amanat, petuah atau nasihat dari pejuang masa lalu kepada generasi penerus melalu benda-benda yang ditinggalkannya.
Nama jalan tempat museum ini, Jl. Lembong, diambil dari nama Letkol Lembong, salah satu prajurit Siliwangi yang menjadi korban dalam Peristiwa Kudeta Angkatan Perang Ratu Adil. Sebelumnya jalan itu bernama Oude Hospitaalweg.
Pada tanggal 23 Januari 1950 pukul 09.00 pagi, Pasukan "Angkatan Perang Ratu Adil" (APRA) dengan kekuatan sekitar 800 orang yang terdiri dari pasukan KNIL meyerbu kota Bandung dari arah Utara dan Cimahi
Peyerbuan yang dipimpin oleh Kapten Raymod Westerling, Westerling terkenal berdarah dingin dan membunuh ratusan orang-orang pribumi, Pada Saat teror penyerbuan pasukan pengacau APRA itulah tewas salah satu prajurit Siliwangi yang bernama Letkol Lembong, yang kemudian namanya diabadikan menjadi jalan dimana tempat museum ini berdiri mengantikan nama jalan sebelumnya yaitu Oude Hospitaalweg.(MKA)
Bangunan yang memiliki gaya arsitektur late romanticism dulu nya merupakan bagunan belanda yang dibangun tahun 1910-1915 oleh kolonial belanda sebagai tempat tinggal perwira belanda, setelah kemerdekaan diambil alih oleh pasukan siliwangi dan digunakan sebagai markas Diusisi Siliwangi (Militaire Akademie Bandung) pada tahun 1949-1950.
Bangunan ini berdiri diatas tanah seluas 4.176 m2 dengan luas bangunan 1.674 m2. Pada tanggal 23 Mei 1966 bangunan ini digunakan sebagai Museum Wangsit Mandala Siliwangi oleh Panglima Divisi Siliwangi ke 8 Kolonel Ibrahim Adjie.
Pada Tahun 1979 dibangun gedung baru tingkat 2 yang diresmikan 10 November 1980 oleh Pangdam Siliwangi ke 15 Mayjen Yoga sugama dan Prasastinya di tandatangai oleh Presiden RI ke 2 Soeharto.
Koleksi Museum adalah benda-benda yang digunakan oleh pasukan Kodan Siliwangi, dari senjata primitif seperti tombak, panah, keris kujang, dan bom molotov, sampai dengan senjata modern seprti panser rel (Made in Indonesia), Meriam, dan kendaraan lapis baja.
Koleksi Museum adalah benda-benda yang digunakan oleh pasukan Kodan Siliwangi, dari senjata primitif seperti tombak, panah, keris kujang, dan bom molotov, sampai dengan senjata modern seperti panser rel (buatan Indonesia), meriam, dan kendaraan lapis baja.
Sumber :
http://travelogue.multiply.com
http://jalanyu.blogspot.com
Photo : http://wisata.portalbandung.com