Museum Perjuangan Bogor


Latar Belakang dan Sejarah
Museum Perjuangan Bogor didirikan atas hasil musyawarah para tokoh pejuang Bogor dengan maksud untuk mewariskan semangat dan jiwa juang serta nilai-nila 45 kepada generasi sekarang dan yang akan datang. Gedung ini dibangun pada tahun 1879 milik seorang pengusaha Belanda yang bernama Wilhelm Gustaf Wissner. Gedung ini diantaranya digunakan sebagai tempat pergerakan nasional pada tahun 1935, tahun 1942 sebagai gudang oleh tentara Jepang untuk menyimpan barang-barang milik intermiran Belanda, dan juga digunakan untuk menyambut dan mempertahankan kemerdekaan RI pada tahun 1945. Pada tanggal 20 Mei 1958 gedung ini dihibahkan dari pemiliknya yang terakhir yaitu Umar Bin Usman Albawahab menjadi Museum Perjuangan Bogor.

Museum Perjoangan Bogor sebenarnya memiliki makna khusus bagi para pejuang yang pernah membela kemerdekaan 1945 silam. Bukti-bukti perjuangan pejuang kemerdekaan tersimpan rapi di Museum Perjoangan Bogor.

“Pahlawan terbaring bersimpah darah, sunyi tanpa sepatah kata, hening tiada keluh dan kesah untuk nusa bangsa dan negara. Dipersembahkan kepada para pahlawan muda remaja yang gugur dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia 1945. Para siswa SMP/Tjoe Gakko Bogor.

Achmad Daniel dan Banteng Soeroso yang gugur di Cibeber, Aminta, Mochtar dan Soemirat gugur di Karangtengah, Bantamer gugur di Cipelang, Tahromi gugur di Gunungpuyuh, Atje gugur/hilang di Kalibata dan lain-lain yang tak dikenal. Dari rekan-rekanmu eks siswa SMP/Tjoe Gakko Bogor, November 1987”

Kata-kata di atas tertanam kuat di salah satu batu nisan yang berdiri tegak di halaman depan Museum Perjoangan Bogor dan menjadi saksi bisu kekokohan pejuang dari Kota Hujan saat merebut kemerdekaan serta mengusir penjajah dari bumi Pajajaran.

Bahkan, kata-kata itu menjadi simbol rasa nasionalisme bagi beberapa orang yang pernah ikut berjuang merebut kemerdekaan. Museum Perjoangan pun menjadi simbol kebangkitan rasa nasionalisme bagi siapa pun yang mencoba datang ke museum di Jalan Merdeka ini.

Koleksi
Berbagai koleksi mata uang, senjata, baik tradisional maupun modern yang pernah digunakan untuk bertempur melawan penjajah, tersimpan rapi dan menjadi koleksi khusus di museum yang diresmikan 10 November 1957 oleh Komandan Korem 061/Suryakancana Letkol Isak Juarsa.

Tak hanya koleksi senjata dari berbagai ukuran yang masih terawat. Berbagai replika keheroikan beragam pertempuran yang pernah terjadi di wilayah Bogor kurun waktu 1945-1950 juga tersimpan rapi di museum tersebut.

Lokasi Museum
Jalan Merdeka No.56, Bogor, Jawa Barat
Telepon : 0251- 9135879
Faks : 0251- 326377

Transportasi
Jarak tempuh dari Bandar Udara : 70 km
Jarak tempuh dari pelabuhan : 50 km
Jarak tempuh dari terminal : 7 km (terminal bis Bogor, Baranangsiang)
Jarak dari stasiun KA : 3 km (stasiun KA Bogor)

Organisasi
Jumlah Pegawai 8 orang terdiri dari:
Kurator = 1 orang
Konservator = 1 orang
Preparator = 1 orang
Bimbingan edukasi = 1 orang
Tenaga fungsional = 1 orang
Bagian administrasi = 1 orang
Bagian keamanan = 1 orang
Cleaning service = 1 orang,

Program Museum
Bimbingan, pameran keliling, workshop dan seminar

Jadwal Kunjungan
Sabtu s.d. Kamis, Pukul 09.00-14.00

Harga Tiket
Dewasa =Rp.2.000,00
Anak-anak =Rp.1.000,00
Rombongan =Discount 20 %

Fasilitas
Ruang pameran tetap
Ruang auditorium
Ruang Penyimpanan koleksi
Ruang administrasi
Toilet
Peralatan dokumentasi

Sumber :
http://www.museum-indonesia.net
http://www.radar-bogor.co.id

Photo : http://www.bogornews.com