Latar Belakang
Museum Sri Baduga mulai didirikan pada tahun 1974 dengan menggunakan bangunan lama bekas Kawedanan Tegallega. Museum tersebut diresmikan pada tanggal 5 Juni 1980 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Daoed Yoesoef.Penamaan museum Sri Baduga didasarkan pada Kepmendikbud nomor 02223/0/1990, tanggal 4 April 1990. Nama tersebut diambil dari gelar raja Pajajaran yang memerintah di Jawa Barat tahun 1474-1513M. Adapun nama lengkap gelar tersebut adalah Sri Baduga Maharaja Ratu haji Di Pakuan Pajajaran, sebagaimana tertulis di Prasasti Batutulis. Bogor
Koleksi
Museum Sri Baduga yang terletak di Jl. B.K.R No. 185 adalah sebuah Museum yang menyimpan benda-benda alam Natural Material yang sampai tahun 2005 telah mengumpulkan sedikitnya 893 buah koleksi.
Koleksi Museum Sri Baduga terdiri dari 10 jenis klasifikasi yaitu dari 10 jenis antara lain :
- Geologika/geografika
- Biologika
- Etnografika
- Arkeologika
- Historika
- Numismatika/heraldika
- Filologika
- Keramologika
- Senirupa
- Teknologika
Di Museum ini terdapat tiga lantai yang megoleksi benda-benda sejarah yang siap membantu para pengunjung, untuk mengarungi sejarah dan budaya Jabar. Adapun dilantai pertama menampilkan kekayaan alam, meliputi flora dan fauna dan berbagai jenis buatan dan bahan galian. Diantaranya, peta plestosen yang mengungkap sejarah dataran Indonesia. Seperti, fosil dalam bentuk maket tergambar juga peristiwa geologis terbentuknya danau Bandung sekitar 6000 tahun yang lalu akibat tersumbatnya sungai Citarum Purba karena letusan Gunung tangkuban Perahu. Serta terdapat juga hasil budaya dari masa prasejarah berupa arca dan prasasti.
Adapun yang terdapat dilantai kedua menampilkan, profil masyarakat tradisinal sunda dan hasil budayanya. seperti, perkampungan Sunda, Arsitektur Sunda, Upacara religi perlengkapan rumah tangga serta pengetahuan dan bahasa Perjuangan Rakyat Jawa Barat terhadap kolonialisme yang divisualisasikan melalui poto-poto dan lukisan.
Sedangkan untuk lantai ketiga menampilkan, penataan ruangan yang biasa terdapat dalam satu rumah. Seperti, ruang tamu, tidur, makan dan dapur.
Selain itu, juga ditampilkan berbagai jenis peralatan seni. Seperti, suling, kacapi, gamelan, seni wayang beber, golek dan kulit. Serta terdapat juga peralatan tradisional teknologi. Seperti, bengkel kerja pertukangan mas, perunggu, dan gerabah. (BB-07)
Lokasi Museum
Jalan BKR, nomor 185, Bandung, Jawa Barat
telepon 022-5210976
faksimile: 022-5223214
Kelurahan Pelindung Hewan
Kecamatan Astaanyar,Kota Bandung, Propinsi Jawa Barat.
Transportasi
- Jarak dari Bandar udara 3 km (Bandara Husein Sasatranegara)
- Jarak dari stasiun KA 2 km (stasiun KA Bandung)
- Jarak dari terminal bis 750 m (terminal Bus Leuipanjang)
Organisasi
Balai Pengelolaan Museum Negeri Sri Baduga berada di bawah Pemerintah Propinsi Jawa Barat, di bawah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.
Jadwal Kunjungan
Museum buka dari pukul 08.00-15.00.
Buka pada Hari Senin - Minggu.
Kecuali hari libur nasional museum tutup.
Harga Tiket
A. Dewasa: Rp 2000
B. Anak-anak: Rp 1000
C. Rombongan dewasa Rp 2000
D. Rombongan/mahasiswa: Rp 2000
E. pelajar/anak-anak: Rp 1000
F. Mahasiswa: Rp Rp 2000
G. rombongan lebih 40 orang ada diskon 10%
Fasilitas
- Ruang pameran tetap
- Ruang pameran temporer
- Ruang auditorium
- Ruang perpustakaan
- Ruang laboratorium/konservasi
- Toilet
- Ruang storage
- Ruang bengkel/preparasi
- Ruang administrasi
- Kantin/kafetaria
- Ruang keamanan
Program Museum
- Pemanduan pengunjung
- Sosialisasi
- Pameran keliling
- Pameran temporer
- Ceramah/seminar
- Lomba-lomba
Sumber :
http://www.museum-indonesia.net
http://www.beritabandoeng.com
Photo : http://tutinonka.files.wordpress.com