Asal-Usul Berdirinya Kabupaten Indramayu

Oleh: Dini Ayu Lestari
SMAN 7 Cirebon

A. Pendahuluan
1.
Latar Belakang
Kita telah mengetahui bahwa sejarah adalah sesuatu pembelajaran
yang sangat penting untuk kita semua, agar dimasa yang akan datang kita menjadi lebih baik lagi.

Melihat berbagai fakta yang terjadi saat ini, tidak sedikit para remaja yang belum memahami dan mengerti mengenai peristiwa sejarah yang ada didaerahnya masing-masing, seperti asal-usul daerah sendiri . Hal ini diakibatkan oleh arus globalisasi yang telah mengglobal dan kurangnya sosialisasi, sehingga generasi penerus kurang memahami dan mengetahui asal-usul daerahnya sendiri.

Memahami dan mengerti akan asal-usul suatu daerah, apalagi daerah kita sendiri, dapat menjadi lebih menghargai perjuangan para pendiri dan berusaha untuk menjaga dan melestarikannya.

2. Tujuan Penulisan
Untuk mengenal dan mengetahui letak dan iklim Kabupaten Indramayu.
Untuk mengetahui asal usulnya berdirinyaka Kupaten Indramayu.
Untuk mengetahui perkembangan Kabupaten Indramayu dimasa sekarang.
Untuk menghargai para pendiri dan unuk menjaga serta melestarikan Kabupaten Indramayu.
Untuk lebih mengenal peristiwa sejarah yang ada disekitar kita yaitu di Indramayu.
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan kita mengenai keberagaman peristiwa sejarah local yang ada di sekitar kita, yaitu di Kabupaten Indramayu.

3. Perumusan Masalah
Bertolak dari latar belakang dan tujuan, penulis bermaksud membahas mengenai asal-usul berdirinya Kabupaten Indramayu. Untuk mengkaji hal tersebut, perlu diadakan pembatasan masalah. Pokok permasalahan tersebut sepertidi bawah ini :

Dimanakah letakKabupaten Indramayu ?
Bagaimanakah keadaan iklim Kabupaten Indramayu?
Bagaimanakah asal-usul berdirinya Kabupaten Indramayu ?
Bagaimanakahperkembangan Kabupaten Indramayu hingga saat ini ?

4. Kerangka Teori
a. Landasan Teori
Menurut Asepsaiba yang di kutip darisalah satusitus , jabar.go.id sekitar 98,70% wilayah Indramayu bagian barat daya dan utara terletak pada ketinggian 0-3 meter diatas permukaan laut dan berdasarkan klasifikasi Schmidt dan Ferguson, wilayah Indramayu termasuk pada type D (iklim sedang)

b. Hipotesis
Berdasarkan perkembangan zaman dan arusglobalisasi yang semakin kencang, tidak sedikit para remaja yang belum memahami dan mengerti mengenai peristiwa sejarah yang ada didaerahnya masing-masing, seperti asal-usul daerahnya sendiri. Hal ini dapat terjadi, karena kurangnya pelestarian sejarah dan kebudayaan dari masa kemasa dan kurangnya sikap ingin tahu dari diri remaja itu sendiri, sehingga tidak sedikit para remaja yang belum memahami dan mengerti mengenai peristiwa sejarah yang ada di daerahnya masing-masing , seperti asal-usul daerahnya sendiri. Memahami dan mengerti akan asal-usul suatu daerah, kita dapat menjadi lebih menghargai perjuangan para pendiri dan berusaha untuk menjaga dan melestarikannya

5. MetodePenelitian
Dalam pembuatan karya ilmiah ini, saya menggunakanmetode penelitian deskriptif , yaitu penelitian yang langsung kelapangan dengan mewawancarai nara sumber, yaitu seorang tokoh yang dianggap mengetahui asal-usul berdirinya Kabupaten Indramayu.

6. Sumber Data
Sumber data yang diperoleh karya ilmiah ini, berasal dari dua sumber , yaitu :
Sumber data primer yaitu data yang diperoleh melalui wawancara kepada nara sumber , yaitu Bapak Cardi (guru Bahasa Indramayu).

Sumber data skunder yaitu data diperoleh dengan cara mengambil referensi dari berbagai situs di internet , diantaranya www.jabar.go.id dan www.indramayu.com dan buku-buku kesejarahan.

B. Pembahasan
1. Letak Kabupaten Indramayu

Indramayu terletak pada 107”51’ – 108”35’ BT dan 6”15’ – 6”40’ LS, dan berada pada ketinggian 0 – 100 meter di atas permukaan laut. Sekitar 98,70% wilayah Indramayu bagaian barat daya dan utara terletak pada ketinggian 0 – 3 meter di atas permukaan laut. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Subang, sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Cirebon dan Laut Jawa, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Majalengka, Sumedang dan Cirebon.

Kota Indramayu berjarak 200 km dari Jakarta sebagai ibu kota negara, dan 130 km dari Kota Bandung sebagai ibu kota propinsi, dengan panjang pantai 114 km yang membentang sepanjang Pantai Utara antara Cirebon-Subang. Denagn letak yang seperti ini, Indramayu menjadi satu titik stategis dalam lalu lintas perdagangan antar kota.

2. Iklim Kabupaten Indramayu
Suhu harian Kabupaten Indramayu berkisar antara 26 0 C – 27 0C dengan suhu harian tertinggi 30 0C dan terendah 18 0C. Kelembaban udaranya berkisar antara 70 – 80 %. Curah hujan rata-rata tahunan 1.428,45 mm/tahun, dengan jumlah hujan 75 hari. Berdasarkan klasifikasi Schmidt dan Ferguson, wilayah ini termasuk type D (iklim sedang). Angin Barat dan angin timur bertiup secara bergantian kurang lebih setiap 6 bulan, angin barat bertiup bulanDesember sampai bulan April dan angin timur pada bulan Mei sampai dengan bulan Oktober. Kecamatan yang mengalami curah hujan tinggi antara lain Kecamatan Anjatan, Cikedung dan Kecamatan Haurgeulis secara berturut-turut adalah 2.167 mm/tahun, 1.869 mm/tahun dan 1.865 mm/tahun. Sedangkan hari hujan terbanyak adalah Kecamatan Cikedung dan Gabuswetan yaitu sebanyak 94 hari hujan per tahun.

3. Asal-usul Berdirinya Kabupaten Indramayu
Indramayu adalah salah satu Kabupaten yang terletak di Pesisir Utara Jawa Barat, yang didirikan oleh Raden Aria Wiralodra, putra Tumenggung Gagak Singalodra dari Bagelen Jawa Tengah. Raden Wiralodra mempunyai garis keturunan Majapahit dan pajajaran. Ketika ia sedang bertapa/bersemedi di kaki Gunung Sumbing, ia mendapat wangsit.

Ia diperintahkan untuk pergi ke arah matahari terbenam dan mencari lembah Sungai Cimanuk. Setelah berada di sana, Raden Wiralodra diperintahkan untuk berhenti dan menebang semak belukar untuk mendirikan sebuah tempat tinggal dan diperintahkan untuk menetap di sana. Menurut sang pemberi wangsit kelak tempat itu akan menjadi subur dan makmur serta tujuh turunan Raden Wiralodra akan memerintah di sana dan hidup bahagia.

Kemudian Raden Wiralodra berangkat untuk menjalankan wangsit tersebut. Ia pergi ditemani oleh Ki Tinggil. Setelah sampai di suatu tempat yang diperintahkan, yaitu di lembah Sungai Cimanuk, kemudian ia mengambil senjata yang dibawanya, yaitu Cakra Undaksana untuk menebang semak belukar untuk dijadikannya sebuah tempat tinggal, sesuai yang diperintahkan oleh sang pemberi wangsit.

Setelah Raden Wiralodra mampu mendirikan sebuah tempat tinggal, ia berjalan-jalan sejenak di tepi Sungai Cimanuk. Di tengah perjalanan, ia bertemu wanita yang sangat cantik. Wanita itu bernama Nyi Endang Darma. Raden Wiralodra jatuh hati pada Nyi Endang Darma.

Setelah itu tempat tinggal Raden Wiralodra tersebut berkembang menjadi luas dan diberi nama Darma Ayu oleh Raden Wirlodra yang diambil dari nama seorang wanita yang dikaguminya, karena kecantikan dan kesaktiannya, yaitu Nyi endang Darma, serta dapat diartikan kewajiban yang utama atau tugas suci.

Lembah Sungai Cimanuk yang diberi nama Darma Ayu yang kemudian berubah menjadi “Indramayu”, setelah terbebas dari kekuasaan Pajajaran pada tahun 1527, diproklamirkan berdirinya oleh Raden Wiralodra pada hari Jumat Kliwon tanggal 1 Muharram 934 H atau 1 Sura 1449 dan jatuh pada tanggal 7 Oktober 1527, sekarang tanggal tersebut resmi ditetapkan sebagai hari jadi Indramayu.

Setelah 1527, daerah Indramayu terbagi dalam tiga propinsi meliputi:
Propinsi Singapura, meliputi sebelah timur sampai Sungai Kamal.
Propinsi Rajagaluh, meliputi daerah tengah sampai Jati Tujuh.
Propinsi Sumedang, meliputi bagian barat sampai Kandanghaur.

Tahun 1546 Indramayu menjadi bagian Kesultanan Cirebon. Tahun 1615 sebelah timur Sungai Cimanuk menjadi bagian Kesultanan Cirebon dan bagian baratnya termasuk dalam wilayah Kerajaan Mataram. Kemudian pada tahun 1681, mulai dikuasai Kompeni. Indramayu jatuh kedalam kekuasaan Kompeni Belanda seluruhnya seperti halnya dengan daerah-daerah lain, dijajah dan diambil hak-haknya secara paksa. Zaman pemerintahan Daendles (1806 – 1811) daerah sebelah barat Sungai Cimanuk dimasukkan dalam Prefektur Cirebon Utara. Pada masa ini berada dalam kekuasaan Kerajaan Demak.

4. Perkembangan Kabupaten Indramayu hingga Saat ini
Kabupaten Indramayu saat ini semakin makmur dan sejahtera, baik dalam bidang ekonomi, maupun sosial dan budaya. Indramayu dikenal sebagai lumbung padi, mengingat 58,27% dari luas wilayahnya 204.011 Ha merupakan areal persawahan, dikenal juga sebagai produsen ikan laut, karena dari seluruh produksi ikan laut Jawa Barat sepertiganya berasal dari Indramayu.

Selain dikenal sebagai penghasil buah mangga yang merupakan ciri khas Kabupaten Indramayu, Indramayu juga memiliki potensi wisata yang lengkap, baik wisata alam. Wisata ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dan wisata rohani serta potensi seni dan budaya yang beraneka ragam misalnya Upacara Adat Ngarot, Nadran, Ngunjung, Tar;ing dan Genjring Akrobat.

C. Penutup
1
. Kesimpulan
Dengan kegigihan dan semangat Raden Wiralodra untuk mendirikan sebuah tempat tinggal di Lembah Sungai Cimanuk dan memerintahka di sana berdasarkan wangsit yang ia terima ketika bertapa/bersemedi di kaki Gunung Sumbing, akhirnya wilayah tersebut semakin luas dan makmur, wilayah tersebut sekarang bernama Indramayu.

2. Saran
Kita sebagai generasi penerus bangsa hendaknya harus mengetahui asal-usul daerah kita, supaya kita bisa membangun daerah kita sendiri menjadi lebih baik lagi dan menghargai para pendirinya.

Agar sejarah, peninggalan sejarah dan kebudayaan yang ada di daerah kita tetap lestari, kita harus menjaga dan merawatnya dengan baik.

Daftar Pustaka
http:www,jabar.go.id

http:www.indramayu.com

Abdullah, Taufik, Sejarah Kota-kota Lama Di Jawa Barat, 2000. Alqaprint: Jakarta

Koentjaraningrat, Kebudayaan Jawa, 1984, Balai Pustaka: Jakarta

Sumber :
Makalah disampaikan pada Final Lomba “Penulisan dan Diskusi Kesejarahan” diselenggarakan oleh Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung. Bersamaan dengan Pekan Budaya Seni dan Film yang dilaksanakan pada tanggal 20 Juni 2009 di Keraton Kasepuhan Cirebon.