Yogyakarta - Di saat minimnya kawasan wisata olahraga di Indonesia, Pemkot Yogyakarta membuka lahan baru untuk berolahraga sekaligus berwisata. Kawasan Malioboro di pusat kota 'Gudeg' dijadikan lahan untuk aktifitas menyehatkan ini. Dijadikannya Malioboro sebagai kawasan wisata olahraga merupakan gagasan yang telah dicanangkan pemerintah kota Yogyakarta sejak 16 April lalu. "Di situ masyarakat bisa melakukan aktifitas olahraga, bersepatu roda dan kegiatan lainnya," ungkap Walikota Yogyakarta Herry Zudianto di Balaikota. Dijadikannya Malioboro sebagai wahana wisata olahraga baru di Yogyakarta menjadi hal yang cukup membahagiakan bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Arin, mahasiswi Universitas Padjadjaran Bandung yang sedang berwisata di kota Yogyakarta mengungkapkan hal tersebut. "Enak, bisa olahraga pagi sekalian wisata. Lagian suasananya juga sedikit berbeda karena motor maupun mobil gak terlihat lagi," tuturnya kepada Detiksport yang juga ikut menikmati suasana Minggu (23/4/2006) pagi di Malioboro.
Pemkot mengagendakan bahwa setiap hari Minggu, kawasan Malioboro akan ditutup untuk kendaraan bermotor. Jalan Malioboro, Jend. Ahmad Yani dan jalan Suryatmajan akan ditutup secara penuh, sementara jalan Mataram dan Abu Bakar Ali akan dibuka sebagian. Diprakarsainya Malioboro sebagai kawasan wisata olahraga menjadikan angin segar bagi publik Yogyakarta. Pasalnya lahan untuk tempat berolahraga di Yogyakarta makin lama makin berkurang. Masih cukup teringat ketika lapangan depan Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada yang biasa dijadikan sebagai arena senam pagi publik Yogyakarta harus ditutup oleh pihak kampus. Hal tersebut terbilang mengecewakan bagi beberapa pihak namun pihak kampus tak bergeming dengan keputusannya. Di beberapa kota lain juga hampir memiliki kasus yang sama. Pemerintah-pemerintah daerah banyak yang lebih mementingkan kepentingan ekonomi dengan mendirikan bangunan-bangunan. Diprakarsainya Malioboro sebagai lahan wisata olahraga menjadi ide yang patut dicontoh oleh daerah lain di Indonesia. Khusus untuk wisatawan, ada yang ingin menikmati wahana wisata olahraga baru di Yogyakarta? Foto: Malioboro menjadi wahana wisata olahraga baru di kota Yogyakarta. ( ian )
Sumber : http://www.detiksport.com
Pemkot mengagendakan bahwa setiap hari Minggu, kawasan Malioboro akan ditutup untuk kendaraan bermotor. Jalan Malioboro, Jend. Ahmad Yani dan jalan Suryatmajan akan ditutup secara penuh, sementara jalan Mataram dan Abu Bakar Ali akan dibuka sebagian. Diprakarsainya Malioboro sebagai kawasan wisata olahraga menjadikan angin segar bagi publik Yogyakarta. Pasalnya lahan untuk tempat berolahraga di Yogyakarta makin lama makin berkurang. Masih cukup teringat ketika lapangan depan Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada yang biasa dijadikan sebagai arena senam pagi publik Yogyakarta harus ditutup oleh pihak kampus. Hal tersebut terbilang mengecewakan bagi beberapa pihak namun pihak kampus tak bergeming dengan keputusannya. Di beberapa kota lain juga hampir memiliki kasus yang sama. Pemerintah-pemerintah daerah banyak yang lebih mementingkan kepentingan ekonomi dengan mendirikan bangunan-bangunan. Diprakarsainya Malioboro sebagai lahan wisata olahraga menjadi ide yang patut dicontoh oleh daerah lain di Indonesia. Khusus untuk wisatawan, ada yang ingin menikmati wahana wisata olahraga baru di Yogyakarta? Foto: Malioboro menjadi wahana wisata olahraga baru di kota Yogyakarta. ( ian )
Sumber : http://www.detiksport.com