OBYEK wisata Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) yang terletak di kawasan Cagar Alam Dusun Besar (CADB) di jalan poros Kota Bengkulu-Lubuk Linggau, kini mulai dikembangkan sebagai lokasi wisata menarik di daerah Bengkulu. Pemprov Bengkulu menawarkan wisata olahraga seperti mendayung, diving, snorkling, juga memancing.
Selain itu, juga akan dikembangkan wisata parasailing, dimana wisatawan akan ditarik dengan kapal boot. ”Namun untuk dikembangkan parasailing dibutuhkan dana yang cukup besar dan ini butuh peran investor agar Danau ini semakin semarak dikunjungi wisatawan,” ungkap Ta’in, koordinator pedagang di sekitar DDTS.
Memang, sambun Ta’in, untuk menarik minat wisatawan datang ke DDTS, dibutuhkan kerja keras dan dukungan dari pemerintah dan industri pariwisata. ”Dukungan lain, hendaknya kawasan Danau Dendam Tak Sudah ini harus sering digelar berbagai event wisata olahraga sehingga nama Danau menjadi terkenal dan banyak didatangi wisatawan,” sarannya.
Selama ini pengunjung hanya bisa menikmati keindahan danau dari pinggir jalan raya saja. Mereka tidak bisa melihat sekeliling danau yang lebih mendalam. Memang penduduk sekitar sudah menyediakan rakit, yang tujuannya untuk memudahkan wisatawan berkeliling untuk menikmati pemandangan alam juga bisa untuk olahraga mengayuh rakit.
Memang pemandangan di sekitar danau ini sangat indah. Apalagi, di sekelilingnya terlihat gundukan Bukit Barisan dan aneka flora langka seperti anggrek matahari, bakung, nipah, pulai, embacang rawa, terentang, plawi, brosong, gelam, pakis, dan sikeduduk.
Namun, dari sekian banyak flora langka yang ada di DDTS, belum ada yang mampu mengalahkan keindahan Vanda Hookeriana (anggrek pensil) yang merupakan ratu anggrek dunia yang hanya terdapat di DDTS, ujarnya sedikit berpromosi.
Pada masa penjajahan tentara Inggris dulu, anggrek pensil mampu menawan pemerintah dan masyarakat Inggris sehingga pada 1882 dinobatkan sebagai “Ratu Anggrek” dan mendapat hadiah first class certificate. (endy/FOTO
Sumber : http://wisatanews.indonesiatravel.biz
Selain itu, juga akan dikembangkan wisata parasailing, dimana wisatawan akan ditarik dengan kapal boot. ”Namun untuk dikembangkan parasailing dibutuhkan dana yang cukup besar dan ini butuh peran investor agar Danau ini semakin semarak dikunjungi wisatawan,” ungkap Ta’in, koordinator pedagang di sekitar DDTS.
Memang, sambun Ta’in, untuk menarik minat wisatawan datang ke DDTS, dibutuhkan kerja keras dan dukungan dari pemerintah dan industri pariwisata. ”Dukungan lain, hendaknya kawasan Danau Dendam Tak Sudah ini harus sering digelar berbagai event wisata olahraga sehingga nama Danau menjadi terkenal dan banyak didatangi wisatawan,” sarannya.
Selama ini pengunjung hanya bisa menikmati keindahan danau dari pinggir jalan raya saja. Mereka tidak bisa melihat sekeliling danau yang lebih mendalam. Memang penduduk sekitar sudah menyediakan rakit, yang tujuannya untuk memudahkan wisatawan berkeliling untuk menikmati pemandangan alam juga bisa untuk olahraga mengayuh rakit.
Memang pemandangan di sekitar danau ini sangat indah. Apalagi, di sekelilingnya terlihat gundukan Bukit Barisan dan aneka flora langka seperti anggrek matahari, bakung, nipah, pulai, embacang rawa, terentang, plawi, brosong, gelam, pakis, dan sikeduduk.
Namun, dari sekian banyak flora langka yang ada di DDTS, belum ada yang mampu mengalahkan keindahan Vanda Hookeriana (anggrek pensil) yang merupakan ratu anggrek dunia yang hanya terdapat di DDTS, ujarnya sedikit berpromosi.
Pada masa penjajahan tentara Inggris dulu, anggrek pensil mampu menawan pemerintah dan masyarakat Inggris sehingga pada 1882 dinobatkan sebagai “Ratu Anggrek” dan mendapat hadiah first class certificate. (endy/FOTO
Sumber : http://wisatanews.indonesiatravel.biz