Buat yang tinggal didaerah Jakarta Timur seputarannya, terutama di wilayah Cipinang, Duren Sawit, Jatinegara, dan Klender, pasti sudah tahu tempat ini. Pasar Prumpung terletak di pertigaan dua jalan besar yaitu Jalan Achmad Yani dan Jenderal Basuki Rahmat. Meski dinamakan pasar, namun lokasinya tidak seperti pasar karena hanya berupa deretan bangunan semi permanen di pinggir jalan raya.
Jangan membayangkan bangunan berupa kios-kios yang menjual berbagai ragam yang biasa terdapat di pasar. Karena yang dijual di sini, sebagian besar adalah mainan anak-anak, peralatan tulis menulis, pernak pernik hiasan rambut dan aksesoris.
Deretan kios dan toko berjejer di sana di sepanjang trotoar sehingga hanya menyisakan seruas gang sempit untuk pengunjung. Praktis, dua orang yang berpapasan pasti bersenggolan sehingga tempat tersebut juga seringkali dinamakan Pasar Senggol.
Pasar Senggol di Prumpung tersebut menjadi surga mainan bagi anak-anak ataupun pedagang akrena lengkapnya jenis mainan di sana. Selain itu, harga yang ditawarkan juga cukup murah, dijamin tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam untuk menyenangkan si buah hati. Mainan yang biasa didapati seharga setengah juta rupiah atau lebih di mal-mal mewah seperti Sogo, di pasar ini hanya dijual dengan harga miring pada kisaran Rp200.000 saja.
Sebut saja koleksi replika mobil mewah merek Maisto dengan skala 1.18 atau 1.24 dihargai kurang dari Rp100.000 hingga Rp200.000. Padahal, di pusat perbelanjaan terkemuka di Jakarta harganya bisa mencapai dua kali lipat.
Lebih murah lagi barang dari merek menengah bawah, seperti replika mobil buatan Yat Ming, China. Di toko besar replika mobil tersebut dijual paling murah Rp150.000, tetapi di Prumpung dijual Rp65.000 per unit. Untuk mainan mobil merek Kinsmart juga dijual dengan harga sangat miring, yakni Rp35.000 sepasang. Di toko besar harganya satu unit bisa mencapai Rp40.0000.
Tak ketinggalan salah satu ikon yang dijual di pasar ini adalah mainan impian anak perempuan: boneka Barbie. Barbie yang dijual di sini bervariasi. Mulai dari produk asli Mattel, barbie tiruan dari China, hingga boneka mirip barbie yang lagi-lagi buatan China.
Harganya pun bervariasi, produk asli dihargai sekitar Rp130.000 dan yang termurah Rp15.000. Itu pun masih bisa ditawar jika membeli dalam partai besar. Padahal produk aslinya jika dijual di toko-toko besar, harganya mencapai Rp300.000 per unit.
Bahkan ada beberapa kios yang khusus menjadi butik barbie, yakni menyediakan segala pernak perniknya seperti baju barbie beraneka jenis, rumah-rumahan barbie, kendaraan barbie, dan tempat tidur serta meja hias barbie dan pelbagai aksesori boneka yang menjadi ikon Amerika tersebut.
Dari mainan kelas atas, ada juga mainan sederhana yang banyak dijual di lapak-lapak pedagang depan sekolah seperti yoyo plastik, ludo aneka jenis, peralatan mandi bola, kereta api dari yang lengkap dengan rel pendek atau panjang, kartu-kartu, pistol-pistolan dan sepeda yang ditarik seperti gasing. Harganya pun relatif sangat murah, berkisar antara Rp1.000 hingga Rp4.000 per buah secara eceran. Namun, jika membeli lusinan, harga tersebut bisa turun hingga Rp700 dan Rp3.000 per buahnya.
Sedangkan perlengkapan olahraga juga dijual murah meriah. Sepasang raket bulu tangkis harganya Rp25.000, satu dus shuttlecock isi 12 dijual Rp15.000 dan papan catur ukuran dihargai sekitar Rp17.000. Sangat murah karena harga satu dus shuttlecock buatan lokal pun kini dihargai sekitar Rp30.000 sampai Rp50.000 untuk eceran.
Untuk pelanggan dan kolektor pun dapat dilayani lewat telepon. Pelanggan yang mengoleksi replika mobil dapat memberi daftar belanjaan pada penjual. Mereka juga bisa meminta katalog pada penjual mengenai barang yang mereka inginkan.
Sedangkan alat tulis, mulai dari buku tulis, buku gambar, pinsil dari yang termurah hingga termahal, pinsil warna berbagai jenis bahkan merek staedler ada, crayon hingga 36 warna, tempat pinsil, tempat minum, celengan berbagai jenis, karpet abjad berbagai warna, pulpen, penghapusan dan sebagainya
Pasar Prumpung memang unik karena menjadi salah satu pusat grosir mainan di luar kawasan Kota-Pancoran-Pasar Pagi. Bahjan, toko-toko di Pasar Jatinegara pun turut mengambil barang dagangan dari Prumpung.
Dari pedagang sampai anak sekolah belanja di sini. Kadang anak-anak belanja ditemani orangtua mereka untuk dijual lagi di sekolahnya. Menurut sejumlah pedagang, pembeli mereka berdatangan dari kota-kota di sekitar Jakarta. Bahkan, ada yang dari Cirebon, Tegal, dan Bandar Lampung. Tak heran kalau usaha berjualan mainan anak-anak itu memberi keuntungan lumayan.
Pasar Prumpung sendiri sudah ada sejak tahun 1960-an. Dahulu di pasar ini merupakan pasar tradisional yang menyediakan berbagai macam jenis sayuran, ikan, dan lainnya. Pada tahun 1998, seusai kerusuhan, beberapa warga sekitar Cipinang, mulai membangun kios disana. Awalnya hanya beberapa pedagang yang menjual mainan dan perlengkapan menulis namun kemudian berkembang menjadi grosiran hingga sekarang.
Pasar Senggol Prumpung memang merupakan salah satu potret keuletan wong cilik di Jakarta walau mereka terpaksa memakai lahan trotoar jalan yang mestinya untuk pejalan kaki. (Wta/08)
Sumber: dari berbagai sumber
Sumber : http://www.paketrupiah.com
Jangan membayangkan bangunan berupa kios-kios yang menjual berbagai ragam yang biasa terdapat di pasar. Karena yang dijual di sini, sebagian besar adalah mainan anak-anak, peralatan tulis menulis, pernak pernik hiasan rambut dan aksesoris.
Deretan kios dan toko berjejer di sana di sepanjang trotoar sehingga hanya menyisakan seruas gang sempit untuk pengunjung. Praktis, dua orang yang berpapasan pasti bersenggolan sehingga tempat tersebut juga seringkali dinamakan Pasar Senggol.
Pasar Senggol di Prumpung tersebut menjadi surga mainan bagi anak-anak ataupun pedagang akrena lengkapnya jenis mainan di sana. Selain itu, harga yang ditawarkan juga cukup murah, dijamin tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam untuk menyenangkan si buah hati. Mainan yang biasa didapati seharga setengah juta rupiah atau lebih di mal-mal mewah seperti Sogo, di pasar ini hanya dijual dengan harga miring pada kisaran Rp200.000 saja.
Sebut saja koleksi replika mobil mewah merek Maisto dengan skala 1.18 atau 1.24 dihargai kurang dari Rp100.000 hingga Rp200.000. Padahal, di pusat perbelanjaan terkemuka di Jakarta harganya bisa mencapai dua kali lipat.
Lebih murah lagi barang dari merek menengah bawah, seperti replika mobil buatan Yat Ming, China. Di toko besar replika mobil tersebut dijual paling murah Rp150.000, tetapi di Prumpung dijual Rp65.000 per unit. Untuk mainan mobil merek Kinsmart juga dijual dengan harga sangat miring, yakni Rp35.000 sepasang. Di toko besar harganya satu unit bisa mencapai Rp40.0000.
Tak ketinggalan salah satu ikon yang dijual di pasar ini adalah mainan impian anak perempuan: boneka Barbie. Barbie yang dijual di sini bervariasi. Mulai dari produk asli Mattel, barbie tiruan dari China, hingga boneka mirip barbie yang lagi-lagi buatan China.
Harganya pun bervariasi, produk asli dihargai sekitar Rp130.000 dan yang termurah Rp15.000. Itu pun masih bisa ditawar jika membeli dalam partai besar. Padahal produk aslinya jika dijual di toko-toko besar, harganya mencapai Rp300.000 per unit.
Bahkan ada beberapa kios yang khusus menjadi butik barbie, yakni menyediakan segala pernak perniknya seperti baju barbie beraneka jenis, rumah-rumahan barbie, kendaraan barbie, dan tempat tidur serta meja hias barbie dan pelbagai aksesori boneka yang menjadi ikon Amerika tersebut.
Dari mainan kelas atas, ada juga mainan sederhana yang banyak dijual di lapak-lapak pedagang depan sekolah seperti yoyo plastik, ludo aneka jenis, peralatan mandi bola, kereta api dari yang lengkap dengan rel pendek atau panjang, kartu-kartu, pistol-pistolan dan sepeda yang ditarik seperti gasing. Harganya pun relatif sangat murah, berkisar antara Rp1.000 hingga Rp4.000 per buah secara eceran. Namun, jika membeli lusinan, harga tersebut bisa turun hingga Rp700 dan Rp3.000 per buahnya.
Sedangkan perlengkapan olahraga juga dijual murah meriah. Sepasang raket bulu tangkis harganya Rp25.000, satu dus shuttlecock isi 12 dijual Rp15.000 dan papan catur ukuran dihargai sekitar Rp17.000. Sangat murah karena harga satu dus shuttlecock buatan lokal pun kini dihargai sekitar Rp30.000 sampai Rp50.000 untuk eceran.
Untuk pelanggan dan kolektor pun dapat dilayani lewat telepon. Pelanggan yang mengoleksi replika mobil dapat memberi daftar belanjaan pada penjual. Mereka juga bisa meminta katalog pada penjual mengenai barang yang mereka inginkan.
Sedangkan alat tulis, mulai dari buku tulis, buku gambar, pinsil dari yang termurah hingga termahal, pinsil warna berbagai jenis bahkan merek staedler ada, crayon hingga 36 warna, tempat pinsil, tempat minum, celengan berbagai jenis, karpet abjad berbagai warna, pulpen, penghapusan dan sebagainya
Pasar Prumpung memang unik karena menjadi salah satu pusat grosir mainan di luar kawasan Kota-Pancoran-Pasar Pagi. Bahjan, toko-toko di Pasar Jatinegara pun turut mengambil barang dagangan dari Prumpung.
Dari pedagang sampai anak sekolah belanja di sini. Kadang anak-anak belanja ditemani orangtua mereka untuk dijual lagi di sekolahnya. Menurut sejumlah pedagang, pembeli mereka berdatangan dari kota-kota di sekitar Jakarta. Bahkan, ada yang dari Cirebon, Tegal, dan Bandar Lampung. Tak heran kalau usaha berjualan mainan anak-anak itu memberi keuntungan lumayan.
Pasar Prumpung sendiri sudah ada sejak tahun 1960-an. Dahulu di pasar ini merupakan pasar tradisional yang menyediakan berbagai macam jenis sayuran, ikan, dan lainnya. Pada tahun 1998, seusai kerusuhan, beberapa warga sekitar Cipinang, mulai membangun kios disana. Awalnya hanya beberapa pedagang yang menjual mainan dan perlengkapan menulis namun kemudian berkembang menjadi grosiran hingga sekarang.
Pasar Senggol Prumpung memang merupakan salah satu potret keuletan wong cilik di Jakarta walau mereka terpaksa memakai lahan trotoar jalan yang mestinya untuk pejalan kaki. (Wta/08)
Sumber: dari berbagai sumber
Sumber : http://www.paketrupiah.com