Warga asing kurang minat sutra Indonesia

Oleh Kiki Saftri

Medan - Kurangnya minat warga asing untuk menggunakan kain sutra lokal, sudah barang tentu berdampak bagi perekonomian negara Indonesia. Beberapa warga asing keturunan India, yang ditemui di lokasi Pajak Ikan Lama mengaku, bahan sutra yang saat ini digunakannya dibeli langsung di Medan, terasa sedikit kasar dan panas.

Salah seorang pedagang yang WI (45), mengaku kain sutra yang dijualnya tersebut tidak semua berbahan sutra asli, melainkan guna menekan modal dan meningkatkan keuntungan. Ia menjual kain sutra kualitas rendah dengan harga yang sedikit lebih murah dari sutra asli.

Hal ini dibenarkan oleh pengusaha bordir sutra Meirry, pengusaha bordir sutra yang mulai menapaki kancah bisnis fashion Malaysia. Kepada Waspada Online, Meirry mengatakan, warga malaysia tempatnya menjual hasil kerajinan sutranya tidak begitu nyaman menggunakan kain sutra produksi Medan. "Karena kainnya digunakan panas," imbuhnya tadi pagi.

Tetapi, masih ada nilai kebanggaan tersendiri yang di miliki Indonesia, yaitu nilai keunikan bordiran asli dari Indonesia ternyata tak urung menjadikan sutra bordir yang laris di pasar Malaysia.

Walaupun begitu jalinan kerja sama dalam bidang usaha fashion juga memasarkan produk Indonesia di butik terkenal di Malaysia antara lain di KLCC, Ampang Park, Yaohan Plaza dan Kajang.

Oleh karena itu, terkadang masih banyak ditemukan produk Indonesia yang menarik mata di Malaysia membuat turis dari Indonesia terkecoh dan membeli barang tersebut yang ia kira berasal dari rumpun melayu tersebut.
(dat03/wol-mdn)

Sumber: http://www.waspada.co.id