Bagi anda hobi rekreasi dan traveling menikmati panorama indah dan pemandangan menyejukkan menjadi kenikmatan sendiri. Tapi, untuk liburan kali ini, tak salahnya mencoba beralih dengan petualang baru melihat warisan sejarah yang tetap utuh di Sumatera Utara khususnya di Medan.
Mungkin perjalanan yang bisa anda pilih paket city tour, atau wisata kota. Di sini Anda akan menikmati peninggalan-peninggalan sejarah yang dulu pernah mengalami era keemasan. Dari banyak tempat sejarah di Medan rumah Tjong A Fie di Jalan Ahmad Yani No 105 menjadi destinasi yang rasanya wajib dikunjungi.
Data yang dilansir dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan disampaikan Kepala Dinas Drs Maju Siregar melalui Sekretaris Arjuna Sembiring S.Sos menunjukkan kunjungan wisata mancanegara ke Medan mencapai 150.000 orang pada 2008.
Angka ini cukup menggembirakan karena turis asing ternyata lebih senang melihat tempat-tempat bersejarah. Lho...bagaimana dengan kita sebagai warga Medan. Pernah kita berkunjung ke tempat-tempat sejarah? Pertanyaan itu mungkin bisa Anda jawab sendiri.
Wisata Keliling Rumah
Malam terus beranjak dan terasa dingin, tapi di kediaman Tjong A Fie Jalan Ahmad Yani Medan suasana tampak begitu hangat dan penuh kekeluargaan. Rumah ini tampak begitu ramai dibanding rumahdi sekitarnya, maklum malam itu digelar Gala Dinner, Coctail Party dan Resital Piano plus Opera Turandot dalam rangka In Memoriam Tjong A Fie: 150 Years Heritage Exhibition.
Hadir Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Baron Paul von Maltzahn, Kadis Pariwisata Sumut, Ir Hj Nurlisa Ginting MSc, Sekda Medan, Drs Dzulmi Eldin S,MSi didampingi sejumlah staf dan Senior Manager Area Garuda Indonesia wilayah Barat, Arief Wibowo.
Terus apa sih yang menarik di rumah tua tersebut. Anggie Prawira cicit Tjong A Fie anak dari Fon Prawira menjelaskan, masyarakat Medan bisa menikmati rumah tua yang kondisinya masih asri dengan asritektur yang menawan. Di sini, kata Anggie Prawira selama pameran akan ditawarkan wisata mengelilingi rumah Tjong A Fie dimana pengunjung bisa menyaksikan 250 foto aktivitas selama kehidupan Tjong A Fie.
Melihat benda-benda peninggalan dan ruangan yang sering digunakan Tjong A Fie seperti ruang makan dan dilengkapi foto suasana makan besar. “Pengunjung nantinya akan dipandu satu orang guide untuk mengelilingi rumah dan cerita sejarahnya,” katanya.
Selain itu, bagi pengunjung yang hanya ingin bersantai-santai panitia juga menyediakan fasilitas Wifi dan bazaar selama sebulan. “Setiap pengunjung yang ingin mengikuti tour keliling rumah silakan datang mulai 19 Juni-18 Agustus,” ujarnya.
Menarik
Keunikan rumah Tjong A Fie memang tidak ada duanya, turis asing saja rasanya tidak puas jika ke Medan tak mengunjungi rumah Tjong A Fie. Paling tidak itulah yang dirasakan Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Baron Paul von Maltzahn, dia datang ke Medan hanya ingin melihat perkembangan rumah Tjong A Fie. Sebelum dipugar dia juga pernah menginjak rumah tokoh multikulturalisme.
Dia mengaku, sangat tertarik dengan peninggalan-peninggalan sejarah. Untuk itu, dia minta agar pemerintah dan pengelola rumah Tjong A Fie memperhatikan kondisi rumah khususnya atap. “Atapnya harus diperhatikan karena apabila atap rusak dan roboh semua tidak ada artinya. Selain itu keramiknya agar tahan hendaknya dilapisi karpet,”usulnya ketika berbincang-bincang dengan Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Sumut, Ir Hj Nurlisa Ginting MSc, aktivis alumni Jerman Binaman Kasan Dipl Inform. Baginya Kota Medan merupakan kota yang cantik dan satu-satunya memiliki rumah paling tua di Indonesia dan berharap tetap dibuka untuk umum,” katanya.
Sedangkan Binaman Kasan aktivis alumni Jerman mengharapkan dari kegiatan ini kedua budaya dan tradisi masyarakat akan lebih dieratkan. Dan kunjungan Dubes Jerman dapat menjembatani eratnya kegiatan pertukaran seni dan budaya, kerjasama dalam bidang teknologi dan pendidikan serta memperkenalkan kepada wisatawan Jerman bahwa Sumut sebagai daerah yang memiliki tempat-tempat bersejarah pantas dikunjungi. “Mudah-mudahan dapat terbentuk Forum Komunikasi Indonesia Jerman sebagai wadah untuk mempererat dan saling membagi informasi antara warga Kota Medan dengan masyarakat Jerman,” kata Binaman Kasan.
Sementara Sekda Medan Drs Dzulmi Eldin S, MSi mengatakan sejarah Kota Medan tidak terlepas dari sosok Tjong A Fie. Menurutnya banyak kontribusi yang diberikan Tjong A Fie terhadap Kota Medan seperti membantu Masjid Raya Al Mashun, Masjid Bengkok, Kereta Api Deli, Balaikota Lama, Gereja di Jalan Uskup Agung Sugiopranoto, Kuil Buddha China di Brayan dan lainnya.
Untuk itu, Pemko Medan tetap memberikan perhatian dengan memasukkan Tjong A Fie sebagai destinasi tujuan wisata dalam brosur-brosur pariwisata Medan serta bantuan lain. “Sumbangan kepada Yayasan Tjong A Fie bisa dilihat direkening,”ucapnya dengan senyum sumringah. Yuuk...saatnya kita nikmati wisata daerah sendiri!
Sumber: http://www.analisadaily.com
Photo : http://www.artgazine.com