Populerkan Umbi dan Cokelat di Food Ethnic 2009

Pradipta Nugrahanto - detikBandung

Bandung - Jawa Barat begitu terkenal dengan potensi umbi-umbiannya. Namun hanya sebagian kecil masyarakat Jabar yang bisa mengolah ketela, kentang ataupun ubi menjadi produk makanan olahan yang menarik, nikmat sekaligus menyehatkan.

Pendapat itu diungkapkan oleh Agus Gustiar Ka Disperindag Jabar disela-sela acara Food Ethnic 2009 : Festival Keanekaragaman Makanan Khas Jawa Barat pada 26-28 Juni 2009 di Cihampelas Walk Bandung.

Menurut Agus untuk tahun ini penyelenggara mengambil tema umbi dan cokelat. "Sengaja kami ambil tema umbi dan cokelat. Selama ini publik merasa olahan umbi-umbian seperti kentang, ketela dan ubi hanya itu-itu saja padahal potensi Jabar untuk umbi-umbian sangat tinggi. Makanya kita ambil umbi dan cokelat sebagai tema festival," tutur Agus.

Agus menambahkan sudah saatnya ragam makanan tradisional Jabar dipublikasikan lebih luas. "Untuk Food Ethnic 2009 ini kita membidik sasaran masyarakat muda, agar mereka tahu apa itu oncom, apa itu peuyeum dan lain-lainnya. Tentu dengan kemasan yang disesuaikan dengan perkembangan zaman agar lebih terlihat unik dan menarik," tutur Agus.

Pada festival ini terdapat 40 stand makanan tradisional dari berbagai institusi kabupaten/kota se-Jawa Barat. Selain itu, sebagai magnet penarik publik, 20 stand makanan dan minuman tradisional dengan brand-brand terkemuka seperti Cendol Elizabeth, Bandrek Cihanjuang, Surabi Enhaii dan banyak lagi lainnya.

Selain festival makanan tradisional, acara juga dimeriahkan dengan aneka lomba seperti lomba kreativitas pengolahan makanan tradisional dengan bahan umbi-umbian dan coklat serta lomba kemasan makanan.

Elly Sonny, salah satu peserta lomba pengolahan makanan dari perwakilan PKK Kota Cirebon menuturkan dirinya bangga bisa berpartisipasi memasyarakatkan makanan tradisional Jabar yang pamornya sudah hampir tenggelam. "Saya turut prihatin dengan meredupnya tren makanan tradisional, padahal jika diolah lebih kreatif banyak produk yang bisa dihasilkan," tutur Elly.

Pada perlombaan ini Elly menggunakan bahan baku kentang jabrang, ubi ungu dan singkong. "Kalau melihat bahan mentahnya mungkin orang kota bingung akan mengolah menjadi apa, makanya di festival ini kita mencoba menampilkan aneka olahan bahan-bahan tadi menjadi es krim, brownies dan cake. Tentunya dengan bentuk baru seperti ini kita harap peminat makanan tradisional akan meningkat," tutur Elly.
(dip/ema)

Sumber: http://bandung.detik.com