Pelaku Pariwisata Bangka Belitung mulai sekarang menggali bisnis MICE (Meeting, Incentive, Convention dan Exhibition), karena bisnis tersebut sangat potensial dan sangat layak dilakukan. Demikian komentar Halim Susanto, Pengamat Pariwisata Babel dan Pengusaha Hotel dan Travel di Pangkalpinang menanggapi semakin maraknya pembangunan hotel di Provinsi Babel. “Sudah selayaknya bisnis MICE itu digali untuk meningkatkan dunia pariwisata di Babel,” kata Halim kepada Grup Bangka Pos, Rabu (10/6).
Sejak lama, dijelaskannya, di berbagai belahan dunia, industri MICE sudah diakui sebagai salah satu roda penggerak perekonomian.
“MICE pun bisa menggerakan perekonomian sehingga dan hal itu sudah diakui di berbagai belahan dunia,” ungkap Halim.
Begitu pula menurutnya, di Indonesia, bahkan sejak tahun ini pemerintah Indonesia mencanangkan MICE sebagai ujung tombak pariwisata.
“Kalau sudah dicanangkan sebagai ujung tombak pariwisata, maka MICE cukup dipandang dan memberi arti yang positif bagi Indonesia,” paparnya.
Halim menuturkan, industri MICE dianggap mendatangkan multiplier effect yang signifikan, lantaran MICE melibatkan begitu banyak pelaku bisnis.
“Bukan hanya perusahaan penyelenggara acara pertemuan (event organizer), konvensi, pameran, ataupun travel yang akan langsung memetik keuntungan, tapi juga mereka yang bergerak dalam bisnis perhotelan, restoran, tranportasi, industri kecil hingga pengrajin cinderamata,” terangnya.
Ia menjelaskan, Babel dengan letak geografis yang strategis, masyarakatnya yang ramah, memiliki pemandangan yang indah dan kuliner yang lezat, tentunya merupakan daya tarik dan mejadi pertimbangan bagi berbagai perusahaan.
“Termasuk kalau kita bisa menarik perusahaan dari Jakarta, Palembang maupun Singapura untuk berkunjung ke Babel baik untuk berdarma wisata maupun melakukan MICE, tentu akan meningkatkan pariwisata lebih maju dan berkembang,” tambahnya. (sas)
Sumber: http://cetak.bangkapos.com
Sejak lama, dijelaskannya, di berbagai belahan dunia, industri MICE sudah diakui sebagai salah satu roda penggerak perekonomian.
“MICE pun bisa menggerakan perekonomian sehingga dan hal itu sudah diakui di berbagai belahan dunia,” ungkap Halim.
Begitu pula menurutnya, di Indonesia, bahkan sejak tahun ini pemerintah Indonesia mencanangkan MICE sebagai ujung tombak pariwisata.
“Kalau sudah dicanangkan sebagai ujung tombak pariwisata, maka MICE cukup dipandang dan memberi arti yang positif bagi Indonesia,” paparnya.
Halim menuturkan, industri MICE dianggap mendatangkan multiplier effect yang signifikan, lantaran MICE melibatkan begitu banyak pelaku bisnis.
“Bukan hanya perusahaan penyelenggara acara pertemuan (event organizer), konvensi, pameran, ataupun travel yang akan langsung memetik keuntungan, tapi juga mereka yang bergerak dalam bisnis perhotelan, restoran, tranportasi, industri kecil hingga pengrajin cinderamata,” terangnya.
Ia menjelaskan, Babel dengan letak geografis yang strategis, masyarakatnya yang ramah, memiliki pemandangan yang indah dan kuliner yang lezat, tentunya merupakan daya tarik dan mejadi pertimbangan bagi berbagai perusahaan.
“Termasuk kalau kita bisa menarik perusahaan dari Jakarta, Palembang maupun Singapura untuk berkunjung ke Babel baik untuk berdarma wisata maupun melakukan MICE, tentu akan meningkatkan pariwisata lebih maju dan berkembang,” tambahnya. (sas)
Sumber: http://cetak.bangkapos.com





