Pariwisata Indonesia Sektor Paling Kebal Krisis

Jakarta - Pariwisata Indonesia dinilai sebagai sektor yang paling kebal dan memiliki daya tahan paling baik terhadap krisis ekonomi.

"Pariwisata Indonesia terbukti berdaya tahan paling kuat saat krisis dan dalam situasi seperti ini industri pariwisata dalam negeri semakin menjadi tumpuan," kata Direktur Jenderal Pemasaran Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar), Sapta Nirwandar, di Jakarta, Selasa (16/6).

Sektor tersebut di Indonesia pada 2008 sanggup menyumbang devisa hampir Rp200 triliun yang hampir seluruhnya terserap langsung ke sektor riil pendukung pariwisata.

Sapta berharap sektor pariwisata akan tumbuh semakin positif pada tengah tahun 2009 atau periode Juli-Agustus. "Semoga dengan kerja sama semua pihak, Juli-Agustus bisa naik dan tumbuh positif," katanya.

Lebih lanjut, Sapta menambahkan, sektor pariwisata secara internasional saat ini tumbuh minus.

Meski begitu, masih ada setidaknya 10 juta orang dalam setiap harinya yang melakukan travelling (perjalanan). "Jumlah itu merupakan pasar yang sangat lumayan untuk digarap," katanya.

Pihaknya bertekad akan terus melakukan promosi baik di dalam maupun di luar negeri.

Misi pemasaran ke luar negeri dilakukan di antaranya melalui keikutsertaan Indonesia dalam Korea World Travel Fair dan Riyad Travel Fair 2009.

Hingga kuartal pertama 2009, Indonesia dikunjungi setidaknya 1,893 juta atau tumbuh sebesar 1,53 persen dibandingkan periode yang sama 2008.

Pertumbuhan wisman sebesar 1,53 persen (naik 28.570) itu menunjukkan industri pariwisata Indonesia cukup imun terhadap dampak krisis ekonomi global yang saat ini tengah melanda dunia.

Padahal industri pariwisata di sejumlah negara tetangga seperti Singapura, Thailand, dan Jepang pada periode yang sama mengalami pertumbuhan negatif. (Ant/OL-01)

Sumber: http://www.mediaindonesia.com