Menatap Lembayung di Pulau Bali

Terkenal dengan pemandangan yang indah serta adat budaya yang kental dengan magis, Bali tersohor ke seluruh penjuru dunia. Tak heran wisatawan lokal maupun mancanegara banyak sekali bertebaran di sudut-sudut kota di pulau Bali menjajal semua aneka kuliner dan obyek wisata yang sangat menjanjikan kenikmatan duniawi. Oleh karena itulah, saya beserta rombongan teman-teman ingin melukiskan lagi betapa indahnya pulau ini dengan perjalanan singkat selama 3 hari 2 malam dengan obyek wisata antara lain : Pantai Sanur (untuk melihat matahari terbit), Nusa Dua beach, Tanjung Benoa, Joger, Pantai Kuta, Museum Bajrasandhy, Bali Centre, Pura Uluwatu, Garuda Wisnu Kencana, Cening Ayu, Galuh, Pasar Seni Sukawati, Bedugul, dan terakhir Pantai Tanah Lot.

Setelah menyeberangi Selat Bali melalui dermaga Ketapang-Gilimanuk, tujuan pertama di Pulau Dewata di waktu subuh adalah Pantai Sanur untuk melihat matahari terbit. Sungguh suatu pemandangan yang spektakuler bisa melihat langsung matahari terbit menyembul dari punggung laut di Pantai Sanur. Merah merona bak pipi sang perawan Bali yang sedang tersenyum simpul. Sembari menyambut pagi yang cerah, sarapan pagi tak lupa disajikan menemani munculnya sang surya menyinari semesta raya. Perjalanan kemudian diteruskan ke Nusa Dua Beach yang ternyata satu area dengan Tanjung Benoa. Di area ini disediakan watersport yang sangat mengasyikan seperti: Banana boat, jet ski, paracelling dan juga bisa menyewa perahu boat untuk pergi menyeberang ke pulau penyu melihat fauna yang ada di pulau tersebut seperti ular, burung,dan penyu yang di lindungi agar tidak punah keberadaannya.


Puas bermain-main dengan air, tujuan selanjutnya adalah Joger, sebuah nama toko souvenir yang sangat kondang di jagad Bali karena adanya cuma satu di Bali dan tidak buka cabang di kota manapun, sehingga menjadi ciri khas dan daya tarik tersendiri untuk pulau Bali. Pernah ada seorang teman saya bilang bahwa, “Kalau ke Bali tidak ke Joger rasanya belum lengkap.” Hmm…suatu statement yang sangat menarik. Yang menjadi daya tariknya adalah tulisan pada kaos dan souvenir yang di jual disana. Pabrik kata-katanya tidak ada duanya, sungguh unik. Belanja di tempat ini harus siap dengan kantong yang cukup tebal karena harga yang ditawarkan cukup mahal.Inilah yang menjadi brand image Joger.

Dan tujuan akhir hari pertama wisata ke pulau dewata ini adalah Pantai Kuta. Duh…benar-benar bak berasa tidak sedang berada di Indonesia.Sejauh mata memandang semuanya penuh dengan makhluk yang namanya bule. Matahari mulai meredup sinarnya bersembunyi di balik Pantai Kuta. Dunia malam mulai berdentum di pelosok kawasan Kuta. CafĂ© dan club dipenuhi pengunjung yang kebanyakan dari wisatawan manca negara yang datang dari Amerika, Inggris, Jepang, Korea, Australia, dan lain-lain. Semuanya bercampur menjadi satu menikmati surga Bali hingga larut malam.

Terbangun di pagi hari di hotel di kawasan Kuta, membuat badan terasa segar kembali dan bersiap untuk melanjutkan perjalanan hari kedua.Jadwal kunjungan pertama pagi ini adalah ke Museum Bajrasandhy, sebuah museum perjuangan rakyat Bali melawan musuh. Museum ini sangat unik ornamennya yang semuanya terbuat dari batu, sangat kokoh dan kuat. Seusai dari museum perjalanan kami lanjutkan ke Bali Centre yaitu sebuah tempat yang menampilkan tari – tarian khas Bali dan penjelasan tentang adat istiadat masyarakat khas Bali. Kami disambut gadis – gadis Bali yang menari beberapa macam tarian khas Bali dengan liuk tubuhnya yang memikat pengunjung. Hmm…sungguh exotic.

Pura Uluwatu dan Garuda Wisnu Kencana adalah tujuan kami berikutnya. Dan benar, dua lokasi ini berdekatan sehingga tidak memakan waktu yang lama untuk perjalanannya. Dari lokasi Pura Uluwatu didapatkan pemandangan yang menakjubkan untuk menatap ke pantai di bawahnya. Seperti ada tembok Cina melingkar di sepanjang bibir pantai di Pura ini. Tapi ada sedikit hal yang mengesalkan di lokasi ini yaitu banyak terdapat monyet usil yang suka jahil mengambil barang milik pegunjung. Hati – hati deh pokoknya disini, bisa – bisa handphone atau kacamata melayang dicopet para monyet itu…huh!

Akhir dari jadwal hari kedua ini adalah Garuda Wishnu Kencana.Wah…sebuah obyek yang fenomenal. Disini terdapat patung Dewa Wishnu yang super besar. Tapi sayangnya masih belum disambung dengan tangan dan burung garudanya. Jadi lokasinya agak terpisah antara badan dan tangan Patung Dewa Wishnu. Tapi itu tidak mengurangi daya tarik lokasi ini. Selanjutnya pengunjung disuguhi Tari Kecak dan sebuah dramatari khas Pulau Bali. Sebuah suguhan yang sanggup melekat di hati untuk selamanya…so wonderful….!!! Hmm akhirnya hari mulai larut, capek dan puas memaksa kami pulang ke hotel untuk beristirahat.

Kring…nyaring dering suara bel pintu kamar hotel berbunyi. Para kru mengingatkan untuk segera turun sarapan dan bersiap untuk check out. Bergegas aku kemasi barang-barang dan bergabung untuk sarapan .Pagi ini jadwal penuh dengan lokasi berbelanja. Cening Ayu adalah sebuah toko pusat oleh-oleh khas makanan Bali seperti kacang, sale pisang, brem Bali, kopi jahe,manisan dan lain-lain.Harganya tidak terlalu mahal. Galuh/ Celuk adalah pusat kerajinan perak yang menjual aneka perhiasan seperti cincin,kalung dan gelang, tentunya dengan harga yang lumayan mahal.Dan obyek wisata belanja yang paling disukai adalah Pasar Seni Sukawati. Disini harganya murah kalau pengunjung pandai menawar. Barang-barang yang dijajakan beraneka ragam mulai dari kaos, kain sarung, ikat kepala, lukisan, tas, hiasan dinding, dll. Tinggal disesuaikan dengan kocek dan titipan dari sanak keluarga yang ingin dapat oleh-oleh dari Bali.

Next tujuan wisata adalah Bedugul. Danau ini mempunyai pesona yang magis. Berada di dataran tinggi menyebabkan hawa disini sangat dingin. Danau di bedugul bisa dimanfaatkan untuk olahraga air juga dan berperahu mengitari danau alam yang dingin dan sejuk ini.

Dan… akhir dari perjalanan wisata kali ini adalah Pantai di Tanah Lot.. Di tempat ini terdapat pura yang dijadikan tempat ibadah masyarakat Bali, sehingga tidak semua wisatawan diperkenankan masuk ke area suci tersebut.

Sembari menatap matahari yang tenggelam perlahan, berakhirlah traveling kali ini. Beribu nuansa indah kulalui bersama teman-teman kali ini. Selamat Tinggal Bali, lembayung di pantaimu tidak akan pernah hilang dari memori.

Sumber: http://www.pewarta-indonesia.com