Beijing - Manajemen Garuda Indonesia di Beijing sedang mengarahkan wisatawan China yang ingin berlibur ke Amerika Serikat atau Eropa untuk bisa pergi ke Indonesia, khususnya Bali, menyusul merebaknya wabah flu A/H1N1 yang melanda sejumlah negara di kawasan Amerika.
“Kami berharap wisatawan China yang akan berkunjung ke Amerika atau Eropa bisa mengalihkan ke Indonesia. Kita sedang menjaring mereka agar bisa mengganti liburannya ke Indonesia,” kata Manajer Umum Garuda Indonesia Beijing, Sentot Mujiono, di Beijing, Kamis.
Akibat merebaknya wabah flu A/H1N1 tersebut di beberapa negara di Amerika, sejumlah wisatawan China mengurungkan niatnya melakukan bepergian ke kawasan itu.
Adanya kondisi tersebut akan dimanfaatkan oleh Garuda Indonesia Beijing untuk menarik sebanyak mungkin wisatawan China yang membatalkan niatnya berlibur ke Amerika atau Eropa agar mengalihkan ke Indonesia.
“Kita telah menawarkan sejumlah paket perjalanan kepada wisatawan China melalui sejumlah agen perjalanan yang ada di Beijing dan diharapkan wisatawan China mau datang ke Indonesia,” kata Sentot.
Kondisi di Indonesia dan China yang sampai saat ini relatif aman dari wabah infulensa tersebut, menjadikan Garuda Indonesia Beijing memberanikan diri menawarkan sejumlah paket perjalanan bagi wisatawan China untuk berkunjung ke Indonesia.
Dia berharap agar pemerintah Indonesia tetap menjaga dan antisipatif dalam menangani wabah itu, agar tidak kian meluas sehingga menyebabkan ketakutan wisatawan.
“Saya menilai pemerintah Indonesia sangat antisipatif dalam mengantisipasi wabah itu. Kami berharap agar penyakit itu tidak meluas, karena akan berdampak pada industri penerbangan dan pariwisata nasional,” ungkap Sentot.
Dirinya mengakui bahwa jumlah penumpang Garuda Indonesia jurusan Beijing-Jakarta mengalami penurunan sekitar 10 persen menyusul terjadinya wabah flu A/H1N1 atau flu babi yang melanda sejumlah negara, sehingga mengurungkan niat wisatawan untuk melancong.
Meskipun demikian, Sentot optimistis, bahwa tingkat okupansi Garuda Indonesia jalur Beijing-Jakarta akan normal lagi, mengingat wabah dan jumlah warga yang tertular penyakit itu tidak ada di China dan Indonesia.
Rute Garuda Indonesia Beijing-Jakarta dilayani setiap Rabu, Jumat dan Minggu, sementara Jakarta-Beijing setiap Selasa, Kamis, dan Sabtu dengan menggunakan Boeing 737 generasi baru (NG). (Ant/d)
Sumber:
http://hariansib.com
“Kami berharap wisatawan China yang akan berkunjung ke Amerika atau Eropa bisa mengalihkan ke Indonesia. Kita sedang menjaring mereka agar bisa mengganti liburannya ke Indonesia,” kata Manajer Umum Garuda Indonesia Beijing, Sentot Mujiono, di Beijing, Kamis.
Akibat merebaknya wabah flu A/H1N1 tersebut di beberapa negara di Amerika, sejumlah wisatawan China mengurungkan niatnya melakukan bepergian ke kawasan itu.
Adanya kondisi tersebut akan dimanfaatkan oleh Garuda Indonesia Beijing untuk menarik sebanyak mungkin wisatawan China yang membatalkan niatnya berlibur ke Amerika atau Eropa agar mengalihkan ke Indonesia.
“Kita telah menawarkan sejumlah paket perjalanan kepada wisatawan China melalui sejumlah agen perjalanan yang ada di Beijing dan diharapkan wisatawan China mau datang ke Indonesia,” kata Sentot.
Kondisi di Indonesia dan China yang sampai saat ini relatif aman dari wabah infulensa tersebut, menjadikan Garuda Indonesia Beijing memberanikan diri menawarkan sejumlah paket perjalanan bagi wisatawan China untuk berkunjung ke Indonesia.
Dia berharap agar pemerintah Indonesia tetap menjaga dan antisipatif dalam menangani wabah itu, agar tidak kian meluas sehingga menyebabkan ketakutan wisatawan.
“Saya menilai pemerintah Indonesia sangat antisipatif dalam mengantisipasi wabah itu. Kami berharap agar penyakit itu tidak meluas, karena akan berdampak pada industri penerbangan dan pariwisata nasional,” ungkap Sentot.
Dirinya mengakui bahwa jumlah penumpang Garuda Indonesia jurusan Beijing-Jakarta mengalami penurunan sekitar 10 persen menyusul terjadinya wabah flu A/H1N1 atau flu babi yang melanda sejumlah negara, sehingga mengurungkan niat wisatawan untuk melancong.
Meskipun demikian, Sentot optimistis, bahwa tingkat okupansi Garuda Indonesia jalur Beijing-Jakarta akan normal lagi, mengingat wabah dan jumlah warga yang tertular penyakit itu tidak ada di China dan Indonesia.
Rute Garuda Indonesia Beijing-Jakarta dilayani setiap Rabu, Jumat dan Minggu, sementara Jakarta-Beijing setiap Selasa, Kamis, dan Sabtu dengan menggunakan Boeing 737 generasi baru (NG). (Ant/d)
Sumber:
http://hariansib.com