Jakarta (ANTARA News) - Beragam karya seni rupa dari benda yang sehari-hari ada di sekitar kita, ditampilkan di gedung utama Galeri Nasional Indonesia dalam pameran seni budaya Prancis ke-5 bertajuk Ligne A Ligne atau Garis ke Garis.
"Orang Prancis kan gitu, apa aja bisa digunain yang penting bisa menjadi karya," kata Nana salah seorang pemandu pameran di Jakarta, Kamis.
Kolaborasi karya 30 seniman Prancis dan 3 seniman Indonesia yang dipajang menggunakan materi di antaranya sendok pengaduk minuman, rambut, puntung rokok, benang wol, korek kuping dan kertas toilet gulung.
Selain itu jejeran karya menggunakan media kertas dan kanvas tampak namun dengan sentuhan tinta akrilik, payet dan arang untuk menghasilkan gambar.
Hingga hari ke2 setelah pembukaan pada 5 Mei puluhan pengunjung yang datang sebagian besar adalah mahasiswa seni dan siswa sekolah.
"Cara mereka ngedesign keren banget apalagi di dalam satu ruangan yang memamerkan hubungan satu garis dengan garis lainnya," kata Ananda salah seorang pengunjung yang adalah siswa Centre Culturel Francais (pusat kebudayaan Prancis).
Sedangkan menurut salah satu pengunjung dari kedutaan besar Jerman, Honke pameran ini mengingatkannya pada musim semi di Eropa karena ilustrasi kicauan burung yang terdengar di ruangan.
Namun, lanjutnya, jika melihat karya lebih dekat terlihat bencana seperti tsunami, banjir dan pedang dalam karya-karya tersebut. "Pameran yang menarik," katanya.
Kurator Michel Nuridsany juga menampilkan video digital dalam pameran tersebut dengan berbagai alur cerita dan ide kreatif.
Salah satunya adalah video berdurasi lima menit karya Dimitri Rangga. Sang seniman menggambar di dinding menggunakan susu yang cepat kering sehingga semut tertarik untuk mengerubungi dan membuat tulisan peace (damai) yang digoreskan sebelumnya menjadi jelas.
Pameran ini diselenggarakan dalam rangka Festival Seni Budaya Perancis ke-5 dan akan berlangsung hingga 16 Mei.
Sumber : http://www.antara.co.id
"Orang Prancis kan gitu, apa aja bisa digunain yang penting bisa menjadi karya," kata Nana salah seorang pemandu pameran di Jakarta, Kamis.
Kolaborasi karya 30 seniman Prancis dan 3 seniman Indonesia yang dipajang menggunakan materi di antaranya sendok pengaduk minuman, rambut, puntung rokok, benang wol, korek kuping dan kertas toilet gulung.
Selain itu jejeran karya menggunakan media kertas dan kanvas tampak namun dengan sentuhan tinta akrilik, payet dan arang untuk menghasilkan gambar.
Hingga hari ke2 setelah pembukaan pada 5 Mei puluhan pengunjung yang datang sebagian besar adalah mahasiswa seni dan siswa sekolah.
"Cara mereka ngedesign keren banget apalagi di dalam satu ruangan yang memamerkan hubungan satu garis dengan garis lainnya," kata Ananda salah seorang pengunjung yang adalah siswa Centre Culturel Francais (pusat kebudayaan Prancis).
Sedangkan menurut salah satu pengunjung dari kedutaan besar Jerman, Honke pameran ini mengingatkannya pada musim semi di Eropa karena ilustrasi kicauan burung yang terdengar di ruangan.
Namun, lanjutnya, jika melihat karya lebih dekat terlihat bencana seperti tsunami, banjir dan pedang dalam karya-karya tersebut. "Pameran yang menarik," katanya.
Kurator Michel Nuridsany juga menampilkan video digital dalam pameran tersebut dengan berbagai alur cerita dan ide kreatif.
Salah satunya adalah video berdurasi lima menit karya Dimitri Rangga. Sang seniman menggambar di dinding menggunakan susu yang cepat kering sehingga semut tertarik untuk mengerubungi dan membuat tulisan peace (damai) yang digoreskan sebelumnya menjadi jelas.
Pameran ini diselenggarakan dalam rangka Festival Seni Budaya Perancis ke-5 dan akan berlangsung hingga 16 Mei.
Sumber : http://www.antara.co.id