Museum Perjuangan


1. Riwayat Berdirinya
Museum berdiri atas inisiatif panitia peringatan "Setengah Abad Kebangkitan Nasional Propinsi DIY" tahun 1958 yang dimaksudkan untuk mengenang sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Pembangunan dimulai dengan peletakan batu pertama oleh Sri Paku Alam VIII, pada tanggal 17 Agustus 1959 dan pembangunan itu selesai 29 Juni 1961 dengan peletakan batu terakhir peresmian sekaligus pembukaan museum oleh Sri Paku Alam VIII.

Mula-mula museum dikelola oleh panitia "Setengah Abad Kebangkitan Nasional DIY" (1961--1963). Selanjutnya pada tahun 1963--1969 panitia mengalami kesulitan dalam mencari dana sehingga museum tidak dibuka untuk umum. Pada tahun 1970--1974 museum masih ditutup dan berada di bawah Pemda Provinsi DIY c.q. Inspeksi Kebudayaan Dinas P & K Provinsi DIY. Pada tahun 1974--1980 museum masih ditutup, namun pengelolaan museum dilimpahkan ke Kanwil Depdikbud Provinsi DIY. Dan baru pada tahun 1980--1997 museum itu disatukan dengan Museum Negeri Sonobudoyo, dan dibuka untuk umum.

Pada tanggal 5 September 1997 Museum Perjuangan disatukan dengan museum yang seaspek (museum sejarah) yaitu Museum Benteng Yogyakarta dan menjadi Museum Benteng Yogyakarta Unit II.

2. Bangunan
Bangunan museum berbentuk silinder, dengan hiasan makara disebelah kiri kanan pintu, pada bagian atap berbentuk topi baja, dan bagian puncak berhiaskan lima bambu runcing di atas bulatan dunia, yang disangga lima buah terap merupakan model Ronde Tempel. Perpaduan bangunan Romawi Kuno dan bangunan Timur memiliki arti simbolis bahwa kemerdekaan Indonesia diperoleh dengan perjuangan, bukan hadiah. Selain itu, untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Arsitek bangunan adalah Prof. Dr. Suwandi, dan candrasengkala berbunyi " Anggotro Pirantining Kusumo Nagoro " yang berarti tahun 1959. Dibuat oleh R.M. Kuswaji Kawindro Susanto.

3. Koleksi
1. Patung pahlawan nasional dan relief sejarah perjuangan bangsa Indonesia dari tahun 1908 - 1949,
2. Koleksi Realia berupa benda-benda sejarah perjuangan bangsa seperti kursi dan meja Ir. Soekarno di Rengasdengklok,
3. Foto-foto sejarah perjuangan.

4. Jam Kerja / Buka
Hari Selasa s.d. Kamis : pukul 08.00 - 13.00
Hari Jumat : pukul 08.00 - 11.00
Hari Sabtu dan Minggu : pukul 08.00 - 12.00
Hari Senin dan hari besar : tutup

5. Tiket masuk
Dewasa : Rp 750,00
Anak-anak : Rp 250,00
Asing : Rp 750,00

Lokasi : Kota Jogja
Transportasi : dari terminal umbulharjo naik bus pemuda jalur 6, bus jogja - magelang, bus jogja - wates

Sumber : http://www.tasteofjogja.com
Photo : http://jogjakini.wordpress.com