Kelahiran itu berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 12 tahun 1993 tentang Peningkatan Status Kecamatan Batu menjadi Kotatif Batu yang terdiri dari 3 kecamatan yaitu Kecamatan Batu (wilayah pusat), Kecamatan Bumiaji (wilayah utara) dan Kecamatan Junrejo (wilayah selatan). Saat itulah Batu sebagai klasifikasi kota sedang menyiapkan diri untuk lebih meningkatkan prestasinya. Prestasi pertama yang diraih adalah adanya Gerakan K3 (Kebersihan, Ketertiban dan Keindahan) yang secara simbolis dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 16 April 1993, lalu diciptakannya semboyan “BATU BERAMAL”, yang dapat diuraikan sebagai berikut :
- Bersih
- Elok
- Rapi
- Aman
- Manusiawi
- Agrowisata dan Industri
- Lestari
Dalam bidang kebersihan Batu mampu meraih piala Adipura sebanyak 4 kali berturut-turut (mulai tahun 1993-1996) untuk klasifikasi sedang. Selain prestasi-prestasi di atas, Kotatif Batu mulai membangun sarana dan prasarana yang memadai khususnya bisa mendukung sektor kepariwisataan, perdagangan dan industri. Sarana dan prasarana itu antara lain yaitu:
- Sarana Transportasi
- Sarana Perhubungan
- Sarana Penerangan
- Sarana Perbelanjaan
- Sarana Kesehatan
- Sarana Hiburan
- Sarana Keamanan
Selain prestasi, sarana dan prasarana di atas, Kotatif Batu juga biasa dikunjungi sebagai tempat acara-acara penting daerah maupun Nasional, contoh : biasa dibuat Konferensi Pers, bahkan pada saat MTQ ke-19 tingkat Jawa Timur, Malang ditempati sebagai tuan rumahnya dan menunjuk Kota Batu yang akan dijadikan tempat berlangsungnya MTQ tersebut. Hotel-hotel bertaraf internasional banyak dibangun dan kesemuanya memilki fasilitas lengkap, seperti kamar standard, royal suite, cottage, tennis court, kolam renang, ruang pertemuan, squash court, bar, diskotek, kafe, kebun buah (apel, jeruk), kebun sayur serta fasilitas lainnya.
Perkembangan Kotatif Batu sebagai sentra wisata Jawa Timur terus meningkat hari demi hari, kota yang dulunya tidak selengkap kota lain, sekarang hampir menyamai kota-kota lainnya. Karena perkembangan Batu cukup maju maka banyak warga dari Kotatif Batu yang ingin status kotanya ditingkatkan, organisasi-organisasi banyak didirikan untuk mendukung peningkatan status Kotatif Batu, misalnya Kelompok Kerja (Pokja) Batu, kelompok kerja ini berusaha bersama masyarakat Batu untuk meningkatkan status kotanya. Dukungan-dukungan lainnya dari Bupati Malang, DPRD II Malang, Gubernur Jawa Timur dan organisasi masyarakat lainnya. Setelah hampir 8 tahun menjadi Kota Administratif yang diperintah oleh 3 Walikota, yaitu Drs. Chusnul Arifien Damuri, Drs. Gatot Bambang Santoso dan Drs. Imam Kabul, akhirnya Batu ditingkatkan statusnya menjadi Pemerintah Kota Batu. Pemerintah Kota Batu Tanggal 28 Mei 2001 proses peningkatan status Kota Administrattif Batu menjadi Pemerintah Kota mulai dilaksanakan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah.
Tanggal 30 Juni 2001 UU No. 11 tentang Peningkatan Status Kota Administratif Batu disahkan, setelah beberapa bulan kemudian yaitu pada tanggal 17 Oktober 2002 secara resmi Kotatif Batu ditingkatkan statusnya menjadi Pemerintah Kota. Kemudian pada tanggal 22 Oktober 2002 Gubernur Jawa Timur atas nama Menteri Otonomi Daerah melantik Drs. Imam Kabul sebagai Walikota Batu. Esok harinya masyarakat Kota Batu menyambutnya dengan bersyukur pada Allah SWT, mulai menyambut dengan acara syukuran tumpengan bersama, pemasangan spanduk-spanduk yang membanjiri setiap jalan dan sudut Kota Batu. Setelah Batu ditingkatkan statusnya dengan pejabat Walikotanya Drs. Imam Kabul, Batu ingin meningkatkan lagi pembangunannya, baik pembangunan fisik maupun non fisik. Sejak statusnya meningkat, Pemerintah Kota Batu bersama masyarakat mulai menyiapkan diri bagaimana agar pamor dan citra kota dingin ini tetap ada dan tetap dikenang banyak orang baik domestik maupun luar negeri.
Kronologis Terbentuknya Pemerintah Kota Batu
- Pada tahun 1950 berdasarkan Undang – Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam lingkungan Propinsi Jawa Timur, Batu masih merupakan Kecamatan dalam lingkungan wilayah Pemerintah Kabupaten Malang.
- Pada tahun 1997 Kecamatan Batu sebagai Daerah Kota Administratif berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 1997 tentang Pembentukan Kota Administratif Kota Batu, dalam wilayah Kabupaten Malang, yang meliputi wilayah Kecamatan Batu, Kecamatan Bumiaji dan Kecamatan Junrejo.
- Pada tahun 2001 Kota Administratif statusnya kemudian berubah menjadi Kota Batu berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Batu yang disahkan oleh Presiden Republik Indonesia tanggal 21 Juni 2001, maka tanggal 17 Oktober 2001 telah diresmikan Kota Batu menjadi Daerah Otonom yang terpisah dari Kabupaten Malang yang meliputi tiga Kecamatan (Kecamatan Batu, Kecamatan Bumiaji dan Kecamatan Junrejo) terdiri dari 19 Desa serta Kelurahan.
- Pada hari Jum’at tanggal 30 Agustus 2002 diadakan pemilihan anggota DPRD Kota Batu. Dan selanjutnya pada hari Senin tanggal 16 September 2002 DPRD Kota Batu dilantik. Setelah DPRD Kota Batu terbentuk, maka secara resmi dan sah Pemerintah Kota Batu telah memiliki Badan Legislatif dan secara sah pula DPRD berhak dan mengadakan Pemilihan Kepala Daerah.
- Pada hari Senin tanggal 4 November 2002 diadakan Pemilihan Kepala Daerah dan terpilih Drs. H. Imam Kabul M.Si yang berpasangan dengan Drs. M. Khudhori sebagai Walikota dan Wakil Walikota Batu yang pertama.
- Pada hari Senin tanggal 25 November 2002 dilaksanakan Pelantikan Walikota dan Wakil Walikota Batu oleh Gubernur Imam Utomo.
Kota Batu merupakan salah satu bagian dari wilayah Jawa Timur yang secara Geografis Kota Batu terletak pada posisi antara :
- 7,44deg 55,11" s/d 8,26deg 35,45" Lintang Selatan
- 122,17deg 10,90" s/d 122,57deg 00,00" Bujur Timur
Kota dengan Luas 202,800 Km2 atau sama dengan 20,280 ha ini, berbatasan dengan :
- Sebelah Selatan : Kecamatan Dau dan Kecamatan Wagir
- Sebelah Barat : Kecamatan Pujon
- Sebelah Timur : Kecamatan Karang ploso dan Kecamatan Dau
- Sebelah Utara : Kabupaten Mojokerto dan Kecamatan Prigen
Keadaan Topografi dan Klimatologi
Keadaan topografi Kota Batu memiliki dua karasteristik yang berbeda. Karakteristik pertama yaitu bagian sebelah utara dan barat yang merupakan daerah ketinggian yang bergelombang dan berbukit. Sedangkan karakteristik kedua, yaitu daerah timur dan selatan merupakan daerah yang relatif datar meskipun berada pada ketinggian 800 - 3000m dari permukaan laut.
Keadaan Klimotografi Kota Batu memmiliki suhu minimum 24 - 18?C dan suhu maksimum 32 - 28?C dengan kelembaban udara sekitar 75 - 98% dan curah hujan rata-rata 875 - 3000 mm per tahun. Karena keadaan tersebut, Kota Batu sangat cocok untuk pengembangan berbagai komoditi tanaman sub tropis pada tanaman holtikultura dan ternak.Keadaan Geologi dan Hidrologi
Struktur tanah di Batu merupakan wilayah yang subur untuk pertanian, karena jenis tanahnya merupakan endapan dari sederetan gunung yang mengelilingi Kota Batu.
Ketersediaan air hujan dapat dihitung dari ketersediaan air sungai berdasarkan curah hujan. Ketersediaan air sungai diperoleh dari 5 sungai yang keseluruhanya bermuara pada Sungai Brantas.
Ketersediaan sumber - sumber mata air yang cukup potensial, baik dikomsumsi oleh masyarakat Kota batu sendiri maupun wilayah sekitar seperti Malang. Pola Penggunaan Tanah
Pola Penggunaan tanah di Kota Batu secara keseluruhan masih didomensi keberadaan kawasan terbangun (Pemukiman dan sarana serta Prasarana pendukungnya) yaitu + 1.749.9233 Ha atau 8,6% dari luas keseluruh Kota Batu. Sedangkan sisanya merupakan kawasan non terbangun yaitu (tata guna tanah terdiri dari) : - Pemukiman = 1.568.757 Ha - Sawah Irigasi = 2.525.351 Ha - Sawah tadah Hujan = 92.009 Ha - Tegal/Pekarangan = 5.378.324 Ha - Kebun = 6.576.459 Ha - Semak/Belukar = 2.930.547 Ha - Lain-lain = 181.166 Ha
Kependudukan
Jumlah Penduduk 172.015 jiwa terdiri dari Kecamatan Batu sekitar 80.528 jiwa, Kecamatan Bumiaji sekitar 51.054 jiwa dan Kecamatan Junrejo sekitar 172.015 jiwa
Data Desember 2006 Sumber Capilnaker Kota batu 2006
Badan usaha yang lazimnya hanya diseut SELECTA ini sudah terkenal sejak dahulu, baik oleh Wisatawan Nusantara naupun manca negara karena keindahan alamnya dengan hawa sejuk segar sehingga tidak ustahil dapat membuahkan inspirasi baru bagi setiap pengunjungnya. Terbukti suatu pernyataan yang tiak ternilai harganya ari Presiden dan Wakil Presiden Indonesia yang pertama pada saat berkunjung ke Selecta berupa kenang-kenangan.
Sekilas Pariwisata Kota Batu
Saat memasuki Kota Batu hawa pegunungan yang sejuk dan segar sangat terasa. Kota Batu merupakan salah satu daerah yang dikelilingi oleh Pengunungan yang ada di wilayah Jawa Timur, yang secara geografis merupakan daerah tropis. Kota Batu memiliki beberapa daerah wisata penggunungan atau wisata alam semisal air panas, air terjun, bumi perkemahan dan lain-lain. Selain itu Kota Batu juga banyak terdapat Wisata Buatan yang hawa pengunungannya tetap terasa. Kota Batu merupakan tujuan utama wisatawan baik manca maupun domestik. Beraneka ragam obyek wisata yang ada di Batu semuanya itu bernuansa pegunungan, selain itu juga fasilitas yang ada di Kota Batu semisal Hotel dan penginapan lainya juga bernuasa pegunungan. Selain itu Kota Batu mempunyai julukan "Batu Kota Sejuta Pesona"
Kota batu sudah terkenal sejak abad ke-9 akhir masehi, sebagai kota wisata karena keindahan pemandangan alamnya, Kota yang terletak sekitar 19 km sebelah barat Kota Malang dan memakan waktu kurang lebih 2 jam dari kota Surabaya ini memiliki ketinggian antara 680m - 1700m diatas permukaan air laut serta suhu udara berkisar 15 - 19 derajat Celcius. Udara segar nan sejuk dan dukelilingi bukit-bukit indah menjadi daya tarik tersendiri jika di banding kota-kota lain di Indonesia.
Selain Kota Batu mempunyai julukan " Sejuta Pesona Keindahan" Kota Batu juga perbah dujuluki " De Kleine Switzerland" atau Swiss kecil di pulau Jawa mempunyai banyak potensi wisata menawan, antar lain seperti lembah songgoriti, Pasar Malam, Wisata Wana, Selecta, Wisata Desa Bunga, Jawa Timur Park, Wisata Bangunan Kuno, Wisata Agro dan masih Banyak Lagi.
Wisata Agro
Wisata Petik Apel langsung ari pohon sebagai salah satu andalan wisata agro di Kota Batu bisa ditemui di wilayah Desa Punten, Desa Bumiaji dan Kawasan Kusuma Agro. Dari potensi Apel ini apat dibuat minuman kesehatan sari apel, cuka apel, jenang apel an kripik apel. Selain itu juga i Kota Batu dikenal sebagai penghasil sayur mayur seperti : wortel, ketang, sawi dan lain-lain. Dari hasil pertanian kentang telah diproses menjadi makanan ringan khas oleh-oleh kota Batu yaitu keripi kentang.
Wisata Sejarah
SELECTA Didirikan oleh seorang warga negara Belanda pada sekitar tahun 1930. Setelah mengalami kerusakan pada jaman Revolusi, pada tahun 1950 dibangun kembali oleh 47 tokoh -tokoh masyarakat yang dikenal sebagai pendiri selecta
Sekilas Kesenian dan Kebudayaan Kota Batu
Selain Kota Batu sebagai kota wisata, Batu juga banyak mempunyai aneka ragam seni budaya baik seni atau budaya tradisional seperti kuda lumping, campursari dan lain-lain. Dan juga budaya religius semisal sedekah bumi atau tasyakuran desa, dan banyak lagi seni budaya yang lain yang ada di kota Batu.
Sumber : http://www.batukota.go.id