![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisyP1yHeHASbQfX_d8zABR8HttJRjeAdul-ZlqZZeouSbKh3noRb-K9zL3cAVYTpRdXNLD4gLANWsfEwqgoQYGNUZVQ-tpj_6gKql4I3Ym43WSyEh1DNK17_xAqcLNFr29LCp4lRG5hTo/s320/gununggede.jpg)
Gunung Gede mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
Tercatat pada tahun 1819, C.G.C. Reinwardt sebagai orang yang pertama yang mendaki Gunung Gede, kemudian disusul oleh F.W. Junghuhn (1839-1861); J.E. Teysmann (1839); A.R. Wallace (1861); S.H. Koorders (1890); M. Treub (1891); W.M. van Leeuen (1911); dan C.G.G.J. van Steenis (1920-1952) telah membuat koleksi tumbuhan sebagai dasar penyusunan buku “THE MOUNTAIN FLORA OF JAVA” yang diterbitkan tahun 1972.
Gunung Gede juga memiliki keanekaragaman ekosistem yang terdiri dari ekosistem sub-montana, montana, sub-alpin, danau, rawa, dan savana.
Gunung Gede terkenal kaya akan berbagai jenis burung yaitu sebanyak 251 jenis dari 450 jenis yang terdapat di Pulau Jawa. Beberapa jenis di antaranya burung langka yaitu elang Jawa (Spizaetus bartelsi) dan burung hantu (Otus angelinae).
Sumber : http://www.indonesia.go.id