Provinsi Kalimantan Tengah

Kalimantan Tengah merupakan propinsi terluas nomor empat di Indonesia setelah Papua Barat, Papua, dan Kalimantan Timur. Secara administratif, terbagi menjadi 13 kabupaten dan 1 kota dengan Palangkaraya ibukota propinsi.

Propinsi ini di bagian Utara terdiri dari pegunungan Muller Swachner dan perbukitan, di bagian Selatan berupa dataran rendah, rawa, dan paya-paya. Daerahnya berbatasan dengan tiga propinsi yaitu Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Barat serta Laut Jawa.

Pengembangan Lahan Gambut untuk Pertanian Tanaman Pangan di Kalimantan Tengah telah mendasari pelaksanaan proyek pengembangan lahan gambut (PLG) untuk pertanian tanaman pangan dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional. Proyek ini berhasil membuka areal baru pertanian (ekstensifkasi), meningkatkan intensitas tanam, memanfaatkan lahan-lahan berawa, membangun berbagai jenis saluran, pintu-pintu air, mencetak sawah, jalan dan jembatan, sarana permukiman, serta mendatangkan transmigran baik dari Jawa maupun lokal.

Dengan ragam wilayah pantai, gunung, bukit, dataran rendah dan paya, segala macam vegetasi tropis (binatang) mendominasi alam di daerah ini. Orangutan merupakan hewan endemik yang masih banyak khususnya di Taman Nasional Tanjung Putting, Kabupaten Kotawaringin Barat dan Seruyan. Selain itu juga terdapat beruang, landak, owa-owa, beruk, kera, bekantan, trenggiling, buaya, kukang, paus air tawar, arwana, manjuhan, biota laut, penyu, bulus, burung rangkong, betet, beo dan lain-lain.

Suku Dayak di Kalteng adalah suku Dayak Ngaju, suku Dayak lainnya yang tinggal di pesisir adalah Banjar Melayu Pantai merupakan 25 persen dari seluruh populasi. Di samping itu ada suku Jawa, Madura, Bugis, dan lain-lain. Suku Dayak lainnya adalah : Dayak Ot Danum, Dayak Bakumpai, Dayak Maanyan, Dayak Dusun, Dayak Lawangan, Dayak Lawangan, Dayak Siang Murung, Dayak Punan, Dayak Sampit, Dayak Kota Waringin Barat, Dayak Katingan, Dayak Bawo, Dayak Taboyan, dan suku Dayak Mangkatip,

Secara umum, perekonomian Propinsi Kalimantan Tengah bercorak agraris. Dari keseluruhan PDRB ADHK 2000 senilai Rp 14,85 Trilyun, dimana Rp 5,57 Trilyun diantaranya atau 37,53 persen berasal dari sektor pertanian.

Subsektor perkebunan merupakan salah satu andalan Kalimantan Tengah dari sektor pertanian. Salah satu jenis perkebunan andalan adalah perkebunan karet. Produksinya mencapai 233.084,15 Karet Kering. Perkebunan karet ini tersebar di beberapa Kabupaten diantaranya Kabupaten Gunung Mas, Barito Utara, Barito Timur, Kotawaringin Timur, dan Murung Raya. Kelima Kabupaten itu cocok untuk dijadikan klaster perkebunan karet.

Tanaman perkebunan andalan lain adalah kelapa sawit. Produksinya mencapai 6.287,806,79 ton. Produksi kelapa sawit tersebar di beberapa kabupaten dengan kabupaten andalan Kotawaringin Barat, Seruyan, dan Kotawaringin Timur. Ketiga kabupaten itu cocok untuk dijadikan klaster kelapa sawit.

Untuk tanaman bahan pangan, produk andalannya adalah padi, ubi kayu, dan ubi jalar. Kabupaten yang memproduksi ketiga jenis tanaman pangan tersebut secara signifikan adalah Kapuas, Pulang Pisau, Kotawaringin Timur, dan Kotawaringin Barat. Keempat kabupaten tersebut cocok untuk dijadikan klaster tanaman pangan.

Untuk produksi sayur-sayuran, tanaman andalannya ketimun, kacang panjang, dan cabe rawit. Kabupaten andalan untuk sayur-sayuran, khususnya ketiga jenis sayuran tersebut adalah Kapuas, Katingan, Kotawaringin Barat, dan Kotawaringin Timur. Keempat kebupaten tersebut cocok untuk dijadikan klaster sayur-sayuran.

Sedangkan untuk buah-buahan, tanaman andalannya adalah pisang, nenas, dan cempedak/nangka. Ketiga jenis buah-buahan tersebut banyak diproduksi Kabupaten Kotawaringin Barat, Kapuas, Barito Selatan, Katingan, Lamandau, dan Barito Timur.

Kalimantan Tengah memiliki hutan luas. Meskipun sekarang telah banyak hutan yang rusak, namun produksi kayu tetap bejalan. Produksi kayu bulat mencapai lebih dari 1,7 juta M3. Kabupaten yang banyak menghasilkan kayu bulat antara lain Kabupaten Katingan, Seruyan, dan Murung Raya. Luas kawasan hutan mencapai 10.294.388,72 ha atau 64,04 persen diri total luas wilayah Kalteng. Luas hutan yang mencapai 64,04 persen dari luas wilayah disana dipastikan sangat menguntungkan daerah Kalimantan Tengah.

Hutan mendominasi wilayah hampir mencapai 80 persen. Hutan primer tersisa sekitar 25 persen dari luas wilayah di Kalteng. Lahan yang luas saat ini mulai didominasi kebun Kelapa Sawit mencapai 700.000 Ha (2007). Perkebunan karet dan rotan masih tersebar hampir diseluruh daerah, terutama di Kapuas, Katingan, Pulang Pisau, Gunung Mas dan Kotawaringin Timur. Banyak ragam potensi sumber alam, antara lain sudah diusahakan seperti tambang batubara, emas, zirkon, besi. Terdapat pula tembaga, kaolin, batu permata dan lain-lain.

Lahan luas lain didominasi kebun Kelapa Sawit mencapai 700.000 Ha (2007). Perkebunan karet dan rotan masih tersebar hampir diseluruh daerah, terutama di Kabupaten Kapuas, Kabupaten Katingan, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Gunung Mas, dan Kabupaten Kotawaringin Timur. Banyak ragam potensi sumber daya alam, antara lain sudah diusahakan seperti; tambang batubara, tambang emas, zirkon, besi, tembaga, kaolin, batu permata dan lain-lain

Kalimantan Tengah juga menghasilkan produk peternakan yang menjanjikan. Jenis ternak andalan; Sapi, Kerbau, Babi, Kambing, Ayam buras, dan Ayam ras broiler. Selain itu ternak lain tetapi dalam jumlah yang lebih sedikit. Kabupaten andalan dalam produksi peternakan antara lain Kabupaten Kapuas, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Barito Selatan, Kabupaten Barito Utara, dan Kabupaten Kotawaringin Timur.

Sedangkan untuk produksi perikanan, yang terbesar adalah produksi ikan laut. Kabupaten penghasil ikan laut terbesar adalah Kabupaten Katingan, Kabupaten Kotawaringin Barat, dan Kabupaten Kotawaringin Timur.

Di sektor pertambangan, bahan mineral dan galian golongan C, Kalimantan Tengah memiliki potensi yang menjanjikan dan merata di seluruh daerahnya. Yang sudah dimanfaatkan antara lain tambang emas, kaolin, batu gamping, batu bara, biji besi, mangan, mika, pasir kuarsa. Bahan-bahan ini tersebar di beberapa daerah, dengan kandungan yang relatif besar dan potensial untuk dikembangkan secara lebih modern. Sementara itu, bahan galian golongan C di antaranya adalah batu, kerikil, pasir urug, dan tanah liat.

Di sektor industri, terutama yang berbasis sumber daya alam, lebih khusus lagi industri pengolahan hasil hutan dan tanaman pangan, Kalimantan Tengah memiliki potensi yang cukup baik. Industri kayu lapis dan produk kayu ikutannya merupakan andalan utama Provinsi Kalimantan Tengah. Industri olahan seperti rotan, karet, dan kayu telah dipasarkan secara luas, baik untuk kebutuhan pasar domestik maupun ekspor.

Kalimantan Tengah juga berpotensi dalam sektor pariwisata, terutama wisata alam yang berupa wisata hutan atau cagar alam Bukit Raya dan Hutan Monumental di Kotawaringin Timur; Bukit Sapat Hawung di Barito Utara; Merang di Kota Palangkaraya; suaka alam, darat, dan laut di Kotawaringin Barat; air terjun Malau Besar dan Pauras di Barito Utara; Tangkiling di Palangkaraya; pantai yang indah dan alami di Kotawaringin Barat; serta Ujung Pandaran di Kotawaringin Timur.

Selain itu, masih banyak obyek wisata yang sudah dikenal di Kalteng antara lain: Kawasan wisata Bukit Tangkiling; Pantai Cemara Labat, Pasar Terapung Danau Mare, Betang Buntok; Kawasan Pantai Wisata Pantai Kubu, Tanjung Keluang, Telok Bugem Gosong Sanggara dan Kawasan Taman; Kawasan Pantai Wisata Pantai Kubu, Tanjung Keluang, Telok Bugem Gosong Sanggara dan Kawasan Taman Nasional Tanjung Putting; Pantai Ujung Pandaran, Riam Mangkikit, Sean Apui (Sumber Air Panas), Betang Tumbang Gogu; Kawasan Wisata Desa Kanipan, Riam Kaladu; Kawasan Wisata Danau Sembuluh, Riam Sungai Seruyan; Kawasan Wisata Air Terjun Mantibab, Betang Tumbang Konot, Air Terjun Malou; Kawasan Wisata Cagar Alam dan Gunung Angah; Kawasan Wisata Danau Malawen, Danau sadar, Liang Saragih dan Liang Ayah. Itulah beberapa obyek wisata yang ada di daerah Kalimantan Tengah.

Untuk kegiatan perdagangan, dinamikanya antara lain terlihat dari banyaknya penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP). Pada Tahun 2006, di Propinsi Kalimantan Tengah diterbitkan 1.825 buah SIUP, terdiri dari 1.223 buah untuk pedagang kecil,449 buah untuk pedagang menengah, dan 153 buah untuk pedagang besar.

Sedangkan untuk penerbitan TDP, Pada Tahun 2006 diterbitkan 2.316 buah TDP, terdiri dari 1.061 buah TDP untuk perusahaan berbentuk CV, 945 buah untuk PO, 220 buah untuk PT, 66 buah untuk koperasi, dan 24 buah untuk bentuk usaha lain. Kotawatingin Timur merupakan kabupaten dengan penerbitan TDP terbanyak selama Tahun 2006 untuk bentuk usaha PT, koperasi, CV, dan PO.

Pada kegiatan perdagangan internasional, Kalimantan Tengah menyumbang devisa cukup besar. Nilai ekspor Kalimantan Tengah tahun 2006 mencapai US $ 179,18 juta. Nilai ekspor plywood merupakan yang terbesar, yaitu US $ 57,69 juta. Komoditi lain yang diekspor dan menghasilkan devisa signifikan adalah plywood, CPO, karet, moulding, pasir zircon, biji kelapa sawit, rotan, finger joint, knock down system, laminating press, dan dowel.

Kabupaten Barito Utara
Kabupaten Barito Utara merupakan salah satu kabupaten di Kalimantan Tengah, dengan ibukota Muara Teweh. Wilayah Kabupaten Barito Utara di sebelah Utara berbatasan dengan Kalimantan Barat, di sebelah Timur berbatasan dengan Kalimantan Timur sedangkan di sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Kapuas dan di sebelah Selatan berbatasan dengan Selat Madura.

Hutan menjadi aset utama di Barito Utara, hasil utamanya berupa kayu bulat, kayu olahan, rotan, damar dan gaharu.

Sektor pertanian berperan signifikan dalam perekonomian Kabupaten Barito Utara. Perannya dalam PDRB mencapai 43,76 persen.

Kabupaten ini juga merupakan produsen karet terbesar kedua se Kalimantan Tengah setelah Kabupaten Gunung Mas. Produksinya lebih dari 27 ribu ton. beberapa kecamatan merupakan kecamatan andalan dalam produksi karet, yaitu Kecamatan Teweh Tengah, G timang, dan Lahei. Tiga kecamatan itu cocok dijadikan sebagai klaster tanaman karet.

Selain karet, produk perkebunan yang merupakan andalan dan lebih besar dibanding karet, adalah kelapa sawit. Produksi kelapa sawit terkonsentrasi di Kecamatan Teweh Tengah.

Dari uraian di atas terlihat keunggulan Kecamatan Teweh Tengah sebagai andalan dalam produksi karet dan kelapa sawit. Kecamatan ini juga unggul dalam produksi produk-produk peternakan, durian, pisang, sayur-sayuran, dan tanaman pangan.

Kecamatan Teweh Tengah ini selain cocok sebagai klaster karet dan kelapa sawit, juga cocok dijadikan sebagai klaster peternakan bersama Kecamatan Lahei, dan klaster tanaman pangan bersama Kecamatan G Timang, dan Teweh Timur.

Selain pertanian, kegiatan ekonomi lainnya yang berperan cukup besar adalah perdagangan. Pada Tahun 2003, di daerah ini terdapat 1.079 pedagang, yang terdiri dari pedagang kecil 648 pedagang, pedagang menengah 421 pedagang, dan pedagang besar 10 pedagang.

Di sektor perdagangan, Barito Utara termasuk penghasil emas. Emas banyak ditemukan di desa Kecamatan Sumber Barito. Kemilau emas mengundang investor menanamkan modalnya di sana. Perusahaan tambang emas yang ada disana antara lain PT. Indo Muro Kencana, perusahaan patungan Indonesia dan Australia.

Selain emas, tanah Barito Utara juga mengandung bahan galian lainnya seperti batu bara di Kecamatan Lahei dan Permata intan, intan di Kecamatan Murung dan Permata Intan, kapur, nika, kaolin, dan lain-lain.

Di sektor pariwisata, Barito Utara memiliki kekayaan alam yang bisa dijadikan aset wisata alam. Objek wisata yang ditawarkan meliputi wisata petualangan dengan mengarungi derasnya riam di hulu Sungai Barito sambil melintasi hutan. Alternatif wisata lainnya adalah wisata budaya dengan mengunjungi perkampungan suku dayak dengan rumah adat Betang yang menarik.

Sumber : http://www.cps-sss.org