Museum Tekstil Jakarta Barat


Latar Belakang dan Sejarah
Gedung Museum Tekstil dibangun pada awal abad 19 merupakan rumah warga Perancis yang kemudian di jual kepada konsul Turki yang bernama Abdul Azis Al Mussawi Al Katiri. Tahun 1942 gedung ini dijual kembali kepada Karel Cristian Cruq.

Gedung ini sempat menjadi Markas Besar Barisan Keamanan Rakyat (BKR), saat Jakarta sedang diliputi semangat juang merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Setelah pertempuran fisik gedung ini dihuni oleh Lie Sion Phin (1947) dan menjadi Museum pada tanggal 28 Juni 1978 yang diresmikan oleh Almarhum Tien Soeharto.

Koleksi
Koleksi museum Tekstil berjumlah koleksi. Koleksi museum ini berupa kain tradisional seperti kain batik,ikat, dan pelangi, kain tradisional ini yang paling menonjol dan merupakan cara-cara penciptaan pola ragam hias kain. Adapun sablon, lukisan tangan dan prada merupakan teknik pencetakannya. Pada koleksi di museum ini dapat dipelajari perkembangan motif-matif tradisional dari masa ke masa. Selain itu juga ditampilkan peralatan batik dan tenun dari berbagai daerah.

Museum ini mengoleksi kain tradisional seperti kain batik, ikat pelangi, peralatan batik, dan tenun dari berbagai daerah. Mengenai kain tradisional, museum ini mengoleksi sekitar 1.500 kain tradisonal. Setiap tiga bulan sekali, kain-kain yang ditampilkan selalu berubah. Selain aneka ragam jenis bahan, museum ini juga mengoleksi teknik pengolahan, warna, motif dan komposisi yang menjadi ciri tersendiri dari tekstil Indonesia. Koleksi tekstil modern karya perancang busana terkemuka juga ditampilkan museum ini, hal ini dilakukan sebagai upaya untuk terus mengembangkan pertekstilan Indonesia. Sejatinya, keberadaan museum ini membuktikan jika Indonesia adalah salah satu negara penghasil tekstil tradisional terbesar di dunia.

Pada dasarnya Museum Tekstil adalah sebuah cagar budaya yang khusus menangani tugas-tugas pengumpulan, pengawetan, dan pameran karya seni yang erat dengan pertekstilan di Tanah Air. Tak heran, jika pengunjung dapat melihat cara pembuatan produk tekstil dari berbagai daerah, termasuk kain batik. Bahkan, para pengunjung juga dapat mengikuti pelatihan pembuatan kain batik tulis. Para pengunjung juga dapat berbelanja hasil tekstil di sebuah art shop di museum tersebut.

Lokasi Museum
Jln. KS. Tubun No. 4 Jakarta Barat
Telepon (021) 5606613

Jadwal Kunjungan
- Selasa s/d Kamis : 09.00 - 15.00
- Jumat : 09.00 - 14.30
- Sabtu : 09.00 - 12.30
- Minggu : 09.00 - 15.00

Harga Tiket
- Dewasa : Rp.3000/orang
- Rombongan dewasa : Rp.1500/orang
- Mahasiswa : Rp.1000/orang
- Rombongan mhs : Rp. 750/orang
- Anak-anak pelajar : Rp. 650/orang
- Rombongan anak-anak : Rp. 500/orang

Sumber :
http://batikindonesia.info
http://www.museum-indonesia.net

Photo : http://2.bp.blogspot.com