Museum Joang 45 Jakarta Pusat


Latar Belakang dan Sejarah

Gedung Museum Joang 45 dibangun tahun 1938. Pertama kali difungsikan sebagai hotel mewah dengan nama Hotel Schomper, yang dikelola oleh keluarga “L.C. Schomper” seorang berkebangsaan Belanda yang sudah lama tinggal di Batavia. Hotel ini diberi nama Schomper sesuai nama pemiliknya. Hotel tersebut saat itu termasuk yang cukup baik dan terkenal di kawasan pinggiran Selatan Batavia, dengan bangunan utama yang berdiri megah di tengah dan diapit deretan bangunan kamar-kamar penginapan disisi kiri dan kanannya untuk menginap para tamu.

Ketika Jepang masuk ke Indonesia (1942-1945) dan menguasai Batavia, hotel tersebut diambil alih oleh para pemuda Indonesia dan beralih fungsi sebagai kantor yang dikelola Ganseikanbu Sendenbu (Jawatan Propaganda Jepang) yang dikepalai oleh seorang Jepang, “Simizu”. Di kantor inilah kemudian diadakan program pendidikan politik yang dimulai pada tahun 1942 untuk mendidik pemuda-pemuda Indonesia dan dibiayai sepenuhnya oleh pemerintah Jepang.

Gedung ini dipakai sebagai Pusat Pendidikan Politik yang kemudian dikenal dengan nama asrama Angkatan Baru Indonesia. Pengajar pada Pusat Pendidikan Politik ini antara lain adalah Ir. Soekarno, drs. Mohammad Hatta, Moh. Yamin, Mr Soenaryo dan Mr. Ahmad Subarjo.

Tokoh-tokoh pemuda seperti Sukarni, Chairul Saleh, Adam Malik, dan AM Hanafi pernah bermarkas disini, mereka dikenal sebagai Pemuda menteng 31, para pengajar dan pemuda Menteng 31 bahu membahu merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Untuk mengenang peranan mereka yang sangat besar pada kisaran tahun 1943-1945, dan untuk melestarikan semangat juang bangsa, gedung ini pada tanggal 19 Agustus 1974 diresmikan oleh Presiden Soeharto sebagai Museum Joang '45.

Koleksi
Bangunan kamar penginapan yang tersisa sat ini tinggal beberapa yang ada di sisi utara gedung utama, saat ini dipergunakan sebagai ruang Kafe dan kantor pengelola Museum Joang 45.

Koleksi Museum Joang'45 berjumlah koleksi, yang terdiri dari foto-foto dokumentasi berbagai peristiwa bersejarah yang berasal dari masa tahun 1944-1949, seperti peristiwa Rapat Raksasa di lapangan IKADA, Bandung Lautan Api, dan pertempuran 10 November di Surabaya.

Selain itu Museum Joang'45 memiliki koleksi patung dada para pahlawan masa Pergerakan Kemerdekaan berjumlah 17 buah, juga terdapat koleksi lukisan yang berkaitan dengan perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi fisik.

Koleksi utama pada museum ini adalah 2 mobil Proklamator, yaitu mobil kenegaraan yang pernah digunakan oleh Bung Karno dan Bung Hatta terdiri dari Mobil Republik 1 dan Mobil Republik 2.

Saat ini pengelolaannya dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Permuseuman Provinsi DKI Jakarta. Museum ini terletak di Jalan Menteng Raya 31, Kelurahan Kebon Sirih, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat.

Jadwal Kunjungan
Selasa s/d Kamis : 09.00 - 15.00
Jumat : 09.00 - 14.30
Sabtu : 09.00 - 12.30
Minggu : 09.00 - 15.00

Harga Tiket
Dewasa : Rp.3000/orang
Rombongan dewasa : Rp.1500/orang
Mahasiswa : Rp.1000/orang
Rombongan mahas iswa : Rp. 750/orang
Anak-anak pelajar : Rp. 650/orang
Rombongan anak-anak : Rp. 500/orang

Sumber :
http://www.museum-indonesia.net
http://wisatasejarah.wordpress.com

Photo : http://jurnaltoddoppuli.files.wordpress.com