Bandar Lampung

Bandar Lampung sebagai ibukota Provinsi Lampung merupakan Pusat Pemerintahan Daerah, transportasi dan perdagangan dengan luas wilayah 192,21 km2 dan jumlah penduduk sekitar 800.000 Jiwa. Secara geografis, Lampung terletak pada daerah topografi yang terdiri dari gunung-gunung, dataran tinggi, bukit serta pantai yang menghadap Teluk Lampung. Sejak tahun 1983 yaitu dengan ditetapkanya Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1983 nama Bandar Lampung secara resmi dipakai sebagai nama kota yang menyatukan dua kota sebelumnya yaitu Tanjungkarang dan Telukbetung. Pusat-pusat perbelanjaan tersebar baik di Tanjungkarang maupun di Telukbetung. Prasarana dan sarana cukup tersedia seperti taksi kota, mikrolet, bus kota non AC dan AC, bus antar kota dan antar provinsi, kereta api (Bandar Lampung – Palembang), taksi antar jemput Bandar Lampung – Jakarta, Bandar Lampung – Palembang dan Bandar Lampung – Jambi. Penerbangan Jakarta – Bandar Lampung yang dilayani oleh 4 perusahaan penerbangan.

Monumen Krakatau
Monumen peringatan meletusnya Gunung Krakatau ini terletak di Jl. W.R. Supratman Telukbetung menempati lokasi Taman Dipangga. Monumen ini berupa sebuah rambu laut seberat setengah ton yang terlempar akibat gelombang pasang Tsunami setinggi 40 meter yang ditimbulkan oleh letusan Krakatau tahun 1883. Kala itu tempat / taman tersebut merupakan bagian dari lokasi kantor Residen Lampung. Dua pohon beringin dan ambon menaungi monuman tersebut dengan latar belakang suasana pusat kota Telukbetung.

Taman Wisata Bumi Kedaton
Terletak disebelah barat Kota Bandar Lampung dengan jarak tempuh hanya 15 menit dari pusat kota Telukbetung, Taman Wisata Bumi Kedaton menyajikan suasana alam pegunungan, gemericik sungai yang mengalir sejuk dan alami dengan koleksi berbagai jenis satwa. Disini kita dapat menikmati atraksi gajah, tracking dengan menaiki gajah dan kuda, hiking melewati perkebunan dan jembatan gantung, kuda pencak, andong, bermain dayung/kayak di sungai, memancing dll. Fasilitas yang cukup lengkap seperti cottages, café, rumah bertiang khas Lampung, kolam renang, arena bermain, out bound dan berkemah sangat cocok untuk rekreasi keluarga.

Lembah Hijau
Kawasan ini terletak daerah Sukadanaham (Tanjung Karang Barat) yang berjarak hanya 2 km dari pusat kota Bandar Lampung. Resort Wisata Keluarga dengan suasana alam yang sejuk dan asri, cottage, café, fasilitas dan sarana umum, merupakan tempat yang cocok untuk acara liburan bersama keluarga. Daya tarik tempat ini diantaranya adalah arena bermain anak-anak, kolam renang water boom, taman agro holtikultura, aquarium, pemancingan dan arena out bound. Koleksi binatang seperti kuda, unta, burung, siamang dan rusa melengkapi suasana taman rekreasi ini.

Air Terjun Batu Putuk
Air terjun ini terletak sebuah lembah aliran sungai Way Belau di Kecamatan Teluk Betung Utara Kelurahan Batu Putuk, dengan luas wilayah 313 ha memiliki fungsi sebagai Kawasan Hutan Lindung/ Konservasi. Untuk menuju air terjun ini diperlukan waktu tempuh sekitar 30 menit dari pusat kota Telukbetung. Selain potensi panorama alam berlatar belakang air terjun yang indah, disekitar obyek wisata ini terdapat perkebunan durian dan coklat (Kakao). Dalam kawasan ini juga kita bisa berkemah, trekking, hiking dan menikmati pemandangan Teluk Lampung dari atas lembah. Fasilitas umum yang terdapat di atas lembah berupa Mushala, Kantin, Tempat Istirahat, Lahan Parkir, kamar kecil (WC), dan jalan setapak menuju ke lokasi air terjun.

Taman Kupu-kupu Gita Persada
Taman Kupu-kupu Gita Persada merupakan tempat rekreasi sekaligus sarana belajar. Terletak di desa Tanjung Manis kawasan hutan kota Gunung Betung, lokasi Taman Kupu-kupu ini ± 5 km lebih kurang 25 menit dari pusat kota ke arah barat dalam sebuah lembah dengan ketinggian 700 meter di atas permukaan laut yang dikelilingi bukit-bukit hijau. Dengan luas kawasan sekitar 4 ha, di taman ini kita bisa mengenal dan mempelajari keanekaragaman jenis kupu-kupu khas Sumatera, baik yang ada dalam penangkaran maupun yang beterbangan dilingkungan yang masih alami.

Marina Puri gading
Tempat ini terletak di pesisir Teluk Lampung arah barat laut sekitar 20 menit dari pusat kota Bandar Lampung, merupakan dermaga khusus kapal-kapal motor dan speed boat. Di sini terdapat warung dan cafe dengan selera kuliner laut/ seafood. Arena wisata bahari seperti berperahu dan dayung di sekitar teluk yang berarus cukup tenang, penyewaan kapal dengan berbagai tujuan seperti memancing, diving atau sekedar berekreasi ke pulau-pulau yang berada disekitar Teluk Lampung.

Pantai Duta Wisata
Taman rekreasi ini terletak di pesisir Teluk Lampung arah barat laut sekitar 25 menit dari pusat kota Bandar Lampung (kilometer 5 sebelum Pusat Pelelangan Ikan Lempasing). Di pantai ini tersedia berbagai sarana wisata bahari seperti banana boat, jetski, perahu dayung/kayak, berperahu di sekitar teluk atau menyebrang ke pulau Kubur yang berada tidak jauh dari pantai. Dalam kawasan ini terdapat arena bersepeda air yang terlindung dari gelombang laut serta shelter-shelter sepanjang pantai tempat bersantai bersama keluarga dengan pemandangan Teluk Lampung.

Pasar Seni
Pasar Seni Bandar Lampung terletak di Lapangan Enggal pada komplek Gelanggang Olahraga Saburai, merupakan pusat kegiatan bagi seniman. Pondok-pondok tempat menjual benda-benda hasil kerajinan khas daerah, lukisan dan sanggar-sanggar seni tari. Terdapat panggung terbuka yang sering dipergunakan menggelar pentas musik, tari dan festival.

Taman Hutan Kota
Kawasan Hutan Kota Way Halim terletak 5 km arah utara pusat kota Bandar Lampung, merupakan kawasan penghijauan yang berada persis di perlintasan jalan Trans Sumatera. Tempat ini biasa pergunakan sebagai sarana rekreasi keluarga, karena dalam kawasan ini terdapat warung-warung makanan, arena bermain anak, pemancingan serta tempat penjual berbagai jenis bunga dan tanaman hias.

Museum Negeri Ruwa Jurai
Museum Lampung adalah salah satu tempat kunjungan wisata sejarah yang dapat digunakan sebagai sarana pendidikan, penelitian dan rekreasi. Terletak dijalan Z.A. Pagaralam 5 Kilometer disebelah utara pusat kota Tanjungkarang dan hanya 400 meter dari terminal bus Rajabasa dan Komplek Perguruan Tinggi Negeri Universitas Lampung. Koleksi yang dapat dijumpai adalah benda-benda hasil karya seni, keramik dari Negeri Siam dan China pada zaman Dinasti Ming, stempel dan mata uang kuno pada masa penjajahan Belanda dll. Koleksi-koleksi tersebut berjumlah 4.652 buah meliputi benda-benda Geologika 71 buah, Biologika 89 buah, Etnografika 2.040 buah, Arkeologika 311 buah, Historika 55 buah, Numismatika/Heraldika 1.347 buah, Filogika 44 buah, Keramologika 666 buah, Seni Rupa 8 buah dan Teknologika 23 buah. Koleksi istimewa/ langka yang dimiliki berupa Bejana Perunggu, ditemukan di Sri Minosari Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur.

Wisata Sejarah
Mesjid Al-Anwar,
terletak di Jalan R.E. Martadinata Telukbetung daerah Kampung Palembang. Mesjid tua ini didirikan pada tahun 1875 dan direnovasi pada tahun 1888, merupakan bukti sejarah penyebaran Islam dari Banten. Mesjid dengan arsitektur kuno tersebut kini masih digunakan untuk kegiatan ibadah umat muslim. Dalam perjalanan sejarah letusan Krakatau tahun 1883, mesjid ini pernah tersapu gelombang Tsunami setinggi 40 meter dan tetap berdiri kokoh.

Vihara Thay Hin Bio, terletak di Jalan Ikan Kakap Telukbetung. Vihara ini didirikan pada tahun 1896 atas keinginan masyarakat Lampung Cina, dengan nama Vihara Kuan Im Thing sebagai Vihara untuk memohon perlindungan Kuan Im Pho Sat yang maha pengasih dan penyayang. Dalam perjalanannya, vihara ini dibangun dan diperluas kemudian mengganti nama menjadi Vihara Thay Hin Bio sampai dengan saat ini.

Gereja Marturia, terletak di Jalan Imam Bonjol (Pasar Bambu Kuning Tanjungkarang). Gereja ini dibangun pada zaman kolonial Belanda dan pada masa sekarang ini telah direnovasi tanpa mengubah bentuk aslinya.

Rumah Tradisional/Rumah Adat
Rumah kampung Ulok Gading
, rumah ini merupakan kediaman Pemuka Adat dari salah satu kebandaran dalam struktur adat Lampung Peminggir/ Sebatin. Bentuk veranda/ teras, tangga rumah, tata letak kamar dan dapur yang khas serta berbagai pusaka/ isi rumah diset sebagaimana adanya, sehingga kita dapat melihat/ mengetahui dengan jelas dan utuh tentang kekhasan rumah tersebut.

Rumah kampung Kedamaian, merupakan rumah peninggalan suatu keluarga besar dari pemuka adat/ buay Nuwat Lampung Pubian (Pubian Telu Suku). Pertemuan kekerabatan dan musyawarah adat pada waktu-waktu tertentu sering dilaksanakan.

Kerajinan
Kain Tapis merupakan kain khas Lampung yang ditenun dari benang sutera, kapas atau serat nenas dan dikerjakan secara manual. Kain yang dihasilkan itu disulam dengan benang emas atau benang perak sulam polos dengan berbagai motif. Motif dan benang yang digunakan akan menunjukkan nama dari tapis tersebut. Pusat kerajinan dan penjualan kain tapis serta sulaman khas lainnya seperti Sulam Usus dapat diperoleh di sanggar tapis, gallery dan toko-toko cinderamata di Kota Bandar Lampung dan disetiap kota Kabupaten. Disamping itu dikenal pula satu kerajinan batik di Lampung yaitu Sebage yang mempunyai ragam khas dan corak warna dengan berbagai variasi Motif. Bahan dasar yang di pergunakan adalah Sutera dan Katun.

Makanan Dan Buah-buahan
Makanan khas Lampung seperti sambal, keripik pisang, keripik nangka, lempok/ dodol durian, kemplang, manisan dan kopi Lampung. Sentra pengrajin keripik pisang yang menawarkan berbagai ragam rasa terdapat di suatu kawasan sepanjang Jalan Pagar Alam (lebih dikenal dengan sebutan Gang PU). Selain itu dapat diperoleh di toko-toko yang menjual makanan khas Lampung yaitu disekitar Klenteng Telukbetung, pasar-pasar tradisional (Bambu Kuning, Gunung Terang, Kupang Teba), Srengsem, Rangai (batas kota bagian selatan menuju Kota Kalianda) dan pasar-pasar modern. Sentra Buah-buahan terdapat didaerah Batu Putuk dan Sukadanaham, menyediakan berbagai jenis buah-buahan khususnya durian dan pisang.

Sumber : http://www.visitlampung.info