Taman Nasional Wasur


Ditunjuk sebagai taman nasional oleh Menteri Kehutanan tahun 1990 dengan luas ± 308.000 ha. Secara administratif pemerintahan berada pada wilayah Kabupaten Dati II Merauke, Propinsi Dati I Irian Jaya.

Potensi kawasan :
Topografi Taman Nasional Wasur terdiri dari datar bergelombang ringan dengan ketinggian tempat antara 0 - 90 m dpl. Curah hujan terkecil 10 mm dari bulan Juli s/d Nopember dan terbesar 264 mm pada bulan Januari, dengan suhu udara 22° - 30° C.

Sebagian besar berupa vegetasi savana dan sebagian kecil berupa hutan rawa, mangrove, hutan musim, hutan pantai, padang rumput. Tercatat tidak kurang dari 80 jenis mamalia (27 di antaranya endemik), 391 jenis burung.

Satwa yang ada antara lain : Kanguru (Walabia agillis), Dara mahkota (Coura cristata), Kasuari (Casuarius casuarius), Cincinnurus respublica, Petaurus breviceps, Antechinus melanurus, Darcopsis veterum, Hydromys chycogaster, Rhipidura maculipectus, Pordagus papuensis, Crocodylus novaeguineae dan lain-lain.

Taman Nasional Wasur merupakan perwakilan dari lahan basah yang paling luas di Papua/Irian Jaya dan sedikit mengalami gangguan oleh aktivitas manusia.

Sekitar 70 persen dari luas kawasan taman nasional berupa vegetasi savana, sedang lainnya berupa vegetasi hutan rawa, hutan musim, hutan pantai, hutan bambu, padang rumput dan hutan rawa sagu yang cukup luas. Jenis tumbuhan yang mendominasi hutan di kawasan taman nasional ini antara lain api-api (Avicennia sp.), tancang (Bruguiera sp.), ketapang (Terminalia sp.), dan kayu putih (Melaleuca sp.).

Jenis satwa yang umum dijumpai antara lain kanguru pohon (Dendrolagus spadix), kesturi raja (Psittrichus fulgidus), kasuari gelambir (Casuarius casuarius sclateri), dara mahkota/mambruk (Goura cristata), cendrawasih kuning besar (Paradisea apoda novaeguineae), cendrawasih raja (Cicinnurus regius rex), cendrawasih merah (Paradisea rubra), buaya air tawar (Crocodylus novaeguineae), dan buaya air asin (C. porosus).

Keanekaragaman hayati bernilai tinggi dan mengagumkan di Taman Nasional Wasur, menyebabkan kawasan ini lebih dikenal sebagai “Serengiti Papua”.

Lahan basah di taman nasional ini merupakan ekosistem yang paling produktif dalam menyediakan bahan pakan dan perlindungan bagi kehidupan berbagai jenis ikan, udang dan kepiting yang mempunyai nilai ekonomis tinggi.

Berbagai jenis satwa seperti burung migran, walabi dan kasuari sering datang dan menghuni Danau Rawa Biru. Oleh karena itu, Danau Rawa Biru disebut “Tanah Air” karena ramainya berbagai kehidupan satwa. Lokasi ini sangat cocok untuk mengamati atraksi satwa yang menarik dan menakjubkan.

Kegiatan yang ditawarkan
Penjelajahan alam, hutan, satwa dan budaya suku Marind, Kanum dan beberapa suku lainnya yang unuk dan menarik.

Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi:
Danau Rawa Biru, Ukra, Maar, Kakania, Dikbob, Rawa Panjang, Pilmul. Pengamatan satwa, danau, menyelusuri sungai, berkuda dan wisata budaya.
Yanggandur, Soa, Ukra, Onggaya. Savana, pengamatan satwa, menyelusuri sungai, memancing, dan wisata budaya.

Informasi lainnya
Fasilitas yang tersedia : Pos jaga
Taman Nasional Wasur merupakan taman nasional yang berbatasan langsung dengan negara Papua New Guinea.
Taman Nasional Wasur lebih dikenal sebagai "serengti Irian Jaya".
Belum ada pengusahaan pariwisata alam.

Musim kunjungan terbaik: bulan Juli s/d Nopember setiap tahunnya.

Cara pencapaian lokasi:
Dari Jayapura ke Merauke (Plane) dengan waktu 1,5 jam, kemudian dari Merauke ke lokasi menggunakan kendaraan roda empat dalam waktu satu sampai dua jam melalui jalan trans Irian (Jayapura-Merauke).

Dinyatakan ---
Ditunjuk Menteri Kehutanan, SK No. 448/Menhut-VI/90
luas 413.810 hektar
Ditetapkan ---
Letak Kabupaten Merauke, Provinsi Papua
Temperatur udara 22° - 30° C
Curah hujan Rata-rata 2.400 mm/tahun
Ketinggian tempat 0 – 90 meter dpl.
Letak geografis 8°04’ - 9°07’ LS, 140°29’ - 141°00’ BT

Sumber : http://www.dephut.go.id