Museum Batik Kuno


Tinggal cukup lama di Solo bukan berarti tahu semuanya tentang kota ini. Buktinya baru beberapa minggu lalu saya menemukan suatu tempat yang unik. Museum Batik Kuno. Itupun dalam rangka menemani seorang rekan yang akan membuat profil museum. Padahal letaknya strategis di Jalan Slamet Riyadi, jalan utama yang pasti dilewati semua orang. Dan ada petunjuk segede gaban di pinggir jalan, terlalu…

Museum Batik ini dikelola oleh pihak swasta, persembahan salah satu produsen batik terkenal, Danar Hadi. Untuk masuk ke dalam museum, dapat melalui toko batiknya, setelah membayar tiket sebesar 15 ribu rupiah, kita akan diantar oleh guide untuk masuk ke dalam museum. Memasuki ruangan museum yang sejuk akan disambut wewangian yang khas dari campuran kembang dan rempah rempah pewangi. Khas wewangian keraton. Di sekeliling ruangan tertata rapi koleksi koleksi batik yang dikelompokkan berdasarkan pengaruh zaman, lokasi dan budaya pada waktu tertentu.

Koleksi Batik Belanda dipengaruhi oleh budaya kolonial sekitar tahun 1800 an, polanya berupa bunga, burung, dan ada yang dipengaruhi cerita cerita seperti puteri salju, topi merah. Dari pengaruh Cina, lahirlah Batik Cina yang khas dengan warna krem, merah, merah muda. Pada tahun 1942-1945 menelurkan Batik Djawa Hokokai, yang dipengaruhi ornamen kimono Jepang. Budaya India juga memberi pengaruh pada koleksi Batik India. Museum ini mempunyai koleksi dari Keraton Yogyakarta, Pura Pakualaman, Kasunanan Surakarta dan Pura Mangkunegaran yang masing-masing memiliki ciri khas khusus. Di samping koleksi Batik Danar Hadi sendiri, juga terdapat koleksi batik Nusantara, seperti Batik Pekalongan, Batik Lampung, Batik Palembang, Batik Madura, Batik Cirebon, Batik Banyumas, Batik Tulungagung, Batik Wonogiri. Batik Nasional yang dipengaruhi berbagai unsur budaya Nusantara melahirkan Batik Indonesia.

Di bagian lain dari museum terdapat tampilan untuk bahan bahan pembuat batik, yang disajikan dalam toples toples kaca. Agak ke belakang dari museum, kita dapat melihat proses pembuatan batik, baik batik tulis maupun batik cap yang dikerjakan secara tradisional. Terdapat pula proses pengeringan, pembuatan pola baju dan sampai menjadi busana siap pakai.

Museum Batik Kuno ini merupakan museum dengan koleksi batik terlengkap di Indonesia. Dengan dikelola secara profesional, diharapkan dapat ikut melestarikan budaya lokal setempat dan menjadi aset berharga kota Solo yang salah satu unsur budayanya adalah seni batik.

Sumber : http://andreasrio.com